Breaking News:

Kapalnya Rusak di Perjalanan, Pria Ini Tinggal Sendirian di Pulau Terpencil Selama 32 Tahun

Berbicara kepada BBC Outlook pada 2018 silam, Mauro menceritakan alasan mendalam untuk memutuskan tinggal sebatang kara di Pulau Budelli.

Facebook
Mauro Morandi, penjaga pulau terpencil bernama Budelli di lepas pantai Sardinia, Italia. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria yang dikenal sebagai Robinson Crusoe Italia telah tinggal sendirian di sebuah pulau di Mediterania selama 32 tahun.

Namun ia akhirnya pergi dari pulau itu.

Dia adalah Mauro Morandi, pria berusia 81 tahun yang berasal dari Modena, Italia tengah.

Selama 32 tahun, Mauro telah menjaga pulau di lepas pantai Sardinia, Italia, yang bernama Budelli.

Dilansir Guardian, pada tahun 1989, Mauro menemukan Pulau Budelli.

Kala itu, kapalnya rusak saat ia dalam perjalanan ke Pasifik selatan.

Mauro pun berhenti di pantai berpasir merah muda tersebut.

Kebetulan, di sana Mauro mengetahui bahwa penjaga Pulau Budelli akan pensiun.

Jadi, Mauro tidak melanjutkan perjalanannya menuju Pasifik Selatan.

Dia menjual kapalnya dan mengambil alih peran sebagai penjaga pulau.

2 dari 4 halaman

Berbicara kepada BBC Outlook pada 2018 silam, Mauro menceritakan alasan mendalam untuk memutuskan tinggal sebatang kara di Pulau Budelli.

"Saya cukup muak dengan banyak hal tentang masyarakat kami: konsumerisme dan situasi politik di Italia, ujarnya.

"Saya memutuskan untuk pindah ke pulau terpencil di Polinesia, jauh dari semua peradaban."

"Saya ingin memulai hidup baru yang dekat dengan alam," terang Mauro.

Sejak itu, Mauro tinggal di sebuah rumah yang menjadi bekas tempat berlindung saat Perang Dunia II.

Rumah itu menghadap teluk, sehingga Mauro mengetahui setiap spesies batu, pohon, dan hewan di pulau itu.

Mauro Morandi di huniannya di pulau Budelli.
Mauro Morandi di huniannya di pulau Budelli. (Michelle Ardu via Kompas.com)

Selama bertahun-tahun, Mauro menjaga pulau berbatu itu tanpa masalah.

Pria 81 tahun tersebut membersihkan setiap jalanan dan menjaga pantainya tetap bersih.

Mauro juga berbagi pengetahuan kepada para pelancong musim panas tentang ekosistem di Pulau Budelli.

Mauro 'Diusir'

3 dari 4 halaman

Peran Mauro kemudian terancam ketika perusahaan swasta yang memiliki pulau itu bangkrut.

Pada tahun 2013, perusahaan tersebut berniat untuk menjual Pulau Budelli kepada Michael Harte, seorang pengusaha dari Selandia Baru.

Sebenarnya, Michael telah berjanji untuk mempertahankan Mauro agar tetap mengurus pulau.

Namun, protes dan intervensi pemerintah Italia menghendaki sebaliknya.

Pada 2016, seorang hakim Sardinia memutuskan bahwa pulau itu dikembalikan ke tangan publik.

Wisatawan pun kemudian dilarang berjalan di pantai merah muda Budelli, tempat berenang sekaligus pasir sering dicuri sejak tahun 1990-an.

Namun, para wisatawan masih dapat mengunjungi pulau itu pada siang hari dengan perahu.

Mereka juga diizinkan berjalan di sepanjang jalan setapak, di belakang pantai.

Mauro turut terkena dampaknya.

Dia akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Pulau Budelli pada akhir April 2021.

4 dari 4 halaman

Ia menerima beberapa ancaman penggusuran dari otoritas taman nasional La Maddalena, yang telah mengelola Budelli sejak 2016.

Otoritas taman nasional juga ingin merebut kembali rumahnya dan mengubah pulau itu menjadi 'pulau yang seharusnya', yakni sebagai tempat pendidikan lingkungan.

Mauro Morandi dan pulau Budelli.
Mauro Morandi dan pulau Budelli. (en.goodtimes.my)

"Saya sudah menyerah untuk berjuang," kata Mauro.

"Setelah 32 tahun di sini, saya merasa sangat sedih untuk pergi."

"Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka perlu memperbaiki rumah saya dan kali ini tampaknya benar-benar nyata," ungkapnya.

Otoritas taman nasional juga beranggapan, Mauro melakukan perubahan pada bangunan tanpa izin.

Akibat upaya 'pengusiran' itu, Mauro akhirnya pindah ke sebuah apartemen kecil di dekat La Maddalena, pulau terbesar di Italia.

"Saya akan tinggal di pinggiran kota utama, jadi saya hanya pergi ke sana untuk berbelanja dan menggunakan sisa waktu untuk menyendiri," tutur Mauro.

"Hidupku tidak akan banyak berubah, aku masih akan melihat laut."

"Saya berharap, seseorang dapat melindunginya (Budelli) sebaik saya," imbuh Mauro, dilansir Guardian.

Petisi untuk Mauro

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa petisi telah ditandatangani oleh ribuan orang untuk mendukung Mauro tetap tinggal di pulau itu.

Banyak pendukungnya yang mengungkapkan kekecewaan dan kemarahan mereka di Facebook pada Minggu (25/4/2021) lalu.

Petisi untuk mempertahankan Morandi di pulau Budelli.
Petisi untuk mempertahankan Mauro Morandi di pulau Budelli. (Tangkap layar change.org)

"Tak mampu berkata-kata...kehancuran surga akan dimulai," tulis Carmelia Mangano.

Sementara itu, Mirella Della Vecchia berkata: “Saya tidak dapat membayangkan Budelli tanpa perlindungan Mauro… Anda harus melawan!”

Baca juga: Promo Tiket Pesawat di GOTF 2021, Jakarta-Labuan Bajo PP Cuma Rp 1,3 Jutaan, Buruan Cek!

Baca juga: Harga Tiket Masuk Saloka Theme Park dan Jam Buka Terbaru Selama Ramadan 2021

Baca juga: Kota New York Siap Sambut Kembali Wisatawan dengan Wajah Baru, Seperti Apa?

Baca juga: Rekomendasi 5 Nasi Goreng Enak di Surabaya Buat Menu Makan Malam dan Buka Puasa

Baca juga: Menu Buka Puasa: Resep Bakwan Mi Instan, Gorengan Enak dan Murah untuk Takjil

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tinggal Sendirian Sejak 1989, Pria Tua Ini Akhirnya Tinggalkan Pulau yang Dijaganya Selama 32 Tahun

Selanjutnya
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
TribunTravel.comItaliaSardinia Darren Kent Zuppa Soup Emil Audero Muhammad Prakosa Panzanella Alessandro Bastoni Nicolo Barella Genoa CFC Frosinone Calcio
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved