TRIBUNTRAVEL.COM - Dua penyelam scuba di Florida, Amerika Serikat menemukan tulang yang bergitu besar saat menyelam di sungai.
Dilansir dari laman News.com.au, Selasa (18/5/2021), penyelam itu bernama Derek Demeter dan Henry Sadler.
Henry yang sedang menyelam di sungai seketika berteriak, "Hei Derek. Aku menemukan sesuatu!” Ternyata itu adalah tulang raksasa berukuran sekitar 1,2 meter dengan berat 90 kilogram.
Baca juga: 8 Penemuan Luar Angkasa Selama 2020, Termasuk Gumpalan Sinar-X Meledak dari Bima Sakti

Mereka meyakini bahwa itu tulang hewan purba mammoth, yang diperkirakan hidup di sekitar Florida antara 2,6 juta hingga 10.000 tahun lalu.
Meski demikian, usia sebenarnya sulit untuk ditentukan.
“Yang ini jauh lebih padat, jadi kami kira ada di tengah-tengah. Mungkin berusia 100.000 tahun," kata Demeter.
Demeter dan Henry yang juga merupakan paleontologi amatir ini sebelumnya juga pernah menemukan fosil raksasa serupa.
Pada hari yang sama, bahwa mereka juga menemukan fosil hewan punah lainnya dengan gigin harimau bertaring tajam.
Sadler sebelumnya telah menemukan gigi raksasa di sungai yang sama.
Baca juga: Kronologi Penemuan Kotak Hitam Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Awalnya Berupa Pecahan FDR
“Hal yang saya sukai adalah bidang astronomi, ini adalah perjalanan waktu. Itu hanya bermain dengan imajinasimu. Sehingga kamu pasti akan berkata, 'Wow, apa yang terjadi saat ini?',” kata Demeter.
Beberapa penemuan sebelumnya telah berakhir atau tersimpan di Museum Sejarah Alam Florida.
“Saat ini tersimpan di ruang kelas di mana anak-anak dapat melihatnya, menyentuhnya, merasakannya dan benar-benar mendapatkan sejarah tentang alam,” kata Sadler.
“Saya berbicara dengan anak-anak saya tentang film Ice Age. Mereka telah mendengar tentang harimau bertaring tajam, dan benar-benar menemukan bagian dari salah satu hewan itu dan menghidupkannya untuk anak-anak itu. sungguh luar biasa,” ungkapnya lagi.
Demeter dan Sadler menemukan tulang mammoth besar itu saat melakukan scuba diving di Florida Barat Daya awal Mei ini.
TONTON JUGA :
Sejarah Mengerikan di Balik Penemuan Kerangka Viking Tanpa Kepala
Penemuan arkeolog menjadi satu cara untuk mengetahui bagaimana kehidupan di masa lalu.
Ada yang mengejutkan, tapi tak sedikit yang membuat kita bergidik ngeri.
Satu penemuan arkeolog yang dianggap paling mengerikan adalah penemuan kerangka viking tanpa kepala.
Diperkirakan ini adalah kerangka Viking yang dipaksa telanjang sebelum dibunuh di kuburan mereka.
Tidak ada pakaian yang ada di kuburan massal, dan jasadnya tidak menunjukkan bukti pertempuran.
Pada 2009, para arkeolog menemukan 54 kerangka yang terpotong-potong yang ditumpuk di sebuah tambang Romawi kuno di dekat kota pesisir Weymouth di Dorset, Inggris.
Namun, ada bukti orang-orang itu mencoba untuk membela diri, dengan luka pertahanan yang terlihat di tengkorak, tangan, dan lengan mereka.
Luka yang mereka derita di leher dan bahu mereka juga menunjukkan bahwa butuh banyak pukulan bagi pembunuh mereka untuk akhirnya melepaskan kepala mereka.
Berkat penanggalan radiokarbon, diketahui mayat-mayat itu berasal dari antara 910 M dan 1030 M.
