Breaking News:

Tersesat 2 Bulan di Gurun Salju Siberia, Pria Ini Bertahan Hidup dengan Makanan Kaleng Era Soviet

Seorang pria yang tersesat di gurun salju yang dipenuhi beruang, secara ajaib telah diselamatkan untuk kedua kalinya.

Andrew Leinster /Pixabay
Ilustrasi pria yang tersesat di gurun salju 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria yang tersesat di gurun salju yang dipenuhi beruang, secara ajaib telah diselamatkan untuk kedua kalinya.

Yegor Krivoshapkin, 45, berhasil selamat dari gurun es Siberia, setelah tersesat selama 2 bulan.

Dia bertahan hidup setelah menemukan makanan kaleng berusia 40 tahun di salju.

Ayah tiga anak ini secara luar biasa berhasil menghindari serangan beruang coklat dan serigala yang berkeliaran di Yakutia - wilayah berpenduduk permanen terdingin di planet ini.

Dia ditemukan sekira 190 mil dari tempat dia menghilang, dua minggu setelah tim penyelamat menghentikan pencarian dan menyimpulkan tidak ada harapan untuk menemukannya dalam keadaan hidup.

Baca juga: Tiga Pendaki Hilang di Gunung Ungaran, Diduga Tersesat saat Menuju Sendang Suroloyo

Gurun es di Siberia
Gurun es di Siberia (Simon Berger /Pixabay)

Baca juga: Tersesat Selama 24 Jam Pendaki Ini Abaikan Panggilan Telepon Tim SAR, Akui Tak Kenali Nomornya

Yegor tidak dapat menjelaskan bagaimana dia menghilang atau bagaimana dia bertahan setelah menghilang pada bulan Agustus - periode akhir musim panas di kawasan itu.

Dilansir dari the sun, Yegor ditemukan dalam kondisi mati rasa dan bertahan hidup dengan memakan makanan kaleng yang dijatuhkan selama era Soviet.

Laporan mengatakan makanan kaleng itu adalah persediaan darurat untuk para penggembala yang hilang.

Selama pencarian, kerabat Yegor diperingatkan bahwa "tidak ada yang bisa bertahan dalam kondisi seperti itu, Anda harus realistis", tetapi mereka menolak untuk putus asa.

Mereka menghubungi seorang peramal, Maria Kupriyanova, yang dikenal sebagai Sanaaya, yang memperkirakan Yegor akan ditemukan hidup-hidup pada hari keluarga yang penting.

2 dari 4 halaman

Adik perempuan Yegor, Svetlana, mengatakan: "Dia ditemukan pada hari ulang tahun cucu saya. Saya sangat berterima kasih padanya. Apakah itu mistisisme atau kenyataan?"

Yegor ditemukan di sebuah tenda yang ditinggalkan oleh peternak rusa kutub Rodion Golikov dilengkapi dengan kompor dan perbekalan.

Meskipun jauh dari tempat Yegor terakhir terlihat, tempat itu sering digunakan oleh para penggembala.

Butuh waktu lima hari sebelum helikopter Polar Airlines dapat melacaknya dan menerbangkannya ke tempat yang aman.

Baca juga: Perjuangan 7 Pemuda yang Tersesat di Hutan Golo Lusang NTT Sehari Semalam

Yakutia - wilayah berpenduduk permanen terdingin di bumi
Yakutia - wilayah berpenduduk permanen terdingin di bumi (Ilya Varlamov, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)

Baca juga: 3 Jam Tersesat di Laut, Anjing Malang Ini Berhasil Diselamatkan Penjaga Pantai

Tim menemukannya dari udara dan harus menentukan cara mendarat dengan aman untuk mengangkatnya, sebelum dia dibawa ke Rumah Sakit Batagay.

Kasus hilangnya Yegor bukan pertama kali terjadi.

Dia sebelumnya menghilang pada Juli 2019 setelah mengalami disorientasi oleh kebakaran hutan di distrik Ust-Yana.

Tim penyelamat kembali menyerah padanya setelah dia hilang selama enam minggu, percaya dia telah dimakan oleh beruang atau serigala.

