TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap negara memiliki peraturan tak tertulis atau etika yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya tak terkecuali para turis yang datang ke negara tersebut.
Perilaku dan sikap turis sedikit banyak akan mempengaruhi kehidupan warga lokal negara tersebut.
Nah bagi traveler yang berencana mengunjungi Jepang, agar tak menjadi wisatawan yang menyebalkan, ada baiknya kamu memperhatikan etika berikut.
Melansir livejapan.com, ini 5 etika yang harus diketahui wisatawan saat liburan ke Jepang.
1. Jangan nekat angkat telepon di kereta
Jika traveler harus menaiki transportasi umum kereta di Jepang, kamu harus tahu apa yang tidak boleh kamu lakukan saat ada di kereta.
Salah satunya adalah tidak mengangkat telepon.
Baca juga: Tak Ada Korban Jiwa saat Gempa Besar, Bagaimana Jepang Bisa Memprediksi Datangnya Gempa?

Jika sedang ada di dalam kereta terutama saat jam sibuk, jangan sampai kamu nekat menelepon.
Saat ada di kereta Jepang, kamu akan menyadari bahwa orang-orang di dalam kereta begitu diam dan tidak berisik.
Untuk itu, mereka tak akan segan melempar pandangan sebal jika kamu memecah keheningan dengan berbicara di telepon.
Ketika ingin menghubungi teman, lebih baik kirim pesan teks saja.
Namun, jika keadaan benar-benar genting dan harus menelepon orang lain, maka sebaiknya kamu turun di stasiun terdekat.
2. Pakai tas punggung di bagian depan
Kereta Jepang dikenal selalu penuh penumpang, sehingga ada etika tertentu bila kamu naik kendaraan umum ini.
Kalau menggunakan tas punggung saat berada di kereta atau bus, letakkan saja di bagian depan badan.
Tujuannya supaya kamu tak sampai menyenggol orang lain dengan tasmu.
Dengan meletakkannya di bagian depan, kamu dapat lebih berhati-hati dalam bergerak.
Tak mendapat tempat duduk, carilah lokasi berdiri yang jauh dari pintu.
Biasanya orang Jepang akan berdiri di lorong dengan rapi.
Selain itu, selalu dahulukan orang tua dan penyandang difabel, beri mereka tempat dudukmu.
TONTON JUGA:
3. Lihat situasi sekitar saat mengambil foto
Foto-foto menjadi tujuan wajib saat berwisata, apalagi di Jepang dengan beragam wisatanya.
Walaupun sudah menyusun rencana untuk mengambil foto di tempat wisata tertentu, ada baiknya kamu melihat situasi sekitar.
Terdapat destinasi wisata yang ramai dikunjungi, sehingga kamu harus antre demi berfoto dengan latar yang bagus.
Maka sebaiknya kamu mengambil foto tempat wisata atau landmark di Jepang saat keadaan sepi.
Bisa juga kamu dan temanmu sekalian berfoto.
Namun tetap ingat bahwa ada wisatawan lain yang juga ingin berfoto dengan latar landmark tersebut, sehingga jangan terlalu lama foto-foto.
Selanjutnya, kamu bisa pergi ke destinasi wisata di Jepang yang tak terlalu ramai.
Supaya kamu bisa lebih menikmati suasana dan juga berfoto dengan latar yang keren.
4. Bersikaplah sopan saat mengunjungi tempat suci dan kuil
Penduduk Jepang mayoritas menganut agama Shinto dan Buddha.
Walaupun mungkin kamu tidak familiar dengan kepercayaan ini, tetapi secara umum tidak diperbolehkan membuat keributan dan bersikap kurang sopan di tempat suci manapun di dunia.
Bersikaplah hormat dan jangan mengambil foto sembarangan saat berada di kuil Shinto maupun Buddha.
Terutama di depan tempat orang melempar koin untuk berdoa.
Mengambil foto di sini hampir sama seperti mengambil foto tanpa seizin Tuhan.
Bayangkan saja ketika kamu sedang berdoa dengan khusyuk, lalu ada seseorang mengambil foto selfie di depanmu.
Karena hal itu tidak sopan, maka biarkan orang-orang berdoa dengan tenang.

5. Jangan memotong antrean
Peraturan yang satu ini tergantung di mana kamu berada.
Bila kamu datang ke suatu restoran bersama teman-temanmu, kamu bisa menulis satu nama sebagai perwakilan untuk antrean.
Sementara teman-temanmu akan mengikutimu saat giliran dipanggil.
Namun hal ini tidak berlaku di semua tempat, seperti di taman bermain.
Walaupun datang bersama temanmu, kalian harus antre sendiri-sendiri.
Bayangkan saja bila kamu sudah mengantre selama 30 menit, lalu ada teman dari orang di depanmu menerobos antrean, tentu hal itu tak menyenangkan.
Maka jangan lakukan hal yang sama.
Kalau kamu ingin mengantre bersama dengan teman yang datang menyusul, maka antrelah di bagian paling belakang.
Baca juga: Gara-gara COVID-19, Perusahaan Permen Legendaris Berusia 111 Tahun di Jepang Tutup Permanen
Baca juga: Hotel di Jepang Tawarkan Harga Menginap Lebih Murah dari Semangkuk Ramen, Ini Alasannya
Baca juga: Tamagoyaki dan 6 Menu Sarapan ala Orang Jepang yang Sederhana dan Mudah Dibuat
Baca juga: Jepang Hadirkan Mesin Penjual Otomatis yang Jual Alat Uji Tes PCR, Harganya Dibanderol Rp 400 ribuan
Baca juga: Pemandian Air Panas di Jepang Ini Diklaim Bisa Kurangi Infeksi COVID-19 hingga Lebih dari 90 Persen