TRIBUNTRAVEL.COM - Pesawat menjadi satu moda transportasi yang memiliki segala jenis tindakan keamanan yang harus dipatuhi para penumpang dan awak kru yang bertugas.
Tak heran, mengapa banyak sekali aturan yang harus dipatuhi penumpang dan awak kru ketika melakukan perjalanan udara dengan pesawat.
Satu di antaranya adalah menjaga tirai jendela pesawat agar tetap terbuka saat lepas landas dan mendarat.
Baca juga: 4 Momen Menegangkan yang Direkam Turis, Termasuk Roda Pesawat yang Lepas saat Take Off
Sebagian dari traveler mungkin bertanya-tanya mengapa tirai jendela pesawat harus dibiarkan terbuka.
Dilansir dari laman Express.co.uk, Kamis (8/4/2021), seorang pramugari mengungkapkan alasan dibalik aturan tersebut.
Dengan membiarkan tirai jendela terbuka, mata penumpang bisa terbiasa dengan cahaya alami di luar, baik saat siang maupun malam hari.

Ini penting jika pesawat perlu dievakuasi karena penumpang akan terbiasa dengan tingkat cahaya.
Aturan keselamatan penerbangan di AS, Inggris, dan Australia mengharuskan pesawat dibuat agar dapat sepenuhnya dievakuasi dalam waktu kurang dari 90 detik.
Ini dikarenakan untuk menghindari bahan bakar pesawat di dalam tangki terbakar dan bisa meledak.
Oleh karena itu, penting bagi penumpang untuk tidak mengalami disorientasi saat meninggalkan pesawat sehingga mereka dapat keluar secepat mungkin.
Alasan lain mengapa tirai jendela perlu dibuka adalah untuk membantu mengarahkan penumpang jika pesawat mengalami kecelakaan.
"Alasan Anda harus menaikkan tirai jendela Anda adalah agar Anda lebih merasakan mana yang naik dan mana yang turun," tulis anggota awak kabin Betty N Thesky dalam bukunya, Betty in the Sky with a Suitcase.
"(Ini akan) memberi Anda orientasi yang lebih baik jika terjadi kecelakaan, serta memudahkan penyelamat untuk melihat ke dalam," imbuhnya.
Selain itu, lampu di pesawat juga diredupkan saat lepas landas dan mendarat untuk membantu menyesuaikan mata kru dan penumpang.
"Alasan lampu diredupkan adalah agar Anda tidak dibutakan oleh cahaya saat menerobos awan dan membuat lampu darurat lebih mudah dilihat," jelas Betty.
Aturan lain yang mungkin memberatkan penumpang adalah harus menutup meja nampan mereka untuk lepas landas dan mendarat.
"Alasan Anda harus mengembalikan meja baki Anda ke posisi tegak dan terkunci adalah agar Anda tidak menusuk diri Anda di atasnya jika pesawat jatuh," Betty menjelaskan.
Terlebih lagi, meja baki bisa menjadi penghalang selama evakuasi.
Memastikan semuanya terikat dan ke atas berarti akan ada jalur yang jelas jika penerbang perlu dievakuasi.
Aturan ketiga yang mungkin menjengkelkan para pelancong adalah meletakkan kembali kursi pesawat mereka dalam posisi tegak.
Betty memiliki jawabannya, "Alasan Anda harus mengembalikan tempat duduk ke posisi tegak adalah untuk mempermudah evakuasi jika terjadi bencana, untuk meminimalkan whiplash dan untuk mencegah Anda tergelincir di bawah sabuk pengaman jika berhenti mendadak."
Memastikan sabuk pengaman Anda dipasang dengan benar pada waktu yang diperlukan juga penting.
"Sesuatu yang sederhana seperti sabuk yang diikat dengan benar dapat menjadi pembeda antara cedera serius dan ringan," kata Pilot Patrick Smith dalam bukunya Cockpit Confidential.
Tonton juga:
Baca juga: Pramugari Ingatkan Penumpang Agar Tak Bersandar di Jendela Pesawat, Apa Alasannya?
Baca juga: Sebagian Besar Maskapai Tidak Memiliki Kursi Baris 13 di Pesawat Mereka, Mengapa?
Baca juga: Debut Pesawat Virgin Galactic Terbaru, Diproyeksikan untuk Pariwisata Luar Angkasa
Baca juga: Belasan Pesawat Batal Terbang Akibat Laporan Ancaman Bom di Bandara Fort Lauderdale Florida AS
Baca juga: Lebih dari Satu Dekade, Sejumlah Pesawat Terbengkalai di Bandara Utama Spanyol Belum Juga Terbang
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
Baca selengkapnya seputar Rahasia Pramugari di sini.