TRIBUNTRAVEL.COM - Nongkrong santai sambil ngopi kini menjadi tren di kalangan milenials.
Bagaimana tidak, sekarang banyak yang menjual aneka kopi dengan berbagai varian rasa.
Bagi kamu yang suka kopi, biasanya ngopi di mana nih?
Jika bosan ngopi di coffee shop, cobalah mampir ke Kecamatan Kemalang Klaten yang dikenal sebagai tempat penghasil sayuran segar di Klaten.
Lokasinya yang berada di kawasan lereng Gunung Merapi, tanah di kawasan Kemalang sangat subur sehingga banyak warga yang menanam sayuran.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Cara Menikmati Keindahan Situ Burung Bogor, Coba Baca Buku Sambil Ngopi
Namun seiring menjamurnya pusat kuliner di sekitar kawasan wisata, warga sekitar Merapi kini mulai tertarik menanam tanaman kopi.

Dari hasil budidaya ini, warga mampu menyuplai kebutuhan kedai-kedai kopi yang ada di sekitar kawasan Kemalang.
Tanaman kopi ini dikembangkan para petani di wilayah Sidorejo, Tegalmulyo dan Balerante.
Tingginya permintaan konsumen akan kopi membuat para petani di ketiga wilayah tersebut semakin bergairah untuk menanam kopi.
Kopi yang dikembangkan oleh para petani ini berjenis robusta dan arabika.
Dari waktu ke waktu penggemar minuman bercita rasa tinggi ini pun terus bertambah.
Apalagi jika cuaca cerah, banyak warga yang datang ke sejumlah kedai-kedai kopi yang ada di kawasan Kemalang untuk menikmati kopi khas Merapi ini.
Tak hanya menyeruput kopi, para wisatawan juga bisa menikmati pesona Gunung Merapi yang sangat indah.
Sri Widagdo sebagai Sekretaris Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten mengaku warga di wilayahnya mulai tertarik untuk membudidayakan kopi dalam beberapa tahun terakhir ini.
Selain iklim dan cuacanya cocok, harga biji kopi juga cukup lumayan sehingga bisa menambah penghasilan para petani.
Biji kopi yang dihasilkan oleh para petani di wilayahnya banyak diserap oleh kedai-kedai kopi di sekitar Merapi.
Tak hanya itu, kopi dari kawasan Kemalang ini juga banyak dipasarkan untuk buah tangan.
“Sidorejo sendiri ada 50 petani yang menanam kopi jenis robusta. Kira-kira ada 1.000 batang kopi ditanam di Sidorejo baik di pekarangan atau di tegal. Kebanyakan warga di sini adalah pertenak sapi dan petani sayur, selain aktivitas penambangan pasir” jelasnya kepada Tim Pemberitaan Dinas Kominfo saat mendampingi program digitalisasi arsip warga melalui program Titip Bandaku di desanya Rabu (24/03/2021).
Ia mengatakan di desa sudah ada dua kedai kopi yang dikelola oleh warga.
Biar pun belum bisa rutin tiap hari, tapi setiap sabtu dan minggu banyak wisatawan Solo, Jogja, atau Klaten sendiri yang berkunjung untuk menikmati kopi sambil melihat puncak Merapi.
“Ada kedai Kopi Petruk dam satunya saya lupa. Kebetulan kedai Kopi Petruk ini dikelola kakak saya sendiri di Dukuh Bangan, Sidorejo. Kalau ke sini bagus pagi sebelum jam 09.00 WIB atau sore hari sebelum turun kabut seperti musin hujan sekarang ini. Kalau pas beruntung cuaca cerah, melihat Merapi sambil ngopi sangat luar biasa” ungkapnya.
Desa Sidorejo sendiri punya agenda wisata Wulupawetu yang biasa digelar menjalang turunnya bulan Ramadhan.
Harapannya acara wisata itu bisa menarik kunjungan wisata.
“Semoga covid semakin aman. Desa Sidorejo dengan Bundes Sukadana mencoba memperkuat infrastruktur wisata di desa. Ada kopi dark atau medium dalam kemasan sebagai oleh-oleh, sayuran, wisata alam, kearifan budaya Merapi sampai homestay coba kami rintis. Hanya satu kendalanya, akses jalan menuju Deles Indah Desa Sidorejo belum memadai” ungkapnya. (Tim Pemberitaan Dinas Kominfo)
Baca juga: 5 Tempat Ngopi di Bogor Ini Cozy Buat Nongkrong, Ada yang Berkonsep Pedesaan hingga Kekinian
Baca juga: Resep Combro Pedas Khas Jawa Barat, Camilan Renyah Buat Teman Ngopi
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Asyiknya Ngopi dengan Suasana Khas Pedesaan di Rumah Kopi Ranin Bogor
Baca juga: 5 Tempat Nongkrong di Jogja Sambil Ngopi Menikmati Suasana Kota Malam Hari
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Rumah Kopi Ranin Bogor, Tempat Ngopi Asyik dengan Suasana Asri Pedesaan
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul "Menikmati Keindahan Puncak Merapi Sambil Ngopi di Kemalang Klaten".