Namun, awalnya diperkirakan mayat-mayat itu adalah hasil eksekusi yang dilakukan selama penaklukan Romawi di Inggris sekira tahun 43 M.
Gigi dari sepuluh kerangka dianalisis oleh NERC Isotope Geosciences Laboratory, dan hasilnya menunjukkan sebagian besar pria berasal dari Skandinavia dan cenderung makan makanan kaya protein.
Baca juga: Mesir Kembali Umumkan Temuan Harta Karun di Kairo, Diklaim Penemuan Terbesar 2021
Diyakini orang-orang itu adalah Viking yang dieksekusi oleh Anglo Saxon, karena terjadi pada saat konflik antara keduanya.
Melalui analisis forensik, diketahui usia rata-rata laki-laki antara 18 dan 25 tahun, dengan hanya sedikit laki-laki yang melebihi usia tersebut.
Mereka semua dibunuh secara brutal pada saat bersamaan, dengan senjata tajam seperti pedang.
Satu pria itu bahkan menunjukkan tanda tangannya terpotong setelah dia mencoba melindungi dirinya dari ayunan pedang.
Lubang tambang dianggap sebagai tempat eksekusi resmi yang dilakukan di depan penonton.
Ditemukan juga ada lebih banyak mayat daripada tengkorak.
Ditemukan juga ada lebih banyak mayat daripada tengkorak.
Ini berarti beberapa kepala mungkin disimpan sebagai suvenir, atau dipajang dengan kemenangan di tiang pancang.
Ini menunjukkan tengkorak itu milik beberapa individu berpangkat tinggi dalam kelompok tersebut.
Menurut Oxford Archaeology, tes pada tulang juga menunjukkan tubuh bagian atas mereka berkembang sangat baik, seperti halnya tubuh pendayung.
Ini menunjukkan bahwa mereka mungkin adalah awak kapal Viking, melansir dari Thevintagenews.
Ada beberapa teori berbeda tentang siapa para pria itu, dan mengapa mereka berada di Weymouth.
Awalnya, orang mengira mereka mungkin orang Anglo-Saxon yang telah dibunuh oleh orang Anglo-Saxon atau Viking lainnya.
Ini sebelum terbukti bahwa para pria tersebut berasal dari Skandinavia.
Baca juga: 10 Penemuan Arkeolog Terbesar Sepanjang Tahun 2020, Ada Kerangka Mamut Berusia 20.000 Tahun
Saran lain dibuat dalam National Geographic Documentary, Viking Apocalypse, di mana Dr. Britt Baille menyatakan eksekusi tersebut mungkin merupakan bagian dari Pembantaian Hari St Brice.
Kuburan massal itu terletak di lokasi yang dulunya merupakan jalan utama dan batas paroki pada zaman Anglo Saxon.
Baru pada 2009 para arkeolog dari Oxford Archaeology memutuskan untuk menggali di sepanjang rute jalan baru A354 yang direncanakan di Weymouth.
Jalan itu adalah proyek senilai 87 juta poundsterling, dan tujuannya adalah untuk meningkatkan akses ke Pulau Portland dan ke Weymouth.
Meskipun proyek ini adalah satu penemuan arkeologi paling menarik dalam beberapa tahun terakhir, proyek jalan tersebut menyebabkan keributan di antara penduduk setempat karena berjalan langsung melalui Kawasan dengan Keindahan Alam Luar Biasa yang dilindungi secara hukum.
Baca juga: Viral Aksi Pria Tunggangi Buaya Raksasa Pakai Tali Tipis, Begini Respon Warganet
Baca juga: Cerita Pilu Wisatawan Waduk Kedung Ombo, Istri dan Anak Jadi Korban Tragedi Perahu Terbalik
(TribunTravel.com/ Septi Nandiastuti)
Baca selengkapnya terkait penemuan lainnya di sini