TRIBUNTRAVEL.COM - Berbicara soal jajanan tradisional Indonesia memang ada banyak jenisnya.
Namun seiring berkembangnya dunia kuliner, jajanan tradisional Indonesia mulai tergeser oleh aneka makanan kekinian.
Sehingga menjadikan beberapa dari jajanan tradisional Indonesia tersebut semakin langka dan sulit ditemui.
Tak ayal lagi perlahan beberapa jajanan tradisional Indonesia pun semakin dilupakan baik oleh pembeli maupun penjualnya.
Baca juga: Viral di Medsos, Buah Anggur Langka Seharga Jutaan Rupiah, Ukurannya Lebih Besar dari Telur Ayam
Berikut deretan jajanan tradisional Indonesia yang mulai langka ditemukan.
1. Jenang Krasikan
Jajanan berupa jenang saat ini mungkin masih mudah untuk ditemui di sejumlah wilayah Indonesia.
Namun, pernahkah kamu mendengar nama jenang krasikan?
Jenang krasikan ini merupakan jajanan tradisional khas Jawa yang mulai langka dan kerap disebut juga sebagai kue ladu.
Bahan dasar jenang krasikan berasal dari campuran beras ketan, santan, gula merah, dan parutan kelapa yang dimasak berjam-jam.
Jenang krasikan memiliki tekstur kenyal serta jika dikunyah maka akan terasa sedikit berpasir namun tetap manis dan legit.
2. Madu Mongso

Sesuai namanya, jajanan tradisional madu mongso terkenal dengan cita rasanya yang manis dan legit.
Meski namanya madu, jajanan tradisional tersebut justru terbuat dari ketan hitam, ditambah gula, santan serta buah nanas.
Setelah dicampur, madu mongso dimasak hingga matang dan bertestur lengket seperti dodol.
Menariknya lagi, madu mongso biasa dibungkus dengan kertas warna warni yang cerah.
3. Clorot

Clorot terbilang jajanan tradisional unik namun sayangnya sudah mulai langka dan sulit ditemukan.
Dikatakan unik karena clorot dikemas dengan daun janur atau lontar yang diputar hingga berbentuk kerucut.
Janur berbentuk kerucut tersebut kemudian diisi adonan clorot yang terbuat dari tepung beras, gula merah dan santan.
Setelah matang clorot bercita rasa manis serta memiliki tekstur lembut dan sedikit kenyal.
4. Geblek
Selain clorot, geblek juga termasuk jajanan tradisional langka yang memiliki bentuk unik
Terbuat dari tepung tapioka dan bawang putih, geblek berbentuk angka 8 berwarna putih.
Geblek bercita rasa gurih berpaduan dengan tekstur renyah seperti kerupuk sehingga kerap dijadikan sebagai camilan.
5. Kipo

Jajanan tradisional langka selanjutnya ada kipo yang banyak ditemukan di Kotagede, Yogyakarta.
Kipo bahan dasarnya berasal dari tepung beras, tepung ketan, dan parutan kelapa.
Kipo berukuran kecil dengan bentuk lonjong dan berwara sedikit kehijauan.
6. Bendu
Bendu adalah jajanan tradisional yang berasal dari Pulau Dewata, Bali.
Bendu saat ini sudah mulai langka dan sulit ditemukan namun kerap dihidangkan dalam pada acara tertentu seperti pernikahan.
Bahan dasar dalam membuat bendu di antaranya ada campuran tepung ketan parutan kelapa, gula dan bahan lainnya.
7. Kue Rangi

Kue rangi merupakan olahan kue tradisional khas yang berasal dari Betawi.
Meski orang-orang Betawi sebagian besar berada di Ibu Kota Jakarta, penjaja kue rangi bisa dibilang mulai langka.
Hal ini dibuktikan dengan pedagang kue rangi yang semakin sedikit jadi membuatnya sangat sulit untuk didapatkan.
Dalam membuat kue rangi, bahan yang dibutuhkan hanya terdiri dari campuran tepung kanji dan parutan kelapa.
Setalah itu barulah adonan dipanggang dengan kayu bakar serta menggunakan wadah cetakan khusus.
Baca juga: Tidak Ditemukan di Kota Lain, Pencok Katel Khas Majalengka Kini Mulai Langka
Baca juga: Limun Sarsaparilla, Soda Jadul Khas Jogja yang Mulai Langka, Dulu jadi Favorit Bangsawan
Baca juga: Manisnya Gulo Puan, Kuliner Khas Palembang yang Langka, Dulu Jadi Favorit Bangsawan
Baca juga: Campor Lorjuk, Kuliner Khas Pamengkasan yang Bahan Bakunya Pakai Kerang Langka
Baca juga: 5 Kuliner Khas Betawi yang Mulai Langka, Ada Sayur Besan hingga Gabus Pucung, Pernah Coba?
(TribunTravel/Zainiya Abidatun Nisa')