TRIBUNRAVEL.COM - Barcelona baru saja memberi gambaran sekilas kepada dunia seperti apa kehidupan pasca pandemi.
Pada hari Sabtu (27/3/2021), 5.000 penggemar musik rock memenuhi gedung tempat digelarnya konser di Palau Sant Jordi, Barcelona.
Melansir laman Travel + Leisure, para penonton harus lulus tes COVID-19 pada hari yang sama untuk bisa masuk ke acara.
Selain itu, penonton juga harus mengenakan masker wajah kelas medis yang disediakan oleh penyelenggara konser selama pertunjukan.
Baca juga: Bakal Jadi Tempat Konser, Ini Fasilitas yang Akan Dibangun di Colosseum Roma
"Sudah satu setengah tahun sejak terakhir kami menginjakkan kaki di skenario sebagai band," kata penyanyi Santi Balmes kepada penonton di sela-sela lagu.
"Beberapa musisi menangis terharu di sini," imbuhnya.
Penyelenggaraan konser didukung oleh otoritas lokal dan para ahli dari Fight Aids and Infectious Diseases Foundation.
Konser tersebut merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk menguji langkah-langkah kesehatan dan keselamatan untuk festival dan pertemuan di seluruh Eropa menjelang musim panas.
Seperti yang dilaporkan The New York Times, konser uji coba serupa telah dilakukan di negara lain dan Inggris juga akan menggelarnya bulan depan.
Ventura Barba, direktur eksekutif festival Sonar dan salah satu penyelenggara acara Barcelona, mengatakan kepada The New York Times bahwa meskipun konser adalah langkah kecil yang penting menuju normalitas, itu sama sekali bukan jawaban untuk semua masalah.
Barba menjelaskan bahwa konser ini bukan proyek komersial, dan akan beruntung jika mencapai titik impas karena biaya pengujian dan penyediaan masker.
Barba menambahkan, penjualan tiket hanya menyumbang 36 persen dari anggaran konser sekira Rp Rp 4,3 miliar.
Sementara 30 persen lainnya dicakup oleh otoritas publik sehingga mereka dapat menguji keefektifan langkah-langkah keamanan, 24 persen dari sponsor swasta, dan 10 persen dari Barba dan promotor lainnya.
Mengenai apa langkah selanjutnya, semua penonton konser akan tetap berhubungan dengan para penyelenggara, yang akan melacak setiap wabah COVID-19 aktif untuk melihat apakah pengujian, penggunaan masker, dan pemeriksaan suhu sudah cukup.
Meskipun ini mungkin tampak seperti skenario yang buruk, Fight Aids and Infectious Diseases Foundation telah berhasil menyelenggarakan konser yang dihadiri sekira 500 orang pada bulan Desember 2020 lalu menggunakan metode yang sama tanpa satu pun infeksi COVID-19.
Josep Maria Llibre dari Fight Aids and Infectious Diseases Foundation mengatakan bahwa mereka mengharapkan hal yang sama pada acara ini.
"Kami berharap ini sepenuhnya aman, selama 14 hari ke depan, kami akan melihat berapa banyak penonton yang dinyatakan positif COVID-19 dan akan melaporkannya kembali," katanya.
Baca juga: Viral di Medsos, Konser Musik Pakai Gelembung Plastik Transparan ala The Flaming Lips
Baca juga: Penonton Berdiri di Tempat Khusus, Inikah Konser Musik Social Distancing Pertama di Dunia?
Baca juga: Ribuan Warga Prancis Abaikan Physical Distancing dan Berjoget di Konser Musik
Baca juga: Konser Social Distancing di Era New Normal Pertama Diselenggarakan di Inggris, Intip Keseruannya
Baca juga: Negara Ini Gelar Konser Drive Thru untuk Patuhi Aturan Social Distancing, Seperti Apa?
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)