TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi kamu yang berlangganan layanan streaming legal Netflix, pasti pernah menonton Bridgerton dan The Crown.
Dua series ini menampilkan suasana ala kerajaan Eropa.
Selain ceritanya yang menarik, yang menjadi fokus penonton adalah kostum yang dipakai pemain.
Meski kostum yang dikenakan klasik, namun tetap terlihat anggun,
Rahasia di balik keanggunan kostum yang dikenakan adalah korset dan bustier yang dipakai oleh aktor perempuan.
Karena film series tersebut tengah populer, banyak online shop yang menjual korset dan bustier menyerupai kostum di film Bridgerton maupun The Crown.
Sejarah korset
Menurut Vogue, (13/1/2021), korset mampu membentuk bagian atas tubuh perempuan menjadi bentuk "V" dan mendorong payudara ke atas.
Beberapa diikatkan ke rok atau bisa diikatkan padanya untuk menjaga bentuk datar di pinggang.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga sering dipasangi korset atau penopang agar bentuk postur tubuh mereka tidak bungkuk di kemudian hari.
Dilansir dari Britannica, korset pada umumnya dipakai oleh perempuan di abad 16 hingga abad 20.
Sekitar abad ke-15, perempuan mulai mengenakan korset kaku dengan pasta, yang kemudian dikenal sebagai sepasang bodys.
Pada abad ke-16, jenis korset tersebut menjadi bagian pakaian dalam yang terpisah, diikat di depan atau di belakang dan akhirnya ditopang seluruhnya dengan potongan-potongan bahan yang kokoh; seperti kayu, tulang, atau tanduk, dan dibalut di antara dua lapisan kain.
Macam-macam korset

Serial Bridgerton.
Awalnya, korset dibuat tanpa lengan yang terbuat dari tulang ikan paus, kemudian baja, yang melingkari tulang rusuk dan menekan pinggang pemakainya.
Korset yang bertali di bagian depan sering kali ditutupi oleh panel berdekorasi yang disebut stomacher yang menyembunyikan tali sebagai pengencangnya.
Bentuk korset berkembang selama berabad-abad, bergantian antara varietas yang lebih panjang yang menutupi pinggul dan versi yang lebih pendek yang berpusat pada garis pinggang.
Perempuan borjuis

The Crown
Korset di Spanyol abad ke-16 ditopang di bagian depan oleh batang kayu atau tulang yang ditempatkan secara vertikal (atau dua, jika pakaian diikat di bagian depan) yang dikenal sebagai busk, yang menghasilkan bentuk datar, dan diperkuat di tempat lain dengan tetap menggunakan tulang paus.
Kemudian, busk menjadi fitur utama korset belakangan ini.
Pada abad ke-18, pemakaian korset dikaitkan dengan perempuan borjuis.
Sementara perempuan dari kelas bawah sering membuat korset sendiri dari kain yang lebih murah, menggunakan buluh sebagai penyangga dan penguat.
Setelah Revolusi Perancis, korset menjadi ketinggalan zaman karena pengaruh mode Direktori dan Kekaisaran, yang berpinggang tinggi.
Namun, korset kembali populer sekitar tahun 1815.
Penggunaan korset diyakini membantu membentuk tubuh menjadi siluet yang khas, dari bentuk jam pasir yang populer di tahun 1800-an hingga sosok "S" di tahun 1900-an.
Dengan munculnya mesin jahit di pertengahan abad ke-19, perempuan kelas pekerja dapat membeli korset murah yang diproduksi secara massal.
Korset dan inovasi mode
Sekitar tahun 1910, ketika mode mulai menekankan sosok ramping dan lurus, korset dipotong lebih panjang untuk menutupi paha.
Pada tahun 1920, desain korset menjadi lebih fleksibel, dengan lebih sedikit boning.
Sempat ada upaya oleh para desainer untuk mengembalikan korset bertulang, tetapi Perang Dunia II mempersingkat sebagian besar inovasi mode.
Lalu, mode fashion guêpière, juga dikenal sebagai bustier atau waspie menjadi populer pada tahun 1950.
Dengan pergeseran ke arah olahraga dan gaya hidup sehat pada 1960-an dan 1970-an, korset sebagai pakaian dalam ditinggalkan. Alih-alih mengandalkan pakaian, wanita beralih ke diet, olahraga, dan operasi plastik untuk membentuk tubuh dan merapikan pinggang.
Pada 1970-an, perancang busana terkenal di Inggris, Vivienne Westwood, mulai menggunakan korset sebagai bagian dari estetika punk bersejarah; membayangkan korsetnya untuk memberdayakan perempuan daripada mengikat mereka.
Saat ini, korset masih dicari oleh para wanita, bahkan masih tetap digunakan dalam mode pengantin dan pakaian kostum.
Baca juga: Penumpang Wajib Tahu! Berikut 7 Tips Berpakaian Nyaman Saat Naik Pesawat, Jangan Lupa Memakai Syal
Baca juga: Foto Ini Jadi Bukti Mengapa Tak Boleh Kenakan Pakaian Renang Warna Biru di Kolam Renang
Baca juga: Wanita Ini Dilarang Naik Pesawat karena Pilot Tak Suka Melihatnya Berpakaian Terbuka
Baca juga: Diminta Ganti Pakaian Sebelum Naik Pesawat, Wanita Ini Merasa Dipermalukan Staf Maskapai Penerbangan
Baca juga: Berjemur di Pantai dengan Pakaian Terbuka, Wanita Ini Jadi Sasaran Kejahatan Seksual
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Mengenal Korset, Pakaian Dalam dari Abad Ke-15 yang Kembali Populer