TRIBUNTRAVEL.COM - Jika kamu berencana untuk liburan ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama libur akhir pekan, ada baiknya untuk Rapid Test Antigen terlebih dahulu.
Sebab, wisatawan dari luar DIY wajib membawa surat Rapid Test Antigen dengan hasil negatif.
Perlu dicatat, kebijakan tersebut juga berlaku bagi wisatawan yang sudah divaksin.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengatakan wisatawan tetap wajib membawa surat keterangan hasil test antigen negatif.
Baca juga: Cara Mudah Naik KRL Jogja-Solo, Berikut Panduan Lengkapnya
"Ya masih diterapkan. Toh kalau kita naik pesawat kereta juga dilakukan persyaratan itu. Persyaratan untuk rapid antigen masih tetap (diberlakukan)," katanya saat dihubungi, Selasa (9/3/2021).
Dia menambahkan sekarang pihaknya sedang melakukan komunikasi dengan para pelaku pariwisata bagaimana nanti perlakuan bagi wisatawan yang telah melakukan vaksin.
"Kita juga koordinasi dengan Dinkes kalau kemudian ada wacana, umpamanya ada persyaratan yang sudah vaksin apakah menjadi prioritas bagi wisatawan yang akan membeli paket-paket khusus. Paket wisata sehat kan bisa kita lakukan juga," jelas dia.

Dirinya menambahkan dengan tetap diberlakukan wajib menyertakan surat hasil antigen diharapkan dapat mengantisipasi masuknya virus corona varian baru yaitu B.1.1.7.
"Prinsipnya seiring dengan PPKM itu sendiri. Jadi PPKM sebetulnya membatasi atau memfilter pelaku perjalanan untuk menekan lajunya Covid-19 ini. Kemudian difilter lagi dengan rapid antigen," kata dia.
Dengan demikian wisatawan yang datang ke DIY bisa menjaga diri sendiri maupun menjaga lokasi yang akan dikunjungi.
Ditambah lagi, sambung Singgih, pelaku wisata di DIY sudah mulai mendapatkan vaksinasi melalui program vaksinasi massal beberapa waktu lalu.
Kurang lebih ada 4.000 pelaku wisata yang mendapatkan vaksin.
"Jadi vaksin ini bagi pelaku pariwisata akan menambah percaya diri. Baik itu di destinasi untuk mereka sendiri. Maupun percaya diri bagi wisatawan yang akan berkunjung ke jogja," ujar dia.
TRAVEL UPDATE: Rute Layanan KRL Jogja-Solo Akan Diperpanjang, Seperti Apa?
Rencananya jangkauan layanan moda transportasi massal KRL Yogyakarta-Solo akan ditingkatkan.
Rute layanan akan diperpanjang ke arah barat dan timur, yakni hingga Kutoarjo dan Madiun.
"KRL adalah masa depan angkutan massal dan layanan pun harus selalu ditingkatkan. Ke depan, rute akan diperpanjang hingga Kutoarjo di sisi barat dan ke arah timur Madiun," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Stasiun Tugu Jogja, seperti dilansir Antara, Minggu (28/2/2021).
Perpanjangan rute layanan ini diharapkan bisa meningkatkan mobilitas masyarakat antar kota karena layanan transportasi yang bisa dijangkau dengan lebih mudah.
"Masyarakat yang tinggal di Madiun bisa bekerja di Yogyakarta atau sebaliknya. Bisa pulang-pergi bekerja dengan mudah dan cepat dalam sehari," sambungnya.
KRL Jogja-Solo resmi beroperasi penuh mulai 10 Februari 2021.
KRL ini melayani 22 perjalanan pergi-pulang setiap harinya, melintasi 11 stasiun dengan waktu tempuh 68 menit.
Waktu tempuh ini lebih cepat jika dibandingkan dengan waktu tempuh kereta Prameks, yakni 72 menit dan berhenti di tujuh stasiun.

Budi sebelumnya sempat menjajal moda transportasi tersebut dari Solo ke Stasiun Tugu Yogyakarta.
Ia menyebut bahwa pengalaman menaiki angkutan massal tersebut dirasa cukup nyaman.
"Moda transportasi ini berjalan dengan sangat tenang, hampir tidak ada guncangan. Masyarakat pun menyambut gembira layanan ini karena jumlah penumpang semakin bertambah," imbuhnya.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan untuk meresmikan KRL Jogja-Solo ini di Stasiun Tugu Jogja, Senin (1/3/2021).
"Kami sangat senang karena KRL pertama yang dioperasionalkan di luar Jabodetabek ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo," tambah Budi.
Keberadaan layanan transportasi massal ini, lanjut Budi, jadi bukti kehadiran negara untuk masyarakat, yakni dengan menyediakan fasilitas transportasi publik dengan pelayanan yang baik.
Ia berharap agar kereta api bisa menjadi andalan masyarakat untuk mendukung aktivitas mereka sehari-hari, baik aktivitas perjalanan antar kota maupun menuju fasilitas lain, misalnya bandara.
Baca juga: 7 Ayam Geprek Enak di Jogja, Pilihan Kuliner Makan Siang yang Mengenyangkan
Baca juga: Melihat Sejarah Berdirinya Pasar Beringjarho, Tempat Asyik Berburu Oleh-oleh di Jogja
Baca juga: Cari Soto Enak di Jogja Buat Sarapan? Berikut 5 Tempat Rekomendasinya
Baca juga: Limun Sarsaparilla, Soda Jadul Khas Jogja yang Mulai Langka, Dulu jadi Favorit Bangsawan
Baca juga: Cari Menu Sarapan Dekat Malioboro? 7 Kuliner Enak Khas Jogja Berikut Tak Boleh Dilewatkan
(TribunTravel.com/Mym)