Breaking News:

Pria Ini Kena 'Blacklist' Maskapai karena Keluhkan Ada Penumpang yang Batuk di Pesawat

Seorang penumpang kena blacklist maskapai karena mengeluhkan adanya penumpang yang batuk di pesawat.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Sinta Agustina
Pixabay/RyanMcGuire
Ilustrasi penumpang pesawat duduk di kabin. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pramugari Frontier Airlines belum lama ini memberi tahu penumpang pria di pesawat kalau dia akan masuk dalam daftar larangan terbang alias blacklist.

Penumpang pria itu kena blacklist karena mengeluhkan adanya penumpang lain yang batuk-batuk di pesawat.

Pramugari Frontier Airlines itu mengatakan jika dirinya prihatin atas kejadian ini.

Menurut laporan TMZ, penumpang pria itu juga merekam video dan menyebarkan rekaman tersebut.

Kejadian ini terjadi ketika penumpang pria itu mengeluhkan masalah batuk dan bersin ke pramugari sebelum penerbangan.

"Saya bilang padanya 'Bu, pria di belakangku ini benar-benar batuk di sana, dengan batuk basah, sepertinya dia masuk angin'," katanya kepada pramugari.

Baca juga: Jarang Disadari, 7 Tipe Penumpang Ini Ternyata Diam-diam Diperhatikan Pramugari

Dia juga meminta pramugari untuk memindahkan kursinya ke belakang kabin.

Namun hingga akhirnya, seorang pramugara datang dan memotong perdebatan.

"Ini adalah transportasi umum, Pak. Anda bisa mengemudikan mobilmu (sesuka hati) jika ada masalah. Tapi kamu tidak dapat menyuruh orang (seenaknya) untuk turun dari pesawat... meski mereka batuk atau bersin," jelas pramugara.

Penumpang itu kemudian mencoba menjelaskan ke pramugara kalau dirinya bertanya kepada pramugari 'Apa menurutnya pria yang batuk itu harus dikeluarkan dari penerbangan'.

2 dari 3 halaman

"Bagaimana kamu bisa tahu kalau dia sedang sakit?" respon pramugara itu seperti yang dikutip TribunTravel dari Fox News, Selasa (26/1/2021).

"Kamu itu kan bukan dokter," lanjutnya.

Penumpang tersebut mengatakan bahwa pramugari mengklaim si pria batuk itu dengan kondisi yang "tidak terlalu sakit" dan juga mengatakan kepadanya bahwa dia harus mengemudi mobil sendiri (daripada naik pesawat) jika dia sangat khawatir dengan kondisi penumpang lain di pesawat.

Setelah aksi perdebatan ini, pramugari mengatakan pada penumpang itu kalau dia akan masuk dalam daftar larangan terbang.

Bahkan pramugara yang ada di kabin itu setuju dengannya.

"Kamu seharusnya masuk dalam daftar larangan terbang. Kamu benar-benar harus… karena kamu akan menyuruh seseorang untuk dikeluarkan karena bersin dan batuk," kata sang pramugara.

TONTON JUGA:

Kapten pesawat, yang diduga tidak masuk dalam rekaman video juga mengamati interaksi ini, TMZ melaporkan.

Insiden itu diduga terjadi pada penerbangan dari Miami ke Philadelphia, menurut outlet tersebut.

Menurut Fox News, maskapai Frontier Airlines menolak untuk mengkonfirmasi protokolnya bagi penumpang yang ingin menyampaikan kekhawatiran tentang penumpang yang berpotensi sakit.

3 dari 3 halaman

Frontier Airlines saat ini melakukan pemeriksaan suhu semua penumpang dan awak sebelum naik pesawat.

Untuk semua penumpang yang suhunya di atas 100,4 derajat Fahrenheit atau 38 derajat Celsius maka akan ditolak masuk ke dalam pesawat.

Penerbangan selanjutnya mewajibkan penumpang melengkapi "pengakuan kesehatan" untuk menyatakan bahwa mereka belum dites positif COVID-19 dalam 14 hari terakhir, atau pernah melakukan kontak dengan siapa pun yang memiliki, atau menunjukkan gejala.

Baca juga: Tipu Penumpang Wanita Agar Perlihatkan Bagian Sensitifnya, Petugas Keamanan Bandara Dipenjara

Baca juga: KRL Jogja-Solo Lakukan Uji Publik Awal Februari, Ini Aturan Bagi Penumpang

Baca juga: Mulai 5 Februari, Penumpang Bus Wajib Dites Antigen Pakai GeNose

Baca juga: 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penumpang saat di Bandara dan Pertama Kali Naik Pesawat

Baca juga: Mulai 5 Februari 2021 Penumpang Kereta Api Tes Covid-19 dengan Alat GeNose

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Frontier AirlinesCovid-19TribunTravelmaskapaipenumpang Yeti Airlines
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved