Breaking News:

Melihat Sejarah Berdirinya Pasar Beringharjo, Tempat Asyik Berburu Oleh-oleh di Jogja

Pasar Beringharjo yang kini jadi pusat perbelanjaan populer di Jogja dulunya adalah hutan pohon beringin.

Editor: Nurul Intaniar
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Suasana Pasar Beringharjo yang ramai oleh pengunjung 

TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler pasti sudah tidak asing lagi dengan Pasar Beringharjo bukan?

Pasar yang populer di Kota Gudeg ini sering jadi tempat berburu oleh-oleh para wisatawan saat liburan ke Jogja.

Pasar tersebut berada di jantung Kota Yogyakarta tepatnya di Jalan Pabringan No 1 di ujung selatan Jalan Malioboro dan berdekatan dengan Benteng Vredeburg serta Taman Budaya.

Berada di pusat kota, tak heran jika pasar ini menjadi salah satu tujuan wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

Salah satunya adalah untuk wisata kuliner dan berbelanja batik.

Dulu hutan beringin

Dikutip dari buku Kuliner Yogyakarta Pantas Dikenang Sepanjang Masa yang ditulis Murdijati disebutkan wilayah Pasar Beringharjo dulu adalah hutan beringin.

Baca juga: 4 Pasar Ramadan di Berbagai Kota Ini Surganya Jajanan Enak Buat Takjil Buka Puasa

Ilustrasi belanja batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta.
Ilustrasi belanja batik di Pasar Beringharjo Yogyakarta. (instagram/@hellomecynthia)

Wilayah tersebut kemudian menjadi tempat transaksi ekonomi setelah Kesultanan Ngayogyakarta berdiri pada 1758.

Ratusan tahun kemudian pihak keraton membangun sebuah pasar di wilayah tersebut.

Lalu pada 24 Maret 1925, keraton menugaskan Nederlansch Indisch Beton Maatschappij (Perusahaan Beton India Belanda) untuk membangun 11 kios untuk los-los di pasar tersebut.

2 dari 4 halaman

Pada akhir Agustus 1925, sudah ada 11 kios yang diselesaikan di wilayah tersebut.

Resmi diberi nama Beringharjo pada tahun 1925

Nama Beringharjo secara resmi disematkan pada pasar tersebut oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada 24 Maret 1929.

Kala itu beliau meminta agar semua instansi di bawah naungan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat menggunakan bahasa Jawa.

Nama Beringharjo digunakan karena daerah tersebut awalnya adalah hutan beringin (bering).

Sementara kata harjo berarti kesejahteraan.

Sehingga diharapkan Pasar Beringharjo membawa kesejahteran.

Selain itu beringin juga menjadi simbol kebesaran dan pengayoman bagi banyak orang.

Bangunan Pasar Beringharjo adalah perpaduan antara arsitektur kolonial dan tradisional Jawa.

Pasar tersebut terbagi dua yakni bagian barat dan timur.

3 dari 4 halaman

Di bagian timur terdiri dari tiga lantai Sementara di bagian barat terdapat bangunan utama yang terdiri dari dua lantai.

Selain itu ada pintu masuk utama pasar yang menghadap ke Jalan Malioboro.

Di pintu gerbang tersebut tertulis Pasar Beringharjo dengan aksara latin dan aksara Jawa.

Dari pecel kembang turi hingga cincau

Di dalam Pasar Beringharjo terdapat penjual gado-gado yang legendaris.

Selain itu juga cukup mudah ditemukan makanan khas Yogyakarta seperti cincau hijau, empal, baceman, terik, dan kecik.

Ada juga satu los yang khusus menjual makanan angkringan seperti mi ayam, mi kocok, atau nas rames.

Jika beruntung, pengunjung juga bisa memesan sate gajih yang penjualnya tinggal segelintir di pasar tersebut.

Sedangkan di bagian depan pasar, berderet penjual pecel kembang turi.

Atau penjual makanan kecil seperti bakpia, geplak, krasikan serta cemilan lainnya.

4 dari 4 halaman

Hingga saat ini, Pasar Beringharjo menjadi pusat makanan dan jajanan di Yogyakarta yang tak pernah sepi oleh pengunjung.

Baca juga: 12 Jajanan Pasar Bercita Rasa Manis yang Selalu Dicari untuk Takjil Buka Puasa

Baca juga: 8 Bangunan Bersejarah di Semarang, dari Pasar Johar hingga Mercusuar Pelabuhan Tanjung Emas

Baca juga: 5 Pasar Ramadan Ini Selalu Laris Dikunjungi untuk Berburu Takjil Buka Puasa

Baca juga: Manisnya Cenil, Jajanan Pasar yang jadi Makanan Pokok Zaman Dahulu

Baca juga: 7 Tempat Ngabuburit Seru di Jakarta, Ada Pasar Santa hingga Kawasan Kota Tua

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Berdirinya Pasar Beringharjo Yogyakarta, Berawal dari Hutan Beringin, Resmi Dibangun Tahun 1925".

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
JogjaMalioboroPasar Beringharjo Beukenhof Restaurant Abhayagiri Restaurant
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved