Breaking News:

Berencana Liburan ke Inggris di Tengah Wabah Omicron? Ini Syarat Terbarunya

Pemerintah Inggris sekali lagi mengubah aturan perjalanannya, kali ini sebagai tanggapan atas deteksi jenis Omicron COVID-19 di negara tersebut.

Matteo Jorjoson /Unsplash
Sekelompok pengguna jalan yang mengenakan masker 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah Inggris sekali lagi mengubah aturan perjalanannya, kali ini sebagai tanggapan atas deteksi jenis Omicron COVID-19 di negara tersebut.

Mulai Selasa, 30 November, setiap penumpang yang tiba di Inggris Raya dari negara lain (selain Irlandia) akan diminta untuk mengikuti tes PCR dalam waktu 48 jam setelah kedatangan, dan mengisolasi diri sampai mereka menerima hasil negatif.

Pelancong perlu melakukan riset dan memesan terlebih dahulu tes PCR mereka sebelum bepergian.

Itu karena mereka harus menyertakan referensi pemesanan tes dalam formulir pencari penumpang , yang harus diisi hingga 48 jam sebelum keberangkatan.

Baca juga: Arab Saudi Konfirmasi Kasus Pertama Varian Omicron, Jemaah Umrah Indonesia Masih Bisa Berangkat

Istana Buckingham di Inggris
Istana Buckingham di Inggris (Dimitris Vetsikas /Pixabay Salin)

Baca juga: Prancis Tangguhkan Penerbangan dari 7 Negara Afrika Selatan Akibat Varian Baru Omicron

Dilansir dari lonelyplanet, aturan berlaku untuk orang dewasa dan anak-anak antara usia lima dan 17 tahun.

Hanya tes yang dipesan melalui penyedia yang disetujui pemerintah yang akan diterima.

Biaya tes antara £75-140, tergantung pada penyedianya, dan pelancong harus menanggung sendiri biayanya.

Sebelumnya, penumpang dapat mengambil tes antigen pada saat kedatangan tetapi pemerintah mengumumkan akhir pekan ini bahwa mereka hanya akan mengizinkan hasil PCR.

Ini sebagai tanggapan atas munculnya jenis baru Omicron COVID-19 di Inggris, yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia diberi label sebagai "varian perhatian" yang menimbulkan risiko global "sangat tinggi".

Inggris juga telah melarang kedatangan dari 10 negara Afrika selatan termasuk Afrika Selatan, Botswana, Zimbabwe, Malawi, Mozambik, Zambia, dan Angola.

2 dari 4 halaman

Negara-negara tersebut telah ditambahkan ke daftar merah, yang berarti bahwa warga negara Inggris atau Irlandia yang kembali harus tinggal di hotel karantina yang disetujui pemerintah selama setidaknya 10 hari jika mereka sebelumnya berada di negara-negara yang terdaftar dalam daftar merah dalam 10 hari terakhir.

Baca juga: Waspada Varian Baru Omicron, Jepang Tutup Perbatasan untuk Turis Asing

Seorang anak yang mengenakan masker
Seorang anak yang mengenakan masker (Taylor Brandon /Unsplash)

Baca juga: Imbas Varian Baru Omicron, Jepang Tutup Perbatasan Bagi Warga Asing

Inggris juga mewajibkan kembali penggunaan masker di toko-toko dan transportasi umum mulai 30 November, tetapi tempat-tempat perhotelan seperti restoran dan bar akan dikecualikan.

Jika kamu telah memesan perjalanan ke Inggris Raya, ingatlah bahwa kamu juga harus mengikuti tes COVID-19 sebelum keberangkatan, dan membuktikan bahwa kamu telah divaksinasi lengkap di bawah program vaksinasi yang diterima oleh Inggris Raya.

Pengunjung harus terus mematuhi tindakan pencegahan resmi , dan peka terhadap persyaratan dan sikap lokal yang berbeda di seluruh Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara.

Imbas Varian Baru Omicron, Jepang Tutup Perbatasan Bagi Warga Asing

Penemuan varian baru Omicron Covid-19 membuat sejumlah negara mulai melakukan pengetatan.

Satu negara yang cukup tegas melakukan pengetatan perbatasan adalah Jepang.

Sejak varian baru omicron muncul, Jepang langsung menutup rapat perbatasannya.

Perlu diketahui sebelumnya Jepang melonggarkan perbatasan pada 8 November 2021 dengan menginzinkan masuk siswa internasional, trainee teknis dan pelancong bisnis.

Bandara Narita Tokyo (Jepang)
Bandara Narita Tokyo (Jepang) (Instagram/narita.airport_officia)

Baca juga: Tekan Penyebaran Varian Omicron Covid-19, Indonesia Perketat Aturan Masuk bagi WNA dan WNI

Aturan yang belum genap sebulan itu langsung berubah sejak omicron muncul.

3 dari 4 halaman

Alasan pengetatan perbatasan disebutkan karena kekhawatiran akan potensi penyebaran varian omicron.

Pada saat pengumuman memang tidak ada kasus omicron yang ditemukan.

Namun satu hari sebelumnya, seorang pria berusia 30-an yang memasuki Jepang dari Namibia dites positif Covid-19.

Setelah dua hari pemeriksaan dikonfirmasi jika pria itu membawa varian omicron.

Penutupan perbatasan akan dilakukan selama satu bulan.

Sekelompok pengguna jalan yang mengenakan masker
Sekelompok pengguna jalan yang mengenakan masker (Matteo Jorjoson /Unsplash)

Tidak ada warga asing yang boleh masuk ke Jepang.

Mereka yang bisa masuk ke Jepang hanya penduduk yang melakukan perjalanan dari luar negeri.

Warga Jepang yang kembali diharuskan karantina selama 10 hari.

Kasus infeksi omicron yang ditemukan di Afrika, kini telah menyebar di sejumlah negara.

Di antaranya Jerman, Italia, Australia dan Belanda.

4 dari 4 halaman

Ambar Purwaningrum/TribunTravel

Selanjutnya
Tags:
InggrisOmicronCovid-19 Peter Gadiot Taz Skylar Simon Hooper Anne Boleyn Rishi Sunak Gemma Atkinson
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved