TRIBUNTRAVEL.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah mengeluarkan kebijakan baru untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Kebijakan baru ini berupa gerakan "Jateng di Rumah Saja" untuk seluruh masyarakat Jawa Tengah.
Dengan mengikuti gerakan Jateng di Rumah Saja ini, seluruh masyarakat Jawa Tengah diimbau untuk tetap di rumah alias tidak keluar rumah pada hari yang telah ditetapkan yaitu 6-7 Februari 2021.
Sejalan dengan kebijakan tersebut, pariwisata Candi Borobudur turut mendukung gerakan Jateng di Rumah Saja dengan menutup operasionalnya pada 6-7 Februari 2021.
"Selaku pengelola Taman Wisata Candi Borobudur, kami akan mengikuti ketentuan yang dikeluarkan Gubernur Jateng," kata Sekretaris PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC-Persero) Emilia Eny Utari di Magelang, Rabu (3/2/2021) seperti dikutip dari Antara.
Ia menyampaikan hal tersebut usai acara kebaktian umat Buddha di pelataran barat Candi Borobudur.
Baca juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang, Wisata Candi Cetho dan Sukuh Tetap Ditutup

Emilia menuturkan destinasi ditutup selama dua hari ini bukan berarti tutup begitu saja, tetapi dimanfaatkan untuk bersih-bersih, termasuk memperbaiki fasilitas protokol kesehatan.
"Ditutup selama dua hari itu kami manfaatkan untuk bersih-bersih supaya kondisi fasilitas yang ada di destinasi ini tetap terjaga dengan bagus dan selama dua hari itu kami benar-benar tidak menerima kunjungan," katanya.
Ia menyampaikan dengan rencana penutupan tersebut, pihaknya akan membuat pemberitahuan kepada semua calon wisatawan yang akan berkunjung ke Borobudur melalui sosial media.
"Untuk Prambanan nanti kami cek, karena Prambanan ada dua wilayah yakni Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Saya belum bisa bicara sekarang tetapi tentunya yang pasti khusus Borobudur ini dan semua wilayah yang di Jateng akan ditutup selama 2 hari. Untuk Prambanan hari ini akan kami infokan," katanya.
Terkait Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dia menuturkan tentu ada dampaknya bagi kunjungan wisatawan ke Borobudur, tetapi tidak masalah karena harus mengikuti aturan yang ada.
"Tidak hanya PPKM saja, selama pandemi ini memang target kunjungan yang kami harapkan semua di bawah target, karena kondisi memang sedang tidak bagus," katanya.
Ia menuturkan PT TWC tetap mendukung pemerintah agar bisa menghentikan penyebaran COVID-19 sehingga nantinya aktifitas pariwisata bisa berjalan normal lagi.
Emilia menyampaikan kuota kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur sekarang maksimal 4.000 orang per hari, tetapi tidak pernah terpenuhi.
"Maksimal kunjungan wisatawan selama pandemi untuk hari Sabtu dan Minggu hanya 1.300an dan kunjungan hari lainnya sekitar 300-500 orang, tidak sampai 1.000 orang per hari," katanya.
Ia berharap dengan adanya vaksin, ke depan semua bisa diatasi dan pandemi COVID-19 selesai sehingga ekonomi pariwisata bisa berjalan dengan baik. (Heru Suyitno/Biqwanto Situmorang)
Baca juga: Berencana Road Trip Via Trans Jawa? Cobain Mampir 7 Candi Berikut
Baca juga: Mengenal Candi Muaro Jambi, Situs Purbakala Terluas Se-Asia Tenggara, Kompleksnya 8 Kali Borobudur
Baca juga: 4 Hotel Bintang 3 di Magelang, Lokasi Strategis Dekat Candi Borobudur dan Svargabumi
Baca juga: 6 Tempat Wisata Instagramable di Bandungan Semarang, Menikmati Sunrise di Candi Gedong Songo
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Operasional Wisata Candi Cetho dan Candi Sukuh Ditutup
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jateng di Rumah Saja, Candi Borobudur Tutup 6-7 Februari".