Breaking News:

Rekomendasi Kuliner

Martabak Telur Puyuh Bu Jumirah di Jogja, Sempat Viral di Medsos & Habis dalam Waktu 3 Jam

Bu Jumirah, penjual martabak telur puyuh, menjajakan dagangannya menggunakan gerobak sederhana berwarna biru.

Editor: Sinta Agustina
TRIBUNJOGJA.COM / Ardhike Indah
Martabak telur puyuh Bu Jumirah 

TRIBUNTRAVEL.COM - Jika ingin mencicipi kuliner Jogja, kamu bisa datang ke Pasar Pathuk, Jogja.

Di tempat ini ada penjual martabak telur puyuh yang sempat viral di medsos.

Bu Jumirah, penjual martabak telur puyuh, menjajakan dagangannya menggunakan gerobak sederhana berwarna biru.

Setidaknya, pukul 07.30 pagi, ada tujuh pembeli yang sudah menunggu dirinya menggoreng semua racikan martabak.

Bu Jumirah membagi tugas dengan suaminya.

Ia membuat martabak dengan menyusun kulit, telur puyuh dan sayur.

Kemudian, dirinya menuangkan kuah telur yang sudah dikocok bersama bumbu ke atas sayur dan telur puyuhnya.

Baru kemudian, Bu Jumirah menutup kulit martabak dan memasukannya ke penggorengan.

Baca juga: Tarif di Bawah Rp 100 Ribu, Ini 6 Hotel Murah Dekat Malioboro Jogja untuk Staycation

Sementara, sang suami menggoreng martabak-martabak mentah itu hingga kecokelatan dan mengentasnya dari minyak panas.

Beberapa menit kemudian, setelah minyak sudah kering, ia akan memasukkan ke kotak atau plastik sesuai pesananan pembeli.

2 dari 4 halaman

“Alhamdulillah meski pandemi seperti ini, jualan saya tetap habis, meski harus menunggu sampai siang,” ungkap Bu Jumirah kepada Tribunjogja.com ketika ditemui di Pasar Pathuk, Sabtu (24/1/2021).

Sehari-hari, Bu Jumirah buka pukul 06.30-10.00 WIB di sebelah Pasar Pathuk, Jalan Bhayangkara, Ngupasan, Gondomanan, Kota Jogja.

Martabak telur puyuh Bu Jumirah tergolong enak.

Dengan harga Rp 2.500 - Rp 3.000, pembeli sudah bisa mendapatkan martabak tebal penuh sayur.

Ketika digigit, kulitnya terasa krispi namun lembut di dalam.

Ukurannya juga cukup lebar sehingga lebih cepat memberikan rasa kenyang.

“Ya sehari ini saya bisa menggulungi martabak 700 biji. Kebetulan selalu ramai apalagi kalau hari Minggu. Kadang yang beli ya dari Jakarta, Semarang, Kotagede, Sleman,” ucapnya.

Martabak telur puyuh memang menjadi favorit pembeli, khususnya yang berasal dari luar daerah.

Harganya lebih mahal tapi rasanya menjadi spesial karena telur puyuh membuat martabak menjadi lebih tebal.

Berkat keviralannya di media sosial, orang mencari martabak unik tersebut dan ingin menjadikan sarapan di pagi hari.

3 dari 4 halaman

“Favoritnya yang pakai telur puyuh. Sehari itu bisa menghabiskan 300-400 telur puyuh buat jualan ini,” jelas Bu Jumirah.

Baca juga: Gudeg Yu Djum dan 4 Tempat Sarapan Favorit di Jogja yang Sering Diburu Wisatawan

Bu Jumirah, yang menggunakan masker, tetap ramah melayani pembeli.

Tak jarang, ia mengajak berbicara konsumen yang tidak pernah ia lihat.

Dari situ, dirinya seperti mengenal profil pembeli dan mengingatnya.

Terkadang, ia sudah tahu berapa banyak yang akan dibeli meski hanya melihat sosok pembeli dari kejauhan.

“Biasanya kalau yang dari Kotagede itu beli agak banyak karena jauh. Anaknya suka jadi dibelikan sekalian banyak,” ucap Bu Jumirah yang sudah berjualan sejak 1994 itu.

Memanfaatkan Nomor Whatsapp untuk Pesanan

Satu dari beberapa solusi industri kuliner untuk bertahan di tengah pandemi adalah memanfaatkan sistem pesan antar daring.

Bisa dititipkan di aplikasi ojek online atau membangun sistem sendiri.

Selain memudahkan, sistem ini juga menjangkau pembeli lebih jauh dan banyak.

4 dari 4 halaman

Pembeli tidak perlu ke Pasar Pathuk untuk mendapatkan martabak telur puyuh.

Baca juga: Liburan ke Jogja, Ini 5 Hotel Murah Dekat Malioboro yang Cocok untuk Staycation

Namun, Bu Jumirah sepertinya belum terpikir untuk melakukan hal itu.

Ia khawatir tidak bisa beristirahat.

“Saya kalau sudah jualan dua minggu, biasanya terus libur 1-2 hari. Capek juga,” katanya.

Meski belum memanfaatkan layanan pesan antar daring, dia mempersilakan pembeli memesan melalui pesan singkat.

Baca juga: Icip Lezatnya Mi Nyemek Bu Siti, Kuliner Legendaris di Jogja yang Selalu Ramai Pembeli

Dengan catatan, mengirim pesannya sebelum jam 06.30 WIB, waktu dimana dirinya berangkat ke Pasar Pathuk.

Lewat dari jam itu, Bu Jumirah akan sibuk meracik martabak enak untuk para pembeli.

Pesanan itu juga harus diambil di Pasar Pathuk dan tidak diantarkan.

“Mengantisipasi biar tidak menunggu lama pas sudah sampai sini, pesan saja dulu via WA,” tambahnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Sempat Viral, Martabak Pasar Pathuk Ini Masih Diserbu Pelanggan, Habis dalam Tiga Jam.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
JogjaGondomananNgupasanMartabak Telur Puyuh Bu Jumirah Beukenhof Restaurant
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved