TRIBUNTRAVEL.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menobatkan kembali Finlandia sebagai negara paling bahagia di dunia selama empat tahun berturut-turut.
Hal ini disampaikan melalui World Happiness Report 2021 atau Laporan Kebahagiaan Dunia tahunan pada Jumat (19/3/2021).
Tidak jauh dari Finlandia, ada Isnlandia yang menempati peringkat kedua.
Melansir laman Lonelyplanet.com pada Selasa (23/3/2021), laporan tersebut memeringkatkan sebanyak 149 negara.
Aspek yang dilihat dalam penilaian ini dilihat dari seberapa bahagia warganya memandang diri mereka sendiri.
Hal tersebut kemudian dikaitkan dengan konsentrasi pada efek COVID-19 dan bagaimana nasib orang-orang di seluruh dunia.
Laporan ini dirilis PBB untuk memperingati Hari Kebahagiaan Internasional tahunan PBB pada yang berlansung setiap 20 Maret 2021.
Tujuannya adalah untuk fokus pada efek COVID-19 pada struktur dan kualitas kehidupan masyarakat.
Selain itu juga untuk menggambarkan dan mengevaluasi bagaimana pemerintah di seluruh dunia telah menangani pandemi.
Baca juga: Uniknya SuperShe Island, Pulau di Finlandia yang Cuma Boleh Dikunjungi Perempuan
Dalam penilaian ini menunjukkan beberapa negara telah melakukan jauh lebih baik daripada yang lain selama setahun terakhir.
Hal ini dapat dilihat dari peringkat pertama yang diperoleh Finlandia dan Islandia pada posisi ke dua.
Kemudian menyusul di peringkat selanjutnya ada Denmark lalau diikuti oleh Swiss dan Belanda.
TONTON JUGA:
Negara-negara diberi peringkat pada enam variabel utama termasuk pendapatan per kapita, kebebasan, kepercayaan, harapan hidup sehat, dukungan sosial dan kemurahan hati.
Swedia berada di urutan keenam, diikuti oleh Jerman, Norwegia, Selandia Baru dan Austria.
Sementara US mengalami peningkatan dari tahun lalu dan sekarang berada di nomor 14.
Laporan tersebut, yang dikeluarkan oleh Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan PBB.
Mereka menemukan bahwa ada ketangguhan yang mengejutkan dalam cara orang menilai hidup mereka secara keseluruhan.
Dampak terburuk pandemi adalah dua juta kematian dan ada ketidakamanan ekonomi.
Lebih besar lagi ada kecemasan, gangguan di setiap aspek kehidupan, termasuk, bagi banyak orang, stres dan tantangan terhadap kesehatan mental dan fisik.
Emosi berubah lebih dari sekadar kepuasan hidup selama tahun pertama COVID-19, semakin memburuk selama lockdown dan pulih lebih cepat.
Untuk dunia secara keseluruhan, tidak ada perubahan yang mengarah pada pengaruh positif.
Namun, ada peningkatan sekitar 10% pada jumlah orang yang mengatakan bahwa mereka khawatir atau sedih pada hari sebelumnya.
Laporan tersebut menemukan bahwa faktor-faktor yang mendukung keberhasilan strategi COVID-19 termasuk kepercayaan pada lembaga publik.
Seperti cara negara tersebut telah, atau belajar dari SARS dan pandemi sebelumnya serta melihat apakah kepala pemerintahan adalah seorang wanita.
Baca juga: 8 Kebiasaan Unik Ini Hanya Dapat Dijumpai di Finlandia, dari Cara Cuci Piring hingga Karpet
Baca juga: Meski Dilarang, Jamur yang Berpotensi Mematikan Ini Masih Banyak Dikonsumsi di Finlandia
Baca juga: Fakta Unik Finlandia, Negara Paling Bahagia yang Warganya Lebih Senang di Rumah
Baca juga: 10 Fakta Unik Finlandia, Negara Paling Bahagia di Dunia yang Warganya Lebih Sering di Rumah
(TribunTravel/Zainiya Abidatun Nisa')