TRIBUNTRAVEL.COM - Baru-baru ini beredar sebuah video yang memperlihatkan sejumlah penumpang berada dalam gerbong kereta bawah tanah yang terendam banjir di China.
Video tersebut beredar di Twitter dan menjadi viral di medsos.
Dalam video yang diunggah akun @ianbremeer pada Rabu (21/7/2021), terlihat kondisi gerbong kereta bawah tanah yang terendam banjir.
Baca juga: Heboh Wajah Tukang Jamu Disebut Mirip Aktor Drama China, Tiap Hari Jualan Pakai Gerobak
Kondisi serupa ternyata juga terlihat di bagian luar kereta, meski demikian kereta tetap berjalan.
Sejumlah penumpang pun tampak naik ke atas kursi dan berpegangan pada besi pegangan.
Mereka tampak panik dengan air yang merendam gerbong kereta setinggi leher orang dewasa.
Berdasarkan tweet @ianbremmer, kejadian diketahui tersebut di Zhengzhou, China.
"Zhengzhou, China. Berpikir bahwa perjalananmu buruk? Coba kamu terjebak di kereta bawah tanah yang banjir," tulis @ianbremmer.
Dikutip dari news.com.au, Kamis (22/7/2021), China memang sedang dilanda banjir besar dengan sejumlah video amatir dari warganet yang beredar di sosial media.
Sejumlah mobil hanyut dan orang-orang terjebak di gerbong kereta.
Sedikitnya 12 orang tewas setelah hujan deras membanjiri kereta bawah tanah di Zhengzhou, China.
Sebuah divisi militer telah dikirim ke lokasi untuk membantu dan melakukan penyelamatan.
Baca juga: 22 Fakta Unik Tembok Besar China, Struktur Buatan Tangan Manusia Terpanjang di Dunia
Baca juga: 5 Festival Musim Panas dari Berbagai Negara, Ada Balapan Perahu Naga di China
Kota Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan, dilaporkan diguyur hujan setinggi 20 cm hanya dalam waktu satu jam.
Video yang diunggah ke media sosial juga menunjukkan seluruh lingkungan tertutup air setinggi pinggang dan kendaraan mengambang.
Pihak berwenang mengatakan 100.000 orang telah dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
"Saya telah tinggal di Zhengzhou sepanjang hidup saya dan belum pernah melihat hujan badai yang begitu deras seperti hari ini," kata Wang Guirong, seorang manajer restoran berusia 56 tahun.
Viral Video Gedung Pencakar Langit di China Tiba-tiba Berguncang
Sebuah gedung pencakar langit tertinggi di China dievakuasi dan ditutup setelah berguncang tanpa diketahui penyebabnya.
Padahal tidak tercatat ada gempa saat kejadian.
Menara setinggi 71 lantai, SEG Plaza di Shenzhen, Guandong, China itu tampak bergoyang dan tiba-tiba miring, Selasa (18/5/2021).
Orang-orang yang lewat pun panik melarikan diri dan segera mencari tempat yang aman.
Diketahui SEG Plaza merupakan pusat perbelanjaan, kantor serta tempat observasi.
Dalam sebuah pernyataan, biro manajemen darurat Shenzen mengonfirmasi pada hari itu tidak ada gempa bumi terdeteksi di wilayah tersebut.
Saat ini pihak berwenang sedang menyelidikan penyebab guncangan di SEG Plaza.
Warga yang berada di sekitar gedung pada waktu kejadian pun berhasil merekam kondisi di lokasi.
Rekaman tersebut diunggah ke berbagai platform media sosial, termasuk yang cukup populer di Tiongkok yaitu Weibo.
Seorang pengguna Twitter akun @dZnJUCdo4FlZqgd juga mengunggahnya dan viral di medsos.

Orang-orang dari dalam gedung pun ketakutan dan segera mencari pintu keluar.
Pengguna yang mengunggah video tersebut menjelaskan dengan teks, "SEG sedang dievakuasi".
SEG Plaza yang terletak di jantung kota Shenzhen sementara ditutup untuk penyelidikan.
Biro perumahan dan konstruksi Shenzhen mengonfirmasi tidak ada retakan tanah, dan struktur utama bangunan tetap dalam kondisi normal.
Kepada Global Times, Lu Jianxin, seorang insinyur senior dari China State Construction Engineering Corporation mengatakan, dugaan guncangan itu mungkin disebabkan oleh 'resonansi' getaran yang terjadi di gedung.
Dengan tinggi 355 meter, SEG Plaza adalah gedung tertinggi ke-18 di Shenzhen, dan tertinggi ke-21 di China secara keseluruhan.
Gedung ini terletak di Huaqiangbei, area ritel tersibuk di kota yang sering dijuluki pasar elektronik terbesar di dunia.
Sebelum kejadian ini, pemerintah China telah memberlakukan pembatasan baru yang melarang pembangunan gedung pencakar langit baru dengan tinggi lebih dari 500 meter.
Pemerintah ingin menonjolkan bangunan dengan karakteristik China yang khas, dibandingkan bangunan tinggi.
Selain itu, China juga telah menyaksikan beberapa bangunan tinggi runtuh selama beberapa tahun terakhir akibat konstruksi yang buruk dan peraturan pembangunan yang lemah.
Pada Mei tahun lalu, 29 orang tewas di sebuah hotel yang digunakan untuk mengkarantina wisatawan di kota Quanzhou, dengan hasil penyelidikan menunjukkan kegagalan konstruksi.
Tonton juga:
Baca juga: Terinfeksi Virus Langka Setelah Bedah 2 Monyet, Peneliti di China Tewas
Baca juga: Viral Video Aksi Mengemaskan Bayi Gajah yang Meluncur Menuruni Lereng Berlumpur di Hutan Hujan China
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
Baca selengkapnya seputar viral di medsos, di sini.