TRIBUNTRAVEL.COM - Museum Nasional Smithsonian meminta warga untuk mengirimkan benda-benda terkait kerusuhan pro-Trump yang mematikan di Gedung Capitol.
Hal ini dilakukan sebagai upaya museum untuk mendokumentasikan momen terkenal dalam sejarah Amerika Serikat (AS).
Melansir laman Travel + Leisure, Pemilihan umum presiden Amerika Serikat 2020 lalu dirasa cukup unik, sehingga Museum Smithnsonian ingin mendokumentasikannya.
Setelah kerusuhan terjadi, Museum Smithsonian mengajukan permohonan pengumpulan benda-benda dengan menuliskan keterangan sebagai berikut:
Baca juga: Mengenal Museum Seks Pertama dan Tertua di Dunia, Venustempel Sex Museum di Amsterdam
"Museum Nasional Smithsonian memiliki komitmen yang mendalam untuk mendokumentasikan semua aspek eksperimen politik Amerika: pemerintahan oleh rakyat.
Prinsip utama dari demokrasi konstitusional ini adalah pengalihan kekuasaan secara damai setelah pemilihan presiden AS, sejak pemilihan presiden pertama di republik itu. Minggu ini, keyakinan inti itu terguncang.
"Sebagai sebuah institusi, kami berkomitmen untuk memahami bagaimana orang Amerika melakukan perubahan. Karena kurator dari Divisi Sejarah Politik dan Militer museum terus mendokumentasikan pemilu tahun 2020, mereka akan menyertakan objek dan cerita yang membantu generasi mendatang mengingat insiden 6 Januari 2020 dan akibatnya."
Sejauh ini, museum telah mengumpulkan tiga lusin papan protes, beberapa bendera AS, spanduk, beberapa aksesori kampanye bertuliskan "Trump Keep America Great" tahun 2020, dan dokumen seperti pamflet, selebaran, dan kartu nama, kata juru bicara museum kepada CNN.
Museum yang saat ini ditutup karena pandemi Covid-19 telah meminta orang-orang untuk menyimpan benda terkait yang mungkin mereka miliki dan mengirimkan foto serta deskripsi singkat objek tersebut melalui e-mail.
Sejak kerusuhan di Gedung Capitol, anggota parlemen telah menyerukan bahwa mereka yang terlibat harus dilarang untuk melakukan penerbangan.
Sementara itu, beberapa maskapai telah melarang sementara penerbangan menuju wilayah Washington DC dengan pemeriksaan senjata api yang ketat.

Monumen Washington juga telah membatalkan tur pada hari-hari seputar peresmian dan Airbnb telah membatalkan semua reservasi area untuk minggu itu.
Ini bukan pertama kalinya Smithsonian menggunakan masyarakat (crowdsourcing) untuk menemukan objek penting secara historis.
Selama musim panas, CNN melaporkan, tiga museum mengumpulkan objek dari Lafayette Square Washington dan Black Lives Matter Plaza menyusul protes yang terjadi.
Baca juga: Jumlah Kunjungan Museum Louvre Prancis Turun Drastis Akibat Covid-19
Baca juga: Daftar Tempat Wisata dan Museum di Jakarta yang Tutup Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Harga Tiket Masuk Museum Sewu Rai, Cocok Buat Libur Akhir Tahun 2020
Baca juga: Seorang Pria Dermawan Wariskan Uangnya pada Puluhan Kucing di Museum Rusia
Baca juga: Menilik Museum Anti-Covid di Wuhan, Punya Koleksi yang Menguras Emosi
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)