TRIBUNTRAVEL.COM - Ada beberapa stasiun kereta terpencil di Jepang yang dikenal sebagai hikyo-eki , yang biasanya terletak di daerah pegunungan terpencil.
Istilah ini dipopulerkan pada tahun 1990-an oleh Takanobu Ushiyama, seorang railfan terkenal yang menulis banyak buku tentang perjalanan kereta apinya, menghasilkan ledakan pariwisata ke stasiun-stasiun tersebut.
Menurut peringkat Ushiyama, hikyo-eki yang paling terkenal di Jepang adalah Stasiun Koboro di Hokkaido, terletak di dalam ruang sepanjang 87 yard di antara dua terowongan.
Dilansir TribunTravel dari laman atlasobscura, stasiun ini berada di atas tebing berhutan yang curam dekat dengan Teluk Uchiura.
Baca juga: Terganggu dengan Kutil? Tinggalkan Katak di Kuil Jepang Ini dan Kamu Mungkin Akan Sembuh

Baca juga: Pesan dalam Botol yang Dihanyutkan dari Jepang 37 Tahun Lalu Ditemukan di Hawaii, Isinya . . .
Karena tidak ada jalan di dekatnya, Stasiun Koboro hampir tidak dapat diakses kecuali dengan kereta api.
Pantai di bawahnya juga sulit dijangkau: satu-satunya cara untuk sampai ke sana adalah dengan menempuh jalan menuruni bukit yang liar dan tidak terawat.
Awalnya, Stasiun Koboro dibuka pada 1943—selama panasnya Perang Pasifik—sebagai stasiun sinyal untuk lokomotif uap yang mengangkut amunisi.
Baru pada 1987 stasiun tersebut secara resmi dipromosikan menjadi stasiun kereta api.
Baca juga: Kura-kura Berkeliaran di Landasan Pacu, Penerbangan di Bandara Narita Jepang Ditunda

Baca juga: Kembar Identik Tertua di Dunia Ditemukan di Jepang, Usianya Lebih dari 100 Tahun
Stasiun ini menangani sekira lima penumpang setiap harinya, kebanyakan dari mereka penggemar kereta api atau nelayan lokal.
Meskipun tampaknya cukup sepi akhir-akhir ini, daerah itu dulunya sedikit lebih populer di tahun 1960-an, ketika ada resor tepi laut dan perkemahan di pantai di bawahnya.
Ada juga pemukiman kecil di pantai sampai pertengahan 1970-an, tetapi tidak ada yang tinggal di dekat stasiun lagi.
Perusahaan Kereta Api Hokkaido, cabang prefektur JR Group, mempertimbangkan untuk menutup Stasiun Koboro pada 2015.
Namun rencana tersebut gagal karena ditentang oleh masyarakat setempat.
Kota Toyoura, yang memiliki Stasiun Koboro, akhirnya setuju untuk mendanai pemeliharaan stasiun agar tetap menjadi objek wisata.
Baca juga: Viral Video TikTok Tunjukkan Uniknya Jepang, Ada Kereta Tanpa Masinis hingga Sewa Apartemen Berhantu

Sementara kelangsungan hidup Stasiun Koboro belum dijanjikan, keputusan untuk mempromosikannya sebagai tujuan wisata cukup berhasil, setelah mendatangkan cukup banyak pengunjung ke stasiun terpencil di antah berantah ini.
Stasiun Koboro Dapat diakses melalui Jalur Utama Muroran, tetapi perhatikan bahwa kereta hanya berhenti di sini enam kali sehari.
Berhati-hatilah, terutama jika memutuskan untuk turun ke pantai, karena jalurnya curam, sempit, dan tidak terawat, sehingga sulit untuk mendaki kembali ke stasiun.
Ambar Purwaningrum/TribunTravel