Breaking News:

Nasi Pecel di Solo Buka Sejak 1945 & Sempat Digusur, Kini Lokasinya Tersembunyi tapi Ramai Pembeli

Beragam kuliner legendaris dapat ditemukan di Kota Solo, salah satunya Pecel Sor Asem yang telah eksis sejak 1945.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Nurul Intaniar
Tribun Travel/Sinta Agustina
Sajian nasi pecel di Pecel Sor Asem yang letaknya tersembunyi di belakang Pasar Triwindu, Solo, Jawa Tengah, Rabu (13/10/2021). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Beragam kuliner legendaris dapat ditemukan di Kota Solo, salah satunya Pecel Sor Asem yang telah eksis sejak 1945.

Menurut penuturan Katmi, Pecel Sor Asem yang kini ia kelola dulunya berjualan di seberang Pasar Triwindu, Jalan Diponegoro, Keprabon, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.

"Dulu di depan (pasar) Triwindu. Di situ dulu mbah (nenek) saya yang jualan, belum ada toko (tempat). Awal jualan di situ," kata Katmi saat ditemui TribunTravel, Rabu (14/10/2021).

Katmi sendiri merupakan generasi ketiga yang mengelola dagangan pecel milik neneknya.

"Dulu mbah saya jualannya pakai bakul, dibawa dari rumah. Jualan di pinggir jalan, yang beli duduk ngemper," ungkap wanita berusia 64 tahun itu.

Katmi melanjutkan, neneknya dulu menyajikan pecel menggunakan pincuk yang terbuat dari daun pisang.

Plang penanda bertuliskan Nasi Pecel Sor Asem, Rabu (13/10/2021).
Plang penanda bertuliskan Nasi Pecel Sor Asem, Rabu (13/10/2021). (Tribun Travel/Sinta Agustina)

"Minumnya pakai kendi, nggak ada gelas. Isinya air sumur," kenang Katmi.

"Nah pakai kendi itu minumnya gantian, satu buat barengan. Dulu kan belum ada penyakit (virus corona)," lanjut dia seraya tertawa.

Baca juga: Pecel Sor Asem, Kuliner Hidden Gems di Belakang Pasar Triwindu yang Eksis Sejak 1945

Saat ditanya tentang penamaan Sor Asem, Katmi menjelaskan bahwa dulunya sang nenek berjualan di bawah pohon asem.

Dalam bahasa Jawa, sor atau ngisor berarti bawah.

2 dari 4 halaman

Sempat digusur

Setelah puluhan tahun berjualan, Pecel Sor Asem dilanjutkan oleh generasi kedua.

Saat itu, lokasinya masih di tempat yang sama.

"Sama ibu saya udah ada toko (tempat) yang nyaman untuk pembeli," ungkap Katmi.

Saat itu, Katmi kecil ikut membantu sang ibu berjualan pecel.

Plang penanda bertuliskan Nasi Pecel Sor Asem di belakang Pasar Triwindu, Rabu (13/10/2021).
Plang penanda bertuliskan Nasi Pecel Sor Asem di belakang Pasar Triwindu, Rabu (13/10/2021). (Tribun Travel/Sinta Agustina)

Dari situlah Katmi belajar membuat pecel hingga menyajikannya pada pembeli.

Ketika sang ibunda telah tiada, Katmi melanjutkan usaha tersebut.

Baca juga: 5 Kuliner di Solo untuk Makan Siang, Penggemar Hidangan Pedas Wajib Coba Rica Bu Sartini

Meski telah cukup lama berjualan di seberang Pasar Triwindu, namun Katmi harus rela menelan pil pahit.

"Terus pas saya jualan digusur (dipindah) karena mau dibangun (direnovasi) Pasar Triwindu," ungkap Katmi.

Katmi pun berpindah tempat dan mendirikan usaha warung pecel di rumahnya yang letaknya tepat di belakang Pasar Triwindu.

3 dari 4 halaman

Meski tersembunyi, namun pecel buatan Katmi selalu ramai peminat.

Ini terlihat dari pembeli yang silih berganti mendatangi Pecel Sor Asem.

Sambal pecel selalu baru

Katmi selalu mengutamakan kualitas pecel buatannya.

Setiap hari dirinya selalu membuat sambal pecel dengan cara tradisional agar nasi pecel yang disajikan selalu fresh.

"Kacangnya digoreng dulu, terus ditumbuk kayak gini. Terus diangkat, terus bumbu dihaluskan," jelas Katmi sambil menunjukkan proses pembuatan sambal pecel kepada TribunTravel.

Katmi menunjukkan proses pembuatan sambal pecel, Rabu (13/10/2021).
Katmi menunjukkan proses pembuatan sambal pecel, Rabu (13/10/2021). (Tribun Travel/Sinta Agustina)

Ia pun memperlihatkan bumbu-bumbu yang dipakai, seperti bawang putih, cabai rawit, daun jeruk, dan terasi.

"Setelah itu (bumbu) ditumbuk sampai lembut (halus). Habis itu gula Jawa (dihaluskan)," lanjutnya.

Meski saat ini telah ada alat canggih untuk menghaluskan bumbu, namun Katmi tetap menghaluskan bumbu menggunakan alu dan lumpang.

Menurutnya, penggunaan blender akan membuat cita rasa sambal pecel kurang lezat.

Baca juga: Surga Kuliner Penyetan di Solo, Sehari 100 Kilogram Kulit Ayam Ludes Terjual

4 dari 4 halaman

Pecel enak dengan harga murah

Seporsi nasi pecel yang disajikan Pecel Sor Asem terdiri dari nasi, sayuran rebus berupa kacang panjang, kembang turi, bayam, dan tauge, serta sambal pecel.

Selain nasi pecel, Pecel Sor Asem juga menyajikan sambal tumpang, sayur ndeso, dan oseng sayur.

Pecel Sor Asem tak mematok harga terlalu mahal, bahkan bisa dibilang harganya sangat terjangkau.

Pecel Sor Asem
Pecel Sor Asem (Tribun Travel/Sinta Agustina)

Seporsi nasi pecel, nasi sambal tumpang, dan nasi oseng sayur dibanderol Rp 5.000.

Ada juga tambahan lauk, seperti tahu, tempe, telur, martabak, dan lumpia yang dibanderol mulai Rp 1.000.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Taman Satwa Taru Jurug Solo 2021 Lengkap dengan Aturan Terbarunya

Sementara untuk minuman, harganya mulai Rp 3.000 per gelas.

Di tengah pandemi Covid-19, Katmi mengaku sempat merasakan dampaknya pada penjualan.

Penghasilannya memang berkurang, namun Katmi tetap bersyukur.

"Cukup lah, yang penting cukup untuk makan, minum," tutup Katmi.

Ingin mencicipi nasi pecel dengan harga murah meriah? Pecel Sor Asem buka setiap hari mulai pukul 06.00 - 15.00 WIB.

(TribunTravel.com/Sinta A.)

Baca juga: Jajanan Murah Meriah di Pasar Gede Solo, Dimsum Uma Yum Cha Cuma Rp 3 Ribuan

Baca juga: 7 Nasi Liwet Enak dan Legendaris di Solo Buat Menu Sarapan, Ada Nasi Liwet Bu Parmi yang Laris

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Jawa TengahSoloBanjarsariPecel Sor AsemPasar Triwindu
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved