TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagian dari kamu mungkin was-was atau khawatir dengan kebersihan udara di kabin pesawat selama pandemi Covid-19.
Pada dasarnya, udara di dalam kabin pesawat bersih, kecuali ada seseorang di sebelah yang bersin ke arahmu.
Itulah yang membuat para ahli ingin kamu tahu bahwa melakukan penerbangan saat pandemi Covid-19 bukan menjadi pilihan yang tepat.
Baca juga: 4 Kelakuan Brutal Penumpang Pesawat, Coba Buka Pintu Darurat hingga Marah dan Sebut Gaji Pramugara
Bahkan sebelum pandemi Covid-19, orang mungkin bertanya-tanya apakah menghirup udara di ketinggian 35.000 kaki bisa membuat seseorang tertular virus atau kuman lebih banyak dibanding di jalanan?
Dan kondisi sekarang, di mana paparan infeksi Covid-19 bisa terjadi di mana pun, membuat kekhawatiran semakin besar.
Beberapa orang mungkin sudah terbiasa mengelap meja nampan dan permukaan lain di kursi pesawat mereka, dan maskapai penerbangan melakukan rutinitas pembersihan guna memastikan kenyamanan penumpang.
Tetapi yang menjadi pertanyaan, apakah udara yang dihirup di pesawat benar-benar sehat dan tidak membuat sakit?
Melansir laman The Point Guy, Rabu (14/4/2021), seorang profesor dan ketua Departemen Ilmu Pemeliharaan Penerbangan di Embry-Riddle Aeronautical University, R. Eric Jones menjawab keraguan dan kekhawatiran tersebut.

"Saya akan mengatakan bahwa duduk di kabin pesawat mungkin seperti duduk di bioskop," kata Jones.
Pesawat bahkan berumur puluhan tahun dirancang untuk memiliki kualitas udara seperti transportasi darat lainnya.
Di mana udara di dalam pesawat terus ditarik ke luar kabin melalui filter HEPA guna menghilangkan sebagian besar partikel dan kuman.
Analis Penerbangan yang berbasis di luar New York, Robert W. Mann setuju dengan pendapat Jones.
"Saya tidak akan terlalu khawatir tentang udara di kabin (bagian resikulasi yang disikluskan melalui filter HEPA) daripada kebersihan permukaan kabin, sandaran tangan, meja nampan dan toilet," kata Mann.
"Pembersihan yang baik antara penerbangan dan penempatan akan membantu," imbuhnya.
Menurut ANA, udara kabin direfresh setiap tiga menit, jadi udara di dalam pesawat didaur ulang secara tertaur.
Udara ini mengalir melalui kabin dan pada dasarnya dari saluran di langit-langit ke ventilasi dekat lantai.
Ini berarti udara kabin bersikulasi sedemikian rupa sehingga mencegah kuman di udara untuk menyebar di antara penumpang, kecuali penumpang sebelah kamu bersin langsung ke arah kamu atau dalam kondisi tidak sehat.
Sementara itu, menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), kursi di pesawat bisa menjadi penghalang fisik antar penumpang.
Kursi di pesawat juga bisa mencegah penyebaran kuman selama penerbangan berlangsung.
Tapi itu tidak berarti pesawat benar-benar bebas kuman.
"Anda memiliki orang-orang yang berada di daerah yang sangat padat yang duduk hanya berjarak beberapa inci saja," kata Jones.
"Flu, bersin, virus apapun akan menular, tetapi maskapai penerbangan dan operator komersial maupun bisnis mengambil beberapa langkah esktrem untuk membersihkan lingkungan sebaik mungkin dan mencegah paparan Covid-19," imbuhnya.
Meskipun dia menekankan bahwa dia bukan ahli penyakit menular, Jones menunjukan bahwa risiko nyata di pesawat tampaknya berasal dari jarak dekat dengan penumpang lain atau bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi, bukan karena kualitas udara di kabin.
"Bagi saya, udara kabin jauh lebih nyaman. Saya mungkin akan lebih khawatir tentang makan di restoran bandara," kata Jones.
Sementara maskapai penerbangan berusaha keras untuk memastikan penumpang bahwa mereka telah melakukan prosedur pembersihan, Jones mengatakan jika dirinya masih lebih khawatir dengan permukaan meja nampan daripada udara di pesawat.
"Saya tidak bisa berbicara tentang kebersihan kabin untuk penyebaran kuman," katanya.
Mann menambahkan, bahwa kualitas udara kabin menduduki peringkat rendah dalam daftar masalah kesehatan terkait penerbangan.
"Lebih dari sekadar udara dan permukaan, kekhawatiran saya adalah status kesehatan para penumpang di dekatnya. Sampai kita semua memiliki cara untuk mengetahui dan memastikan bahwa kita semua bebas dari penyakit menular, ini yang mungkin akan menjadi perhatian," pungkasnya.
Tonton juga:
Baca juga: Pramugari ini Beberkan Tingkah Aneh Penumpang Pesawat saat Terbang, Apa Saja?
Baca juga: Viral di Medsos, Seorang Penumpang dan Awak Pesawat Terlibat Perkelahian hingga Jambak Rambut
Baca juga: Petugas Kebersihan Ini Beberkan Perilaku Jorok Penumpang saat Tinggalkan Kursi Pesawat, Apa Saja?
Baca juga: Pesawat Ini Batal Terbang Setelah Ada Laporan Awak Kabinnya Positif COVID-19
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Pintu Pesawat Tidak Bisa Dibuka Selama Penerbangan Berlangsung
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)
Baca selengkapnya seputar Fakta Unik Pesawat di sini.