TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah video viral memperlihatkan angkringan dengan konsep drive thru.
Layaknya restoran cepat saji, angkringan tersebut melayani pembeli yang menaiki sepeda motor.
Video tersebut pertama kali diunggah pengguna TikTok @kavinnaufan pada Minggu (11/7/2021).
"Drive thru ae ngab wedi disemprot idamanmu mbak (drive thru aja ngab, takut disemprot idamanmu mbak)," keterangan yang tertulis.
Dalam video tersebut, terlihat sejumlah pengguna sepeda motor antre.
Satu per satu sepeda motor memasuki tenda angkringan yang berwarna biru.

Kursi di bawah tenda angkringan sengaja ditiadakan agar sepeda motor dapat lewat dengan mudah.
Video berdurasi 14 detik itupun viral di media sosial.
Baca juga: Uniknya Wisata Kuliner di Pasar Mbrumbung Rembang, Beli Makanan Bayar Pakai Koin Kayu
Hingga artikel ini dipublikasikan, video itu telah mendapatkan 7.206 likes dan 222 komentar.
Tak sedikit pengguna TikTok pun mengomentari unggahan tersebut.
"MCD memangis melihat ini," tulis salah satu netizen.
Sementara itu, sejumlah pengguna TikTok mengatakan bahwa angkringan tersebut ada di Rembang, Jawa Tengah.
"Wong rembang ancen ono-ono ae," tulis satu pengguna TikTok.
"Wong rembang joss pancen wkwk," komentar yang lain.

Baca juga: Mencicipi Sate Srepeh Khas Rembang dengan Potongan Daging Pipih dan Kuah Bersantan
"angkringan kak we, lokasi sebrang gedung haji rembang," tulis satu pengguna TikTok.
Dalam video juga tersemat geo-tagging bertuliskan 'Angkringan Adnan'.
Belakangan diketahui angkringan drive thru tersebut hanya sekadar bahan bercanda.
Video tersebut dibuat salah satu pelanggan Angkringan Adnan karena adanya larangan makan di tempat saat PPKM Darurat diberlakukan.
Asal usul angkringan
Angkringan memang dikenal sebagai tempat makan yang kerap menjadi pilihan saat malam hari.
Banyak yang menganggap jika angkringan berasal dari Yogyakarta.
Baca juga: 6 Tempat Makan Gudeg di Jogja yang Legendaris dan Terkenal Enak, Termasuk Gudeg Yu Djum
Padahal sebenarnya angkringan diciptakan warga Klaten Eyang Karso Dikromo yang berasal dari Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Pria yang akrab disapa Mbah Karso itu merantau ke Solo pada tahun 1930-an.
Saat itu usianya baru menginjak 15 tahun.

"Alasannya karena ayahnya meninggal dunia, sebagai sulung dari empat bersaudara Mbah Karso merasa bertanggung jawab untuk menghidupi keluarganya," ungkap Suwarna, founder ikon Desa Cikal Bakal Angkringan kepada Kompas.com, Minggu (30/8/2020).
Baca juga: Angkringan Pak Jabrik dan 9 Angkringan Paling Terkenal di Jogja yang Harus Kamu Coba
Di Solo, Mbah Karso bekerja dengan berjualan terikan, makanan dari Jawa Tengah berkuah kental yang disajikan dengan lauk tempe atau daging.
Setelah ikut berjualan terikan pada 1943, Mbah Karso mendapatkan ide untuk menjajakan minuman.
Bertujuan agar pembeli bisa melegakan dahaga saat makan.
Dari ide itu Mbah Karso sedikit memodifikasi pikulan jualannya.
Bagian depan untuk makanan, bagian belakang untuk ceret minuman.
Dari berjualan dengan pikulan ini Mbah Karso mengajak warga dari desanya ikut berjualan sepertinya.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Candi Ratu Boko Terbaru 2021, Spot Favorit Nikmati Sunset di Jogja
Tak cuma terikan, Mbah Karso pun menambahkan berbagai makanan untuk jualan seperti jadah bakar, singkong, getuk, kacang, dan aneka sate yang ada sampai sekarang.
Macam-macam lauk tersebut dimasukkan dalam wadah yang terbuat dari daun pisang yang disebut takir.
Selain aneka lauk, ditambah juga nasi kucing yang menggeser pamor terikan.
(TribunTravel.com/Sinta A.)