Breaking News:

TRIBUNTRAVEL UPDATE

TRAVEL UPDATE: Jokowi Resmikan Bandara Buntu Kunik, Diyakini Wisata Toraja Semakin Berkembang

Peresmian Bandara Buntu Kunik oleh Presiden Joko Widodo diyakini dapat meningkatkan sektor pariwisata di Toraja.

Dok. Lion Air Group
Pesawat Wings Air terparkir di Bandara Tana Toraja. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Bandara Toraja telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis, 18 Maret 2020.

Bandara tersebut berlokasi di Makale, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawasi Selatan.

Juga dikenal dengan nama Buntu Kunik, bandara ini dibangun untuk mempermudah mobilitas orang dan barang agar lebih cepat.

Dilansir dari Kompas.com, perjalanan menuju Toraja dari Makassar kini bisa ditempuh dalam waktu satu jam saja melalui jalur udara.

Baca juga: Daftar Penerbangan Terdampak Pesawat Trigana Air yang Tergelincir di Bandara Halim Perdanakusuma

Sebelum adanya bandara, butuh waktu hingga 9 jam melalui jalur darat untuk sampai ke Toraja.

sebelumnya butuh waktu sekira 9 jam dari Makassar untuk sampai ke Toraja melalui jalur darat.

Pesawat Wings Air di Bandara Toraja
Pesawat Wings Air di Bandara Toraja (Dok. Lion Air Group)

“Biasanya masyarakat di sini kalau ke Makassar butuh waktu sembilan jam, tadi pak Gubernur menyampaikan ke saya. Tadi saya coba 50 menit," kata Jokowi dalam live Kompas TV saat Peresmian Bandara Toraja di Makale, Tana Toraja.

Jokowi yakin pariwasata di Toraja akan berkembang pesat dengan adanya bandara baru ini.

Toraja diketahui memiliki sejumlah tempat wisata menarik yang patut dikunjungi, seperti Lolai, Kete’ Kesu’, dan Pango-Pango.

"Baik yang dari Makassar, Bali, Jakarta, Bandung ke sini untuk melihat Wisata Negeri di Atas Awan. Melihat Kete’ Kesu’ dan Pango-Pango,” ujar Presiden Jokowi.

2 dari 3 halaman

Tak hanya menunjang sektor pariwisata, pembangunan bandara juga diharapkan mampu menghadirkan benefit lainnya.

Mulai dari meningkatkan perekonomian, menciptakan lapangan kerja, hingga menumbuhkan sentral-sentral ekonomi baru.

Diketahui, pembangunan Bandara Buntu Kunik di Toraja mengahbiskan baya sebesar Rp 800 miliar.

Bahkan, ada tiga bukit yang dibelah untuk membuat lintasan terbang sepanjang 2.000 meter dengan lebar 20 meter.

Peresmian Bandara Toraja juga bersamaan dengan peresmian Bandar Udara Pandar di Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dikutip dari POS-KUPANG.COM, peresmian itu dilaksanakan secara virtual dari Bandar Udara Toraja di Kabupaten Tanah Toraja Provinsi Sulawesi Selatan sekira pukul 11.25 WITA.

Atas peresmian itu, pemerintah bersama masyarakat Provinsi NTT menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Jokowi.

Kepada POS-KUPANG.COM, Kepala Dinas Perhubungan NTT Isyak Nuka menyebut Presiden Jokowi menaruh perhatian besar terhadap pembangunan infrastruktur perhubungan di wilayah NTT.

Isyak menjelasakan, sebagai wilayah dengan kategori terluar 3TP atau Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan, Pulau Pantar di Kabupaten Alor mendapatkan akses infrastruktur perhubungan baik laut maupun udara.

Sebelum meresmikan Bandar Udara Pantar, telah selesai dilakukan pembangunan pelabuhan penyeberangan Ferry di Bakalan yang telah diuji sandar pada 5 Maret 2021 lalu.

3 dari 3 halaman

"Sudah selayaknya kita menghaturkan terima kasih kepada bapak Presiden Jokowi yang sangat menaruh perhatian besar terhadap pembangunan infrastruktur khususnya di bidang transportasi di wilayah NTT," ujar Isyak Nuka, Kamis (18/3/2021).

Dengan adanya peresmian Bandara Pantar di Kabir Kabupaten Alor, oleh Presiden Jokowi, terang Isyak, tentu memberikan kegembiraan kepada seluruh masyarakat di NTT khususnya di Pulau Pantar Kabupaten Alor yang nantinya memiliki alternatif pilihan untuk keluar atau masuk ke Pulau Pantar untuk berbagai keperluan baik bisnis ekonomi, perdagangan, pariwisata maupun sosial budaya.

Isyak menjelaskan, dengan jumlah 15 buah bandara - setelah diresmikan Bandara Pantar, maka akan membuka ruang lebih luas untuk adanya lintasan penerbangan baru yang akan memberi konektivitas udara di berbagai wilayah kepulauan NTT.

Bandar Udara Pantar dibangun dengan panjang landasan 900 meter lebar 30 meter dan dapat didarati pesawat jenis Grand Caravan/DHC-6 seperti yang dimiliki Dimonim Air maupun Susi Air.

Selain itu bandara ini memiliki terminal penumpang dengan luas 800 meter persegi yang berkapasitas 36.000 penumpang per tahun.

Pembangunan bandara dimulai 2014 dan diselesaikan 2019 dengan total biaya Rp 103.919.620.000 atau Rp 104 miliar.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Pilihan Transportasi Menuju Pantai Sadranan dari Bandara Adisutjipto Jogja

Baca juga: Rusak Akibat Sambaran Petir, Landasan Pacu Bandara Ini Terpaksa Ditutup

Baca juga: Terparkir di Bandara, Pesawat Air France Terkena Aksi Vandalisme Pengunjuk Rasa

Baca juga: Heboh Seekor Kucing Menyusup dan Menyerang Pilot, Penerbangan Dialihkan Kembali ke Bandara

Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Perpendek Jam Operasional, Penumpang Diimbau Cek Jadwal Pesawat

(TribunTravel.com/Mym)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Presiden Joko WidodoJokowibandara toraja Silfester Matutina Saad Ibrahim
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved