TRIBUNTRAVEL.COM - Indonesia memiliki beberapa bangunan arkeologi yang luar biasa, beberapa di antaranya berusia ribuan tahun.
Lokasi-lokasi ini menarik bagi para ilmuwan, sama seperti pantai menarik bagi pengunjung, dan ada banyak yang bisa diperoleh dari penyelidikan para ahli di situs-situs ini.
Satu contohnya adalah “piramida” di puncak Gunung Padang, Campaka, Cianjur, Jawa Barat.
Baca juga: Ambil Kayu Panjang Umur di Gunung Dempo, 10 Pendaki Kena Sanksi Blacklist Selama 3 Tahun
Ini bukan piramida dalam arti biasa orang mungkin membayangkannya, seperti piramida terkenal di Mesir.
Namun itu juga memiliki rahasia yang terkubur tepat di bawah permukaannya, seperti piramida Mesir memiliki makam raja dan ratu di bawah permukaannya, melansir dari thevintagenews.
Dan rahasia yang bersembunyi di bawah batu dan bumi di Gunung Padang sama rumit dan menariknya - dan juga sangat tua - seperti yang ada di bawah Piramida Giza dekat Kairo.
Gunung Padang awalnya menjadi tempat para pengunjung untuk memberi penghormatan, berdoa dan bermeditasi.
Tak ada yang aneh dengan Gunung Padang.

Sampai kemudian pada 2018 rahasia Gunung Padang di Jawa Barat mulai terungkap.
Berkat teknologi arkeologi modern, seperti pemindai dan sinar-X tanah, para ilmuwan sekarang tahu bahwa ada banyak terowongan, ruang, dan pilar yang berada hanya 10 kaki di bawah permukaan gunung.
Memang bersembunyi di depan mata.
Sebuah tim ahli sejak lama membayangkan bahwa ada banyak kejutan di bawah pilar di atas struktur tersebut.
Sekarang, mereka memiliki pemahaman yang lebih jelas pada yang ada di bawah Gunung Padang.
Menurut ketua tim, Danny Hilman Natawidjaja, ilmuwan senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, “Kuil yang unik,” jelasnya kepada pers dua tahun lalu. “Ini tidak seperti topografi di sekitarnya, yang sangat terkikis… Ini terlihat buatan bagi kami.”
Dengan kata lain, para ahli percaya itu buatan manusia.
Tim menggunakan teknik canggih untuk mengintip di bawah permukaan batu tanpa mengganggunya, termasuk radar penembus tanah, pencitraan 3D, dan metode lainnya.
Akhirnya, mereka menemukan bangunan seluas 15 hektar yang terdiri dari pilar, tangga teras, jalan setapak, ruang, tiang batu dan banyak lagi.

Setiap kali mereka melihat lebih jauh ke bawah, keajaiban muncul.
Pada lapisan kedua ke bawah, para ilmuwan menemukan artefak buatan yang mereka perkirakan berusia 7.500 - 8.300 tahun.
Lebih jauh lagi, ke lapisan ketiga, konstruksi dengan kedalaman 49 kaki mungkin sudah berusia 28.000 tahun.
Jelas, orang-orang yang membangun bait suci melakukannya dengan cara berlapis-lapis, meletakkan bangunan baru di atas yang sudah ada.
Namun, sementara beberapa hal tentang situs berubah - tangga diletakkan di sini, dinding di sana, tergantung siapa yang membangun - satu hal, kata para ahli, kemungkinan besar tidak berubah: alasan keberadaan candi.
Sama seperti orang-orang hari ini yang pergi ke situs untuk merenungkan keberadaan kekuatan yang lebih tinggi dan menyampaikan rasa hormat mereka, mungkin itulah yang mereka gunakan selama ribuan tahun yang lalu.
Dalam kehidupan, banyak hal berubah tetapi banyak hal tetap sama.
Di Gunung Padang, konstruksi selama berabad-abad mengubah penampilannya, tetapi alasan pembangunannya masih menjadi misteri.
Baca juga: Serunya Jelajah Hutan Pinus di Batang Naik Mobil Off Road, Jajal Lintasan di Lereng Pegunungan Dieng
Baca juga: Ada Gejala Peningkatan Aktivitas, Status Gunung Raung di Jawa Timur Naik Jadi Waspada
Baca juga: Usai Dilaporkan Hilang, Pendaki Ini Ditemukan Tewas di Gunung dengan Ketinggian 8.051 Mdpl
Baca juga: Sengaja Ambil Kayu Panjang Umur, 10 Pendaki di Gunung Dempo Ini Kena Blacklist
Baca juga: Curi Kayu Panjang Umur di Gunung Dempo, 10 Pendaki Kena Blacklist Selama 3 Tahun
Ambar Purwaningrum/TribunTravel