TRIBUNTRAVEL.COM - Tawangmangu Karanganyar biasanya identik dengan sate kelinci.
Jika bosan makan sate kelinci, ada pilihan kuliner khas Tawangmangu lainnya yang bisa kamu coba.
Cocok dinikmati setelah liburan dari tempat wisata di Tawangmangu.
Kuliner yang dimaksud adalah iga bakar.
Olahan iga bakar ini bisa kamu coba di Rahma Kedai & Resto.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Grojogan Sewu Tawangmangu Kembali Dibuka, Kapasitas Pengunjung Dibatasi

Baca juga: Grojogan Sewu Tawangmangu Karanganyar Dibuka Kembali, Simak Aturan Terbarunya
Berlokasi di Jalan Tembus Alternatif, Kalisoro, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, iga bakar Rahma Kedai & Resto terkenal empuk dan berempah.
Ukuran iganya juga cukup besar.
Sembari menikmati kelezatan iga bakar, kamu bisa melengkapinya dengan secangkir kopi lawe.
Kopi Lawe merupakan jenis kopi arabika, yang ditanam oleh Petani Tawangmangu, Karanganyar.
Aroma Kopi Lawe sendiri memiliki khas tersendiri, yakni mengeluarkan aroma rempah tipis.
Harga dari kedua menu ini cukup terjangkau yakni satu porsi nasi iga bakar hanya dibandrol Rp 35 ribu dan Kopi Lawe yang dibandrol Rp 10-14 ribu saja.
Lalu bagaimana kombinasi, dari kedua kuliner ini ?
Baca juga: Tarif Glamping The Lawu Park Tawangmangu September 2021, Glamping Seru di Tengah Hutan Pinus
Dari pengakuan para pelanggan kedai ini, kombinasi ini cukup mampu menggoyang lidah.
Pengelola Rahma Kedai & Resto, Sapto Sudarso, mengatakan kedua menu ini menjadi menu yang terlaris dari menu lainnya.
Hal itu, terlihat dari banyaknya wisatawan yang singgah dan memesan menu tersebut.
"Setiap hari selalu ada puluhan - ratusan porsi nasi iga bakar dan Kopi Lawe juga memiliki penikmatnya sendiri, jauh-jauh dari luar kota kayak dari Surabaya," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (25/9/2021).
Sapto menjelaskan, kunci dari rahasia kenikmatan yakni bahan yang digunakan.
Baca juga: Sejumlah Objek Wisata di Tawangmangu Karanganyar Buka Kembali, Pengunjung Membludak

Baca juga: Harga Tiket Masuk The Lawu Park 2021, Wisata Petualangan Seru di Tawangmangu Buat Libur Akhir Pekan
"Kalau daging iga, itu kami ambil langsung dari pemotongan hewan jam 02.00 WIB, sampai resto sekitar jam 06.00 WIB langsung kami olah," ungkapnya.
Sedangkan untuk citarasa Kopi Lawe, Sapto mengaku hanya menggunakan biji kopo pilihan khas Lereng Gunung Lawu.
"Karena kami memiliki biji kopi kualitas baik dan hanya ada 2 perkebunan saja di Gunung Lawu, jadi benar-benar kami jaga keistimewaannya, dengan cara peracikan oleh barista kami," ujarnya.
Sensasi keduanya juga membawa kesuksesan bagi restoran ini.
Mereka berdiri pada tahun 2014, awalnya hanya memiliki satu bangunan.
Sampai saat ini telah memiliki bangunan yang luas dan berlantai 2.
"Dulu masih sederhana, tapi sekarang perlahan sudah ada pembangunan. Seperti dibelakang ada kolam renang dan spot foto selfi," ungkapnya.
Perkembangan dan perubahan bangunan ini, menurut Sapto untuk mengikuti tren masyarakat dan bertahan dalam persaingan antar restoran di Tawangmangu.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kuliner Enak Tawangmangu Karanganyar, Iga Bakar dan Kopi Lawe: Olahan yang Menggoyang Lidah