Breaking News:

Reruntuhan Kuno Suku Maya di Meksiko Ditutup Setelah Banyak Wisatawan Melanggar Aturan Masker

Pemerintah memutuskan untuk menutup salah satu situs arkeologi paling populer di Meksiko, Chicen itza selama liburan Paskah.

Gambar oleh Darvin Santos dari Pixabay
Chichen Itza di Meksiko 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah memutuskan untuk menutup salah satu situs arkeologi paling populer di Meksiko selama liburan Paskah.

Hal itu dikarenakan adanya turis yang berperilaku buruk saat berlibur di Meksiko.

Dilansir TribunTravel dari laman Travel + Leisure, Chichen Itza yang berlokasi di Semenanjung Yucatan ditutup mulai 1 April hingga 4 April 2021 mendatang.

Penutupan destinasi populer tersebut bertujuan diharapkan dapat mengekang penyebaran Covid-19.

"Sangat disayangkan melihat betapa tidak disiplinnya hal ini," kata Lucio Hernández Gutiérrez, kepala polisi di Quintana Roo.

Quintana Roo merupakan negara bagian Meksiko yang menjadi rumah bagi spot-spot populer seperti Tulum, Cozumel, dan Cancun yang juga mencakup lokasi Chichen Itza.

Baca juga: Kereta Kuno Ini Ditemukan di Dekat Reruntuhan Pompeii, Kondisinya Hampir Terawetkan Sempurna

Chichen Itza, destinasi reruntuhan Maya populer Meksiko
Chichen Itza, destinasi reruntuhan Maya populer di Meksiko (Flickr/ Kirt Edblom)

Gutiérrez menyebutkan bahwa kedatangan turis bisa jadi pelanggaran terburuk dengan mengatakan, "Sungguh frustasi melihat ratusan orang berjalan-jalan tanpa memakai masker wajah."

Chichen Itza adalah kota pra-Columbus besar yang dibangun oleh bangsa Maya.

Saat ini, Chichen Itza adalah situs arkeologi kedua yang paling banyak dikunjungi di Meksiko, biasanya menarik sekira dua juta pengunjung setiap tahun.

Destinasi yang sudah termasuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO tersebut adalah salah satu perjalanan sehari yang cukup populer di kawasan Cancun.

2 dari 4 halaman

Sebelumnya, pemerintah Meksiko telah menutup situs Chichen Itza pada awal 2020 saat dunia membatasi perjalanan untuk menahan penyebaran pandemi virus corona.

Chichen Itza baru dibuka kembali dengan pembatasan kapasitas, pemeriksaan suhu, dan persyaratan penggunaan masker wajah pada September 2020 lalu.

Suku Maya Pernah Menjadikan Kalkun Sebagai Hewan yang Dipuja, Ini Alasannya

Traveler tentu sudah tak asing dong dengan kalkun?

Hewan yang menjadi menu wajib saat perayaan Thanksgiving ini ternyata pernah dipuja dan didewakan Suku Maya.

Kalkun merupakan salah satu spesies burung berukuran besar yang rentang sayapnya bisa mencapai 1,5 hingga 1,8 meter.

Di Indonesia mungkin kalkun jarang terlihat atau dikonsumsi.

Namun, di beberapa negara lain, kalkun banyak dikonsumsi.

Sebelum dijadikan menu makanan, kalkun ternyata pernah menjadi hewan yang dipuja dan didewakan oleh Suku Maya.

Pada tahun 300 Sebelum Masehi, Suku Maya menganggap kalkun sebagai dewa dan sangat dihormati.

3 dari 4 halaman

Suku Maya menjinakkan kalkun karena hewan ini berperan dalam ritual keagamaan dan menjadi simbol kekuasaan dan kehormatan.

Kalkun juga muncul di beberapa peninggalan arkeologi dan ikonografi atau gambar-gambar peninggalan Suku Maya.

Peneliti Suku Maya, Anna Luisa Izquierdo dan Maria Elena Vega Villalobos mengatakan, bagi Suku Maya, kalkun dianggap memiliki kekuatan yang luar biasa dan berbahaya bagi manusia di malam hari dan dalam mimpi.

Tapi uniknya, Suku Maya menggunakan kalkun yang berasal dari Meksiko untuk pemujaan yang mereka lakukan.

Hal ini dilakukan karena kalkun dari Meksiko dianggap lebih mudah dijinakkan, tapi mereka tetap menghargai kalkun liar yang berkeliaran di El Mirador.

Kalkun liar El Mirador dikagumi oleh Suku Maya karena mempunyai bulu yang berwarna-warni dan bentuk kepala yang unik, teman-teman.

El Mirador yang saat ini dikenal dengan Guatemala adalah permukiman Suku Maya Kuno yang ditempati oleh sekitar 200 ribu orang.

Di El Mirador ada piramida raksasa yang dipuja oleh Suku Maya Kuno karena membantu kehidupan penduduknya dengan mengalirkan air.

Selain memuja piramida raksasa tersebut, Suku Maya Kuno juga memuja dan memakan kalkun, teman-teman.

Pentingnya kalkun dalam ritual Suku Maya digambarkan dalam ritual perayaan Tahun baru.

4 dari 4 halaman

Seni Maya Kuno memperlihatkan kalkun dijadikan persembahan saat Tahun Baru karena diharapkan dapat memberikan kesuburan di masa mendatang.

Kalkun dijadikan persembahan karena bagi Suku Maya, kalkun dipandang sebagai utusan para dewa.

Baca juga: Menilik Keindahan Tikal, Salah Satu Reruntuhan Peradaban Kuno Terbesar di Dunia

Baca juga: Fakta Unik Chichen Itza, Reruntuhan Misterius Peradaban Suku Maya di Meksiko

Baca juga: Persepolis, Kota Kuno di Iran yang Amat Megah Meski Hanya Tersisa Reruntuhan

Baca juga: Misteri Penemuan Mosaik Bergambar Anjing Terkubur Abu Vulkanik di Reruntuhan Kota Pompeii

Baca juga: 10 Fakta Unik Tulum, Reruntuhan Kuno Peninggalan Suku Maya di Meksiko

(TribunTravel.com/Mym)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
MeksikoPaskahTribunTravelSitus Arkeologi Jenna Ortega Guillermo Ochoa Estadio Universitario Estadio Azul Estadio Jalisco Estadio Caliente Estadio Corona
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved