Breaking News:

10 Mitos Tentang Pesawat yang Tak Sepenuhnya Benar, Sinyal Ponsel Tak Akan Ganggu Navigasi?

Dalam dunia penerbangan, terdapat sejumlah mitos yang dianggap benar oleh penumpang.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Nurul Intaniar
pixabay.com
Ilustrasi pesawat 

TRIBUNTRAVEL.COM - Dalam dunia penerbangan, terdapat sejumlah mitos yang dianggap benar oleh penumpang.

Seperti misalnya pilot yang dianggap memiliki parasut di kokpit agar pilot bisa 'kabur' saat terjadi keadaan darurat di pesawat.

Padahal, jika memiliki parasut pun pilot tidak akan bisa terbang dengan parasut pada ketinggian jelajah pesawat.

Selain itu, masih ada 10 mitos tentang penerbangan yang tak selalu benar, seperti dirangkum TribunTravel dari Reader's Digest.

Baca juga: Pramugari Ungkap Cara Mendapatkan Minuman Gratis di Pesawat

1. Pintu darurat bisa dibuka saat penerbangan

Pintu darurat
Pintu darurat (Insider)

Pernah mendengar penumpang yang berusaha membuka pintu darurat?

Faktanya, pintu darurat pada pesawat komersil tidak bisa dibuka saat pesawat sedang mengudara.

2. Lubang kecil di jendela pesawat membuat penumpang tersedot

Lubang kecil pada jendela pesawat
Lubang kecil pada jendela pesawat (dailymail.co.uk)

Tidak ada penumpang yang pernah tersedot keluar dari pesawat karena lubang kecil di jendela.

Pertama, pesawat dirancang dengan lubang kecil di jendela untuk mengatur tekanan kabin.

2 dari 4 halaman

Kedua, bahkan lubang yang tidak direncanakan (seperti lubang peluru) tidak akan menimbulkan bahaya.

"Anda akan merasakan serbuan udara ke dalam kabin, diikuti dengan masker oksigen yang jatuh. Kemudian Anda akan melihatnya semakin dingin dan keras. Tapi itu saja. Tidak ada bahaya tersedot," jelas Dan Boland, seorang pilot dan pendiri situs perjalanan Holidayers.

Baca juga: Benarkah Pramugari Bisa Tahu Jika Penumpang Tak Matikan Ponsel di Pesawat?

3. Masker oksigen bisa bertahan lama

Ilustrasi penumpang menggunakan masker oksigen
Ilustrasi penumpang menggunakan masker oksigen (IFLScience)

Masker oksigen yang disediakan di pesawat tidak bisa bertahan sangat lama.

Pramugari dan pembawa acara The Jet Set mengatakan, masker oksigen hanya menyediakan oksigen selama 12 menit.

Namun, itu lebih dari cukup waktu bagi pilot untuk turun ke ketinggian yang memungkinkan.

Baca juga: 4 Insiden Penumpang Bikin Keributan di Pesawat, Serang Pramugari hingga Gigit Penumpang Lain

4. Sinyal ponsel mengganggu navigasi pesawat

Boland mengatakan, membiarkan ponsel menyala saat pesawat lepas landas dan mendarat tidak akan mengganggu navigasi pesawat.

Lalu kenapa penumpang selalu diminta untuk mematikan ponsel?

Alasan sebenarnya karena penumpang wajib memperhatikan selama pesawat lepas landas, mendarat, dan saat instruksi keselamatan dari pramugari.

3 dari 4 halaman

Dan jika terjadi hal darurat yang memerlukan tindakan atau bantuan penumpang.

5. Kotoran dari toilet pesawat dibuang saat terbang

Toilet pesawat
Toilet pesawat (travelandleisure.com)

Sering terdengar mitos bahwa pilot sengaja mengosongkan kotoran di toilet pesawat di tengah-tengah penerbangan.

Padahal, pesawat memiliki tangki pembuangan kotoran.

Nantinya tangki tersebut akan dikosongkan ketika pesawat telah mendarat.

6. Pilot memiliki parasut

"Mengapa orang percaya bahwa pilot memiliki parasut?" Boland bertanya-tanya.

Bahkan, lanjut Boland, jika pilot memiliki parasut, mereka tidak dapat melarikan diri dari pesawat saat penerbangan.

"Dan selain itu, tugas kami adalah melindungi dan menerbangkan penumpang kami dengan aman ke tujuan mereka," kata Boland.

Baca juga: Pergi ke Bar saat Masa Pemantauan Kesehatan, Pilot dan Pramugari Harus Bayar Denda Rp 153 Juta

7. Mode autopilot berfungsi sepenuhnya

4 dari 4 halaman

Salah satu mitos perjalanan udara yaitu cara kerja autopilot.

"Banyak orang mendapat kesan bahwa pesawat terbang sebenarnya diterbangkan dengan autopilot," ujar Boland.

Autopilot pada dasarnya adalah bentuk GPS yang sangat canggih, memberikan masukan dan dukungan terkait arah dan posisi.

Namun harus ada manusia yang mengendalikan pesawat.

8. Pesawat kecil lebih berbahaya

Benarkah pesawat dengan ukuran kecil lebih berbahaya dibanding pesawat dengan ukuran yang lebih besar?

Faktanya, ini lebih berkaitan dengan pilot daripada pesawat.

"Pesawat baling-baling yang diterbangkan dalam operasi komersial memiliki catatan keselamatan yang setara dengan empat kali lebih baik daripada pesawat yang sama yang diterbangkan oleh pilot swasta," jelas William Herp, CEO Linear Air Taxi.

9. Harus kaya jika ingin terbang dengan pesawat pribadi

Sarwendah bersama keluarga tercinta tampak kompak berpose bersama di dalam pesawat jet pribadi saat liburan ke Bali.
Sarwendah bersama keluarga tercinta tampak kompak berpose bersama di dalam pesawat jet pribadi saat liburan ke Bali. (Instagram/@sarwendah29)

Orang-orang selalu berpikiran bahwa hanya orang kaya yang bisa terbang dengan pesawat jet pribadi.

Doug Gollan, pendiri dan pemimpin redaksi privatejetcardcomparisons.com mengatakan, siapapun bisa terbang dengan harga yang hampir sama dengan yang dibayarkan ke maskapai penerbangan komersial terkemuka.

"Anda mendapatkan Wi-Fi gratis, minuman, dan makanan ringan, tetapi Anda tidak harus datang satu jam lebih awal," lanjut Doug.

10. Pramugari bertugas membersihkan pesawat setelah mendarat

Apakah kamu sering meningglkan sampah dengan asumsi bahwa pramugari akan membersihkannya setelah pesawat mendarat?

Laurie mengatakan, pesawat tidak selalu dibersihkan setiap penerbangan.

"Pesawat hanya dibersihkan sehari sekali," tambahnya.

Jadi, ketika pramugari datang meminta sampah sebelum pesawat mendarat, bantulah semua orang pada penerbangan berikutnya, dan buang sampah itu.

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)

Baca juga: Terungkap, Ini Kursi Terbaik di Pesawat untuk Hadapi Turbulensi Selama Penerbangan

Baca juga: Pramugari ini Bagikan Jenis Penumpang Pesawat yang Kerap Dicari Saat Penerbangan

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
mitos pesawatpenerbanganpilot Yeti Airlines
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved