TRIBUNTRAVEL.COM - Berkunjung ke Palembang rasanya kurang lengkap kalau tidak mampir ke Al-Munawar.
Al-Munawar bisa menjadi destinasi wisata religi karena merupakan kampung Arab tertua di Kota Palembang.
Tidak hanya sekedar wisata, namun kamu juga bisa menyusuri jejak sejarah di Al-Munawar ini.
Berlokasi di Kelurahan 13 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) II, Palembang, Al-Munawar merupakan tempat yang berada di tepi Sungai Musi.
Selain Jembatan Ampera kamu bisa berkunjung ke Al Munawar kerena di kampun ini keaslian budayanya masih tetap sama sejak zaman dulu.
Hal ini lah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Baca juga: 6 Tempat Makan Pempek di Palembang yang Terkenal Enak dan Sering Diburu Wisatawan
Dinamakan Kampung Arab Al-Munawar tak terlepas dari peran Pemerintah Belanda yang melakukan pendekatan dengan menunjuk seorang kapten bernama Ahmad Al-Munawar dari Etnis Arab sekira tahun 1825 silam.
Tribunners, saat berkunjung ke sini kalian bisa naik kendaraan umum, ojek online atau kendaraan pribadi juga bisa.
Kalau mau pesan ojek online juga paling praktis tinggal cari tempatnya di Jalan Kyai Haji Azhar, Kelurahan 13 Ulu, Kecamatan SU II Palembang.
Sebelum masuk ke kawasan kampung Arab Al Munawar kamu harus beli tiket dulu, 1 orangnya hanya Rp 5 ribu saja.
Tapi ingat, saat masuk ke kawasan kampung Arab pakaian kalian harus rapi ya gak boleh pakai pakaian seksi.
TONTON JUGA:
Untuk menghormati peraturan atau syarat yang ada di kampung ini untuk cewek wajib menggunakan pakaian sopan tertutup begitu pula dengan cowok.
Selain itu di sini hanya boleh foto-foto dengan pasangan halal, alias suami atau istri.
Kalau masih pacaran otomatis gak boleh ya.
Setelah itu kalian bisa keliling, saat kamu masuk ke kampung Arab yang disebut kampung Al-Munawar ini.
Ada berbagai macam jenis rumah yang menonjol dari perkampungan ini adalah masih terjaga dengan baik bangunan rumah yang berusia hingga 300 Tahun.
Walau pun begitu m masih kental dengan tradisi Yaman, dan para penduduknya juga menyerap beragam budaya lokal.
Seperti bangunan panggung bergaya rumah tradisional Limas berbahan kayu, dengan ukiran Palembang yang khas.
Fakta lainnya, Al Munawar merupakan salah satu imigran yang paling cukup dikenal oleh penduduk lokal Palembang.
Muhammad Al-Munawar dikenal sebagai salah satu imigran Yaman yang berusia lebih dari 100 Tahun.
Sosok ini juga merupakan keturunan ke-6 dari suku Al-Munawar yang mendiami perkampungan ini.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang Isnaini Madani mengatakan kampung Arab Al Munawar ini pun menjadi tempat paling banyak dikunjungi selain Pulo Kemaro.
BKB, Jembatan Ampera dan Al Quran raksasa di Gandus saat Asian Games 2018 lalu.
"Pulo Kemaro, Kampung Al Munawar, jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak (BKB) dan Al Quran raksasa. Lima destinasi ini dari catatan kami yang paling ramai dikunjungi wisatawan khususnya mancanegara," katanya. (Elm)
Artikel ini telah tayang di Tribuntribunsumseltravel.com dengan judul Berkunjung Ke Kampung Arab Tertua 'Al Munawar' yang Ada di Palembang
Baca juga: Terkenal Enak, 7 Kuliner Malam di Palembang Ini Harus Kamu Coba
Baca juga: 7 Kuliner Malam di Palembang, Jangan Lewatkan Martabak HAR yang Legendaris
Baca juga: Warga Palembang Temukan Bangunan Candi dari Abad ke-12 di Masa Peralihan Kerajaan Sriwijaya
Baca juga: Hotel Bintang 5 di Palembang untuk Liburan Akhir Pekan, Harga Mulai Rp 400 Ribuan
Baca juga: Enak dan Lezat, Ini 5 Kuliner Khas Palembang yang Wajib Kamu Coba
(TribunTravel/Zainiya Abidatun Nisa')