TRIBUNTRAVEL.COM - Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 masih diterapkan di Kota Yogyakarta.
Namun aktivitas masyarakat di kawasan Malioboro mulai meningkat saat akhir pekan lalu.
Kendati demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut, situasi masih terkendali.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, pengunjung Malioboro sepanjang weekend di awal September ini didominasi warga masyarakat DI Yogyakarta.
Dalam artian, kunjungan wisatawan dari luar daerah masih belum ada peningkatan.
Baca juga: 5 Tempat Makan Ramen Enak di Yogyakarta, Pecinta Kuliner Jepang Coba Mampir ke Neru Ramen
"Semalam memang sudah ada aktivitas yang meningkat di Malioboro. Tapi, kalau melihat parkiran di seputar Malioboro itu, masih didominasi plat nomor dari wilayah Yogyakarta," ujar Heroe, Minggu (5/9/2021).

"Kemudian, Minggu pagi juga kelihatan ramai. Tapi, ramai itu karena banyak pegowes yang mampir, atau melintas di Malioboro, sementara aktivitas pedagang belum ramai," tambahnya.
Menurutnya, situasi Malioboro saat ini, meski mengalami peningkatan aktivitas, belum bisa dibandingkan dengan kondisi sebelum PPKM berlangsung.
Baca juga: Soto Sampah dan 4 Kuliner Legendaris di Yogyakarta untuk Menu Makan Malam
Sebab, tingkat keramaiannya masih sangat jauh di bawahnya.
"Tingkat keramaiannya masih jauh dari aktivitas normal ya, atau sebelum PPKM kemarin," katanya.
Hanya saja, Wawali memastikan, Pemkot Yogyakarta tetap mensiagakan petugas secara penuh untuk mengantisipasi potensi kerumunan, maupun para pengunjung yang tidak mentaati protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
"Petugas Jogoboro juga tetap aktif membubarkan kerumunan, setiap ada tiga orang atau lebih yang berkumpul, pasti langsung didatangi. Terus, mengingatkan warga yang maskernya tidak dikenakan secara benar," katanya.
Lebih lanjut, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut menjelaskan, petugas dari Dinas Perhubungan dan Polresta Yogyakarta juga melakukan sweeping di sejumlah titik, terhadap kendaraan pribadi dan bus dari luar daerah yang masuk ke wilayah Kota Yogyakarta.
"Kita mendata kelengkapan persyaratan, baik kartu vaksin, atau hasil swab negatifnya. Lalu, kalau dia domisili di sini, wajib menunjukkan kartu pegawai, atau kartu mahasiswa kampus di Yogyakarta," pungkasnya.

Pakai aplikasi PeduliLindungi
Penggunaan aplikasi PeduliLindungi bakal menjadi syarat wajib untuk bepergian maupun berkunjung ke tempat-tempat umum.
Di Yogyakarta, upaya untuk memperluas penggunaan aplikasi tersebut tengah disiapkan.
Baca juga: Liburan ke Yogyakarta, Vino G Bastian Pamerkan Momen Bahagia Bersama Keluarga
Setelah diujicobakan di mal, penggunaannya akan diperluas mulai dari objek wisata, restoran, sekolah, warung makan, maupun angkringan.
"Kita sudah berlakukan di mal dan di tempat wisata sedang kita siapkan. Bahkan nanti sampai warung-warung angkringan akan kita berlakukan," jelas Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, Minggu (5/9/2021).
Aji menjelaskan, aplikasi tersebut difungsikan sebagai alat skrining untuk memastikan masyarakat yang bepergian telah tervaksin setidaknya dosis pertama.
Dibuktikan dengan cara memindai kode pada sertifikat vaksinasi lewat aplikasi PeduliLindungi.
"Jadi PeduliLindungi saya kira keputusan pemerintah akan jadi satu-satunya paspor untuk masuk ke lokasi berkerumun karena di sana akan ada informasi vaksin berapa kali, orang itu positif atau tidak, karena semua laboratorium yang melakukan PCR harus menginput data ke PeduliLindungi," jelasnya.
Baca juga: 3 Kuliner Mi Khas Bantul Yogyakarta yang Wajib Dicoba Para Penggemar Mi
QR code tersebut nantinya akan disebar di tempat-tempat umum.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul PPKM Level 4 Masih Bergulir, Kawasan Malioboro Mulai Bergeliat dan Penggunaan PeduliLindungi Bakal Diperluas, Masuk Angkringan di DI Yogyakarta Wajib Scan QR Code.