TRIBUNTRAVEL.COM - Para ahli dari Washington State University (WSU), Amerika Serikat menemukan wadah obat berusia 1.000 tahun milik suku Maya.
Mereka pun berhasil mengungkap isi wadah obat kuno tersebut.
Dari analisis, peneliti mendeteksi jika wadah obat kuno tersebut mengandung jejak kimiawi dua jenis tembakau kering dan diawetkan, Nicotiana Tabacum dan Nocitiana Rustica.
Selain itu juga peneliti mendeteksi sisa bunga marigold Meksiko (Tagetes lucida) dalam wadah.
Baca juga: Diprediksi Bakal Jadi Tanaman Hias Cantik yang Populer di Tahun 2021, Seperti Apa String of Hearts?
Menariknya, penelitian yang dipimpin oleh antropolog Mario Zimmermann menyebut jika marigold tersebut digunakan dengan cara dicampur dengan tembakau.
Hal tersebut dilakukan untuk membuat merokok menjadi lebih menyenangkan.
Dalam studinya, peneliti menggunakan metode analisis berbasis metabolomik baru yang dapat mendeteksi ribuan senyawa tanaman atau metabolit dalam residu yang dikumpulkan dari wadah, pipa, mangkuk, dan artefak arkeologi lainnya.

Senyawa tersebut kemudian dapat digunakan untuk mengidentifikasi tanaman mana yang dikonsumsi oleh suku Maya.
Sebelumnya, identifikasi residu tumbuhan purba bergantung pada deteksi sejumlah biomarker, seperti nikotin, anabasin, kotinin, dan kafein.
Seperti dikutip dari Phys, Selasa (19/1/2021) penemuan wadah-wadah obat kuno berusia 1000 tahun di Semenanjung Yucatan, Meksiko ini pun memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai praktik penggunaan obat suku Maya kuno.
Temuan juga sekaligus membuka jalan bagi studi masa depan yang menyelidiki penggunaan jenis lain tanaman psikoaktif dan non-psikoaktif yang diasapi, dikunyah, atau dihisap di antara suku Maya dan masyarakat pra-Kolombia lainnya.
"Meskipun telah ditetapkan bahwa tembakau biasa digunakan di seluruh Amerika sebelum dan sesudah kontak dengan masyarakat pra-Kolombia, bukti tanaman lain yang digunakan untuk tujuan pengobatan atau keagamaan sebagian besar masih belum dieksplorasi," kata Zimmermann.
Lebih lanjut, Zimmermann mengatakan tim peneliti WSU saat ini sedang bernegosiasi dengan beberapa institusi di Meksiko untuk mendapatkan akses ke wadah yang lebih kuno untuk menganalisis sisa tanaman yang tertinggal.
Selain itu juga, tim tengah menyiapkan proyek untuk melihat residu organik yang terawetkan di plak gigi sisa-sisa manusia purba.
"Kami memperluas batas dalam ilmu arkeologi sehingga kami dapat menyelidiki dengan lebih baik hubungan mendalam yang dimiliki orang-orang dengan berbagai macam tanaman psikoaktif yang dikonsumsi oleh manusia di seluruh dunia," kata Shannon Tushingham, seorang profesor Antropologi di WSU, Amerika Serikat, dan salah satu penulis penelitian.
Tonton juga:
Tushingham juga menambahkan ada banyak cara untuk mengelola, menggunakan, memanipulasi dan menyiapkan tanaman asli dan campuran tanaman.
Selain itu, para arkeolog baru mulai menggores permukaan betapa kuno praktik-praktik ini.
Penelitian tentang wadah obat suku Maya yang mengandung residu tembakau ini telah dipublikasikan di Scientific Reports.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Ungkap Isi Wadah Obat Kuno Milik Suku Maya"
Baca juga: Penelitian di Honduras Menunjukkan, Suku Maya Ternyata Memelihara Puma dan Jaguar
Baca juga: Menilik Candi Sukuh, Ternyata Memiliki Bangunan yang Mirip dengan Piramida Suku Maya
Baca juga: Suku Maya Pernah Menjadikan Kalkun Sebagai Hewan yang Dipuja, Ini Alasannya
Baca juga: Fakta Unik Chichen Itza, Reruntuhan Misterius Peradaban Suku Maya di Meksiko
Baca juga: 10 Fakta Unik Tulum, Reruntuhan Kuno Peninggalan Suku Maya di Meksiko