Breaking News:

Kenapa Masker Oksigen di Pesawat Hanya Berfungsi Selama 15 Menit?

Prosedur pemakaian keduanya biasanya dijelaskan pramugari melalui instruksi keselamatan sebelum pesawat lepas landas.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Nurul Intaniar
IFLScience
Ilustrasi penumpang menggunakan masker oksigen 

TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap pesawat telah menyiapkan masker oksigen dan jaket pelampung untuk masing-masing penumpang.

Penumpang biasanya akan diminta memakai masker oksigen dan jaket pelampung saat darurat terjadi.

Prosedur pemakaian keduanya biasanya dijelaskan pramugari melalui instruksi keselamatan sebelum pesawat lepas landas.

Biasanya pramugari akan menunjukkan cara menggunakan masker oksigen dan memperagakannya sekaligus.

Dalam keadaan darurat, masker oksigen yang ada di atas kepala penumpang akan turun secara otomatis.

Baca juga: 9 Rahasia Penerbangan yang Belum Banyak Orang Tahu, Termasuk Fakta Soal Masker Oksigen

Ilustrasi
Ilustrasi (Travel+Leisure)

"Jika Anda dihadapkan pada situasi ini, pasang masker oksigen Anda dan cobalah untuk rileks," kata Kapten Patrick Smith, seorang pilot maskapai dan penulis, dikutip TribunTravel dari express.co.uk.

Namun, masker oksigen hanya memberikan pasokan oksigen selama 12-15 menit per orang.

Mengapa masker oksigen tersebut hanya berfungsi sebentar?

Melansir dari Luxury Travel Diary, 15 menit adalah waktu yang cukup bagi pilot untuk menerbangkan pesawat ke tempat yang aman.

Biasanya pilot akan menurunkan ketinggian pesawat di bawah 10.000 kaki, di mana masker tidak dibutuhkan lagi.

2 dari 3 halaman

Hal ini dibenarkan oleh Kapten Patrick.

"Pesawat akan segera berada di ketinggian yang aman, dan ada beberapa menit cadangan oksigen untuk semua orang," ujarnya.

Baca juga: Begini Fasilitas dan Model Tempat Tidur Pilot dan Pramugari dalam Penerbangan Jarak Jauh

Ilustrasi
Ilustrasi (fishtankfaith.com)

Lalu, apakah masker oksigen tetap langsung digunakan saat pesawat dalam keadaan darurat?

Jawabannya tentu saja iya.

Selama kehilangan tekanan, udara dalam kabin akan sangat tipis dan mengandung sedikit oksigen.

Sehingga rata-rata orang akan meninggal sekitar 15 detik tanpa bantuan masker oksigen.

Kejadian ini dalam dunia medis sering disebut hipoksia.

Melansir Flight Delight Pay, hipoksia pada dasarnya adalah kekurangan oksigen ke otak dan dapat menyebabkan mual, sakit kepala, dan pada akhirnya akan menyebabkan penumpang menjadi tidak sadarkan diri dan kemungkinan kerusakan otak atau kematian.

Inilah sebabnya mengapa saat instruksi keselamatan pramugari memberitahu untuk mengenakan masker sendiri sebelum membantu orang lain.

Jika mengenakan masker oksigen pada orang lain terlebih dahulu, dikhawatirkan bisa berpotensi pingsan sebelum memasang masker pada diri sendiri.

Ilustrasi pramugari memasang masker oksigen
Ilustrasi pramugari memasang masker oksigen (thrivingleaders.co)
3 dari 3 halaman

Selain itu, penumpang juga tidak diperbolehkan meninggalkan tempat dudunya sampai pesawat telah turun ke ketinggian yang aman.

Seberapa sering masker oksigen digunakan?

Statistik menunjukkan bahwa pada tahun 2014, masker oksigen dipasang lebih dari 60 kali dan beberapa di antaranya tidak disengaja.

Namun belakangan ini, jumlah kejadian yang melibatkan penggunaan masker oksigen sangat rendah.

Sehingga hal itu membuat statistik pada penggunaan masker oksigen hampir tidak valid.

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)

Baca juga: Rahasia Minuman di Pesawat Terungkap, Pramugari Sarankan Penumpang Hindari Pesan Kopi

Baca juga: Pergi ke Bar saat Masa Pemantauan Kesehatan, Pilot dan Pramugari Harus Bayar Denda Rp 153 Juta

Berita lain terkait fakta penerbangan

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
pesawatmasker oksigenpenumpang pesawat Yeti Airlines Batik Air Dassault Rafale
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved