TRIBUNTRAVEL.COM - Situs purbakala yang diduga peninggalan Kerajaan Singosari ditemukan di lereng Gunung Bromo.
Situs yang berupa bongkahan batu tersebut ditemukan oleh seorang warga di Probolinggo, Jawa Timur.
Mengutip dari TirbunVideo.com, sejarawan mengatakan bahwa situs diduga telah tertimbun tanah selama 800 tahun.
Warga menemukan situs bersejarah ini di tengah kebun stroberi Desa Sapikerep, Kecamatan Sukapura, Probolinggo.
Baca juga: Suka Wisata Sejarah? Berikut 5 Situs Bersejarah di Indonesia yang Menarik Dikunjungi
Sejarawan Tengger Siswo Winardi menuturkan situs tersebut diduga adalah kolam pemandian atau tempat kremasi pada zaman Kerajaan Singosari.
Terdiri dari tumpukan batu paras, situs memiliki ukuran 4x2 meter.
Diameter batu paras bebentuk huruf X dengan diameter 30x60 centimeter.
Pada permukaan situs tersebut banyak mengalami kerusakan, retak dan beberapa terlepas dari rangkaiannya.
Siswo menyebutkan, situs ini diduga peninggalan Kerajan Singosari yang berdiri tahun 1222 silam.
Sementara itu, Kepala Desa Sapikerep Suwandi mengungkapkan, sebelumnya juga ada penemuan prasasti di sekitar lokasi penemuan situs tersebut pada tahun 2010.
Suwandi menuturkan, di Desa Sapikerep memang merupakan ibukota atau kadipaten Tengger pada masa Kerajaan Singosari.
Temuan situs purbakala ini sudah dilaporkan kepada pemerintah Kabupaten Probolinggo dan akan diurus oleh Dinas Pariwisata.
Sementara untuk kebun stroberi di lokasi penemuan, akan ditutup sementara waktu bagi para wisatawan.
Suwandi mengungkapkan, ia juga akan melaporkan temuan tersebut ke Balai Pelestari Cagar Budaya Trowulan untuk meneliti keaslian batu dan tahun pembuatannya.
TRAVEL UPDATE: Viral! Cicak Berkepala Dua dan Berkaki Lima Ditemukan di Ponorogo
Cicak berkepala dua dan berkaki lima ditemukan seorang warga Desa Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Agus Priwandoko (24) menemukan cicak tersebut di sebuah warung bakso pada pertengahan Februari lalu.
Dikutip dari Surya.co.id, Agus menuturkan bahwa banyak tetangganya yang percaya cicak tersebut akan mendatangkan keberuntungan
Bahkan, beberapa orang menganggap cicak itu bisa juga dijadikan jimat.
Oleh karena itu, Agus tidak berniat untuk menjual cicak unik yang ditemukannya.
Ia mengaku tidak berani memasang tarif tertentu untuk melepas cicaknya tersebut.
Ia mengaku tidak berani memasang tarif tertentu untuk melepas cicaknya tersebut.
Agus sendiri sudah memposting cicak uniknya tersebut di media sosial, salah satunya di Facebook.
Namun, hingga saat ini belum ada orang yang serius menawar cicaknya tersebut.
"Kalau saya sendiri sebenarnya tidak begitu percaya kalau bisa mendatangkan keberuntungan," ucap Agus.
Menurutnya cicak tersebut memang mengalami kelainan genetika.
Ia sendiri juga tidak mengalami hal-hal mistis atau mendapat rezeki melimpah setelah memelihara cicak tersebut.
Baca juga: Mengenal Candi Muaro Jambi, Situs Purbakala Terluas Se-Asia Tenggara, Kompleksnya 8 Kali Borobudur
Baca juga: 7 Situs Warisan Dunia Paling Tak Biasa di Jerman, dari Tambang Batu Bara hingga Area Pertambangan
Baca juga: Masjid yang Dibangun Puluhan Tahun Setelah Wafatnya Nabi Muhammad Ditemukan di Dekat Laut Galilea
Baca juga: Lukisan Gua Tertua di Dunia Ditemukan di Indonesia, Usianya 45.500 Tahun
Baca juga: Viral Video Benda Logam Mirip Serpihan Pesawat Ditemukan di Pesisir Kotawaringin Barat
(TribunTravel.com/Mym)