TRIBUNTRAVEL.COM - Mengonsumsi susu sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian besar orang.
Sejarah manusia dan susu pun masih menjadi teka-teki hingga sekarang.
Kapan sebenarnya manusia mulai punya kebiasaan mengonsumsi susu hewani?
Kini, peneliti mulai membuka tabir mister tersebut setelah menemukan bukti tertua manusia yang minum produk susu.
Baca juga: Karena Alasan Ini, Selandia Baru Ajak Turis Tidak Berpose Seperti Influencer saat Foto
Seperti dikutip dari Sciencemag, dalam studinya, peneliti melakukan penelitian terhadap masyarakat Afrika yang telah menggembalakan sapi, domba, dan kambing selama setidaknya 8000 tahun.
Peneliti juga memeriksa delapan kerangka berusia antara 2000 dan 6000 tahun yang digali di Sudan dan Kenya.
Mereka kemudian mengikis dental calculus atau karang gigi yang mengeras dan mencari protein khusus susu yang terperangkap di dalamnya.
Hasil studi yang telah dipublikasikan di Nature Communications ini mengungkap, bahwa orang-orang di Kenya dan Sudan modern mengonsumsi produk susu setidaknya 6000 tahun yang lalu.
Temuan ini menjadi bukti langsung paling awal konsumsi susu di Afrika dan mungkin di dunia.
Temuan juga sekaligus menunjukkan, jika peternakan sapi perah di Afrika mungkin telah ada lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Menariknya, kebiasaan minum susu orang Afrika kuno ini lahir, meski mereka tak memiliki gen pencerna susu.
Peneliti pun menyebut mengonsumsi susu muncul sebelum mereka mengembangkan kemampuan genetik untuk mencerna susu dengan benar.
Semua manusia bisa mencerna susu saat masih bayi.
Tetapi kemampuan mencerna susu setelah masa kanak-kanak menghilang, membuat orang dewasa lebih sulit minum susu.
Sehingga, kemampuan minum susu sebagai orang dewasa pun terbilang cukup baru.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mengonsumsi susu misalnya dengan fermentasi.
Strategi ini digunakan beberapa budaya untuk memecah gula laktosa sebelum mengonsumsinya sehingga memudahkan orang minum susu.
Lebih lanjut, hal tersebut akhirnya membuat sejumlah mutasi kemudian terjadi, memungkinkan orang dewasa menghasilkan enzim laktase yang dapat memecah gula laktosa.
Gen yang memungkinkan melakukan pencernaan (persistensi laktase) kemudian tersebar luas di Afrika modern yang memiliki empat mutasi persistensi laktase.
Mutasi laktase ini berevolusi dan menyebar dengan cepat, menjadi salah satu sinyal terkuat dari seleksi alam yang pernah diamati.
"Mutasi akhirnya meningkat karena membantu orang mendapatkan lebih banyak nutrisi dari susu, sehingga unggul dibandingkan yang lainnya," terang Fiona Marshall, arkeolog dari Universitas Washington di St. Louis yang tak terlibat dalam studi ini.
Tonton juga:
"Orang-orang yang dapat mencerna susu akan hidup lebih lama dan punya lebih banyak anak," lanjutnya.
Kemampuan dalam mencerna laktosa ini mungkin juga lahir karena lingkungan.
Memerah susu memungkinkan orang-orang Afrika kuno mendapatkan keuntungan saat masa sulit, seperti musim kemaru misalnya.
Orang-orang tetap akan mendapatkan sumber cairan, nutrisi, dan protein tanpa membunuh hewan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejak Kapan Manusia Minum Susu? Peneliti Temukan Bukti Tertuanya"
Baca juga: Wisata Jeep Lava Tour Masih Beroperasi Meski Gunung Merapi Sempat Meletus, Amankah?
Baca juga: Rahasia Kapal Pesiar Termahal di Dunia, Semua Staf Wajib Taati Peraturan Penampilan yang Ketat
Baca juga: Viral di TikTok, Pekerja McDonalds Terkejut dengan Pesanan Saus Tomat Pelanggan
Baca juga: Musim Hujan, Coba Bikin Bandrek Bandung untuk Menghangatkan Tubuh, Ini Resepnya
Baca juga: Spanyol Luncurkan Layanan Kereta Peluru Berbiaya Murah Antara Madrid dan Barcelona