Yegor akhirnya ditemukan sekitar 75 mil jauhnya dari tempat dia terakhir terlihat pada bulan September.

Dia mengaku “panik” setelah tersesat karena asap.

3 dari 4 halaman

Yegor, yang dijuluki "orang yang selamat dari Rusia", sekarang berada di rumah sakit menerima perawatan untuk radang dingin.

Dokter mengatakan pria berusia 45 tahun itu dalam kondisi stabil dan dia "bisa berjalan".

Niat Lakukan Yoga di Atas Papan Dayung, Instruktur dan Muridnya Malah Hanyut ke Laut

Yoga bisa dilakukan di mana saja.

Mulai dari kafe, peternakan, perbukitan hingga pantai.

Namun apa jadinya jika melakukan yoga di atas papan dayung?

Ide tak biasa ini dilakukan oleh seorang instruktur yoga dan 4 muridnya.

Ilustrasi yoga di pantai
Ilustrasi yoga di pantai (Renata Hille /Pixabay)

Baca juga: Dua Hari Tersesat di Gunung Geulis, Pendaki Ditemukan di Daerah Angker Tubuhnya Dikerumuni Semut

Sayang ide yoga di atas papan dayung tak sebaik yang dibayangkan.

Pada 9 Oktober, sekira pukul 3:55 sore, Stasiun Penjaga Pantai Shonan di Kanagawa menerima komunikasi dari kelompok paddleboarding di laut lepas pantai Pelabuhan Perikanan Chigasaki, tepat di sebelah tenggara Tokyo, Jepang.

"Kami telah hanyut ke laut dan tidak bisa kembali," kata pesan itu.

4 dari 4 halaman

Dilansir TribunTravel dari laman soranews, kelompok itu terdiri dari seorang instruktur yoga berusia 50 tahun dan empat siswa perempuan.

Mereka hanyut terbawa ombak laut, di mana sebelumnya berada di Pantai Headland, bagian dari Pantai Chigasaki, sekira pukul 3 sore.

Kelompok itu mulai berlatih yoga, dan setelah bermeditasi di atas papan dayung, mereka sadar telah tersapu 500 meter (0,3 mil) ke laut.

Seorang wanita melakukan paddleboarding menggunakan papan dayung
Seorang wanita melakukan paddleboarding menggunakan papan dayung (DanaTentis /Pixabay)

Instruktur berusaha menelepon perusahaan operasi Kota Chigasaki di ponselnya, tetapi tidak dapat tersambung, jadi dia memutar nomor 118 untuk menghubungi penjaga pantai Jepang untuk meminta bantuan.

Tak lama kemudian, pada pukul 16:00, seorang pejalan kaki dengan sampan melihat lima wanita yang terdampar dan menarik mereka kembali ke pantai .

Syukurlah, tidak ada yang terluka, tetapi kelompok itu mengalami ketakutan.

“Saya ingin instruktur lebih teliti dalam mengelola keselamatan,” kata perwakilan dari Coast Guard Station.

Beragam komentar muncul dari warganet Jepang.

“Tentu saja Anda akan tersesat saat bermeditasi di atas papan di lautan tanpa ada yang menghentikan Anda. Saya harap ini adalah pengalaman yang mencerahkan.”

“Meskipun mereka berada di papan dan bukan kapal, mereka tetap harus menggunakan jangkar parasut atau semacamnya. Jika ada sedikit angin, mereka akan hanyut.”

“Tidak apa-apa jika itu hobimu tetapi kamu harus berhati-hati untuk tidak membahayakan orang lain. Meditasi di laut bisa berakibat fatal.”

“Chigasaki memiliki arus yang cukup kuat antara pantai dan Pulau Uba. Tergantung pada waktunya, mereka dapat mengubah arah secara tiba-tiba dan menjadi sangat berbahaya. Penduduk setempat tahu ini.”

"Mereka beruntung bahwa lima menit setelah menelepon seseorang di kano menemukan mereka."

“Mungkin sebaiknya Anda tidak bermeditasi di laut?”

Ambar Purwaningrum/TribunTravel

Selanjutnya
Tags:
SiberiaSovietYakutia Harimau Siberia
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved