Breaking News:

Gangguan Penerbangan Akibat Cuaca Ekstrem di Bali, dr Richard Lee Sebut Pengalaman Mengerikan

"Return to Base" dikarenakan cuaca buruk di Bandara Ngurah Rai Bali memulai aksi keributan penumpang dalam kabin.

tribunbatam.id/Beres Lumbantobing
Pesawat Super Air Jet mendarat di Bandara Hang Nadim Batam, Jumat (6/8/2021) sore. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Viral di medsos video keributan penumpang pesawat tujuan Jakarta-Bali.

Diketahui keributan tersebut terjadi akibat pesawat gagal mendarat di Bali lantaran cuaca ekstrem.

Pesawat tersebut harus memutar balik ke tujuan asal, Jakarta pada Senin, 6 Desember 2021.

Pada Selasa, 7 Desember 202, video yang diunggah pengguna Tik Tok @princess_mikhayla-kyle menjelaskan pesawat tersebut harus kembali ke Bandara Soekarno Hatta Jakarta.

"Return to Base" dikarenakan cuaca buruk di Bandara Ngurah Rai Bali memulai aksi keributan penumpang dalam kabin.

"Ribut di pesawat. Lah memang cuacanya jelek mau gimana coba.

Petugas udara kan cuman menjalankan tugas sesuai aturan, gw mah yang penting selamat, meskipun kerjaan berantakan anggap aja bukan rezeki," tulis akun @princess_mikhayla-kyle dalam videonya itu.

Sebelumnya, dalam aplikasi flightradar24 diketahui pesawat Super Air Jet No IU 754 berputar-putar di atas perairan Pulau Bali sampai akhirnya melakukan aksi Return to Base atau kembali ke pusat keberangkatan.

Dr Richard Lee Alami Gangguan Penerbangan Akibat Cuaca Ekstrem

Selain Mikhayla, ternyata Dokter Spesialis Kecantikan, dr Richard Lee MARS, Phd. juga mengalami gangguan penerbangan akibat cuaca ekstrem.

2 dari 4 halaman

Hal tersebut dingguhannya lewat akun Tiktok miliknya @drrichardlee yang ditunggu pada Senin, 6 Desember 2021.

 

Sepanjang penerbangan penumpang di pesawat yang ditumpangi dari Jakarta ke Bali itu banyak yang berteriak dan menangis.

Ketika mendarat pun, temannya dalam video itu pun bercerita mengenai perasaan mereka yang khawatir saat petir terjadi ketika pesawat masih di udara.

"Banyak penerbangan cancel, putar balik ke Jakarta. Tapi saya mendarat dengan selamat di Bali," tulisnya.

Dalam video tersebut, Richard juga mengatakan itu adalah penerbangan paling mengerikan yang pernah dialaminya, dengan 4 kali periode seolah pesawat mau jatuh seperti Roller Coaster.

Tanggapan Maskapai Super Air Jet

Dikutip TribunTravel dari laman Tribunnews.com, Kamis (9/12/2021) Corporate Communication Super Air Jet, Carolina Lestari juga membenarkan adanya pesawat Super Air Jet melakukan Return to Base (RTB) karena cuaca buruk.

Pesawat bernomor IU 75 itu seharusnya mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali.

Namun, pesawat Super Air Jet dari Bandara Soekarno-Hatta harus melakukan Return To Base (RTB) alias kembali ke landasan awal.

"Flight IU 754 rute CGK (Bandara Soekarno-Hatta)-DPS (Bandara Ngurah Rai) harus return ke CGK dikarenakan weather," ujar Carolina saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (6/12/2021).

3 dari 4 halaman

Ia memastikan kembali, cuaca buruk jadi alasan pesawat harus kembali.

Sebab, cuaca buruk membuat pandangan pilot pesawat Super Air Jet IU 754 menjadi terbatas.

"Tidak ada faktor lain, hanya memang karena bad weather mengakibatkan visibility terbatas," jelas Carolina.

Usai pesawat IU 754 kembali mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, pihak Super Air Jet langsung menerbangkan kembali para penumpang ke Bandara Ngurah Rai di hari yang sama.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak para penumpang tidak terima kalau pesawatnya harus RTB.

Sehingga kericuhan pun terjadi di dalam kabin pesawat yang membuat kejadian tersebut ramai di media sosial.

Namun, Carolina mengatakan kalau kericuhan itu hanya berlangsung sebentar dan penumpang sudah diberikan pengertian.

"Untuk kericuhan, tidak menimbulkan keributan. Penumpang setelah diberikan penjelasan, langsung mengerti," pungkasnya.

 

4 Pesawat Gagal Mendarat di Bandara Gusti Ngurah Rai Bali

Cuaca ekstrem hampir di seluruh Pulau Bali mengakibatkan gangguan penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Akibat cuaca ekstrem tersebut, empat pesawat dikabarkan gagal mendarat pada Minggu, 5 Desember 2021.

4 dari 4 halaman

"Yang terdampak ada empat (penerbangan), satu kembali ke bandara asal atau return to base (RTB), tiga lagi divert atau pengalihan pendaratan," kata Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Taufan Yudhistira dikutip Tribun-Bali.com dari Kompas.com pada Senin, 6 Desember 2021.

Taufan menjelaskan, tiga pesawat yang divert atau pengalihan pendaratan di antaranya dari Makassar tujuan Bali yang harusnya mendarat pukul 20.40 Wita dan dialihkan ke Cengkareng, Tangerang.

Selain itu, ada juga pesawat dengan rute Bandung-Bali dialihkan ke Surabaya.

Sedangkan satu rute penerbangan lagi yakni rute Cengkareng-Bali dialihkan ke Surabaya.

Sementara satu pesawat yang memutuskan return to base ke Cengkareng adalah Super Air Jet yang dijadwalkan mendarat pukul 17.40 Wita.

Total ada empat penerbangan dari Bali ke Cengkareng yang harus mengalami penundaan atau delay yakni Super Air Jet, CitiLink, Batik Air dan Lion.

Namun, setelah cuaca membaik pesawat itu akhirnya diberangkatkan.

"Kalau pembatalan tidak ada. Untuk hari ini dari tadi pagi tak ada penerbangan yang tertunda dan berjalan normal," jelasnya.

Baca juga: 10 Barang yang Diberikan di Pesawat dan Boleh Dibawa Pulang, Termasuk Masker Penutup Mata

Baca juga: Bogor Perketat Aturan Selama Nataru, Tidak Boleh Ada Perayaan Pesta Besar

Baca juga: Cobain 3 Resep Nasi Goreng Lezat untuk Makan Malam, Sajian Praktis Buat Keluarga di Rumah

Baca juga: Warung Ayam Bakar dengan Sambal Super Pedas di Jogja, Makan Seporsi Cuma Rp 15 Ribu

Selanjutnya
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
cuaca ekstremBandara I Gusti Ngurah RaiBaliJakarta
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved