TRIBUNTRAVEL.COM - Gerai makanan tentu tidak akan menjual makanan sisa untuk keesokan harinya.
Biasanya gerai makanan akan menjual makanan sisa dengan harga sangat miring.
Namun tak sedikit penjual makanan yang terpaksa membuang sisa makanan yang tidak terjual.
Seperti yang terjadi di Greggs, jaringan toko roti yang populer di Inggris.
Baca juga: Roti Gempol dan 4 Tempat Sarapan Enak di Bandung untuk Mengisi Perut saat Pagi Hari
Seorang pegawai Greggs menunjukkan banyaknya roti yang dibuang saat toko ditutup pada malam hari.
Diketahui, pegawai itu bekerja di salah satu cabang Greggs.

Ia mengungkapkan hal itu melalui sebuah video yang diunggah di TikTok @lord.nicc566.
Dilansir TribunTravel dari indy100.com, video itu menunjukkan setidaknya enam kantong makanan berisi termasuk sandwich, donat, dan makanan panggang yang tak terhitung jumlahnya.
Ditempatkan dalam sejumlah kantong plastik, kotak-kotak roti itu diduga dibawa langsung ke tempat sampah.
Sang pengunggah terlihat mengenakan seragam Greggs.
Ia menyebut, makanan yang dibuang hari itu dapat memberi makan satu tempat penampungan tunawisma selama sehari.
Baca juga: Sisca Kohl Jual Roti Panggang Rp 1 Miliar, Ditjen Pajak: Di Mana Tokonya?
Video viral tersebut telah dilihat leboh dari 360 ribu pengguna TikTok, sebelum akhirnya dihapus.
Sebanyak 3.000 pengguna berkomentar tentang video tersebut dengan mengatakan betapa khawatirnya mereka dengan semua makanan yang dianggap akan sia-sia.

"Saya tidak mengerti mengapa perusahaan tidak menyumbangkannya daripada dibuang," tulis seorang pengguna.
"Bukti bahwa tidak ada yang namanya kekurangan makanan, tetapi kekurangan aksesibilitas," komentar yang lain.
Ada juga yang berkomentar, "Teman saya telah bekerja di Greggs selama 14 tahun dan memberi tahu saya tentang bagaimana makanan itu dibuang."
Baca juga: Viral Trik Hemat saat Beli Minuman Starbucks, Pesan 1 Bisa Dapat 2
Menanggapi video viral tersebut, seorang juru bicara Greggs mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mengurangi limbah makanan di toko.
"Greggs berkomitmen untuk keberlanjutan dan mengurangi limbah makanan di toko kami," kata dia.
"Kami memiliki kemitraan dengan 1.700 organisasi amal di seluruh Inggris Raya pada akhir 2019, secara teratur mengumpulkan makanan yang tidak terjual dari toko kami," lanjutnya.
Ia melanjutkan, Greggs berusaha agar toko bekerja sama dengan badan amal lokal.

"Tetapi ini tidak selalu terjadi di daerah dan karena sejumlah alasan, terutama jika kemitraan amal tidak tersedia, yang mungkin menjadi masalah dalam kasus ini," ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa Greggs telah merumuskan tujuan untuk mengurangi limbah makanan 25 persen pada 2025 dibandingkan 2018.
"Dan akan terus bekerja menuju 100 persen surplus makanan untuk mereka yang paling membutuhkan," tukasnya.
(TribunTravel.com/Sinta A.)
Baca juga: Viral Mahalnya Harga Makanan Supermarket di Alaska, Sekotak Susu Dibanderol Rp 263 Ribu
Baca juga: Viral, Penumpang Ramai-ramai Dorong Pesawat Keluar dari Landasan Pacu Gara-gara Pecah Ban