TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa yang tidak tergoda makan daging rendang, sate, dan gulai?
Daging memang menjadi sumber asupan protein,
Namun konsumsi daging yang berlebihan, ternyata berakibat buruk bagi tubuh.
Makan daging, khususnya daging olahan, bisa memicu kanker usus besar.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan daging olahan sebagai makanan mengandung karsinogen kelompok satu.
Sedangkan daging merah masuk dalam kategori makanan mengandung karsinogen kelompok 2.
Ahli onkologi dari Cleveland Clinic, Alok Khorana, juga mengatakan daging merah berpotensi besar memicu beberapa jenis kanker, terumaka kanker usus besar.
"Banyak riset ilmiah membuktikan kanker usus besar lebih banyak dialami pada orang yang sering mengonsumsi daging merah dan daging olahan," ucap dia.
Selain itu, memasak daging dengan cara dipanggang atau diasap juga bisa memicu karsinogen.
Mengapa daging memicu kanker?
Daging terbukti memicu kanker karena kandungan bahan nitrit dan nitrat di dalamnya.
Selain itu, pemrosesan daging juga membentu bahan kimia yang bersifat karsinogenik.

Apalagi, produses makanan berbahan daging juga seringkali menambahkan bahan kimia buatan yang turut memicu risiko kanker.
Proses tubuh mencerna daging juga bisa menimbulkan zat karsinogenuk. Ketika bahan kimia dalam daging merah yang disebut heme dipecah di dalam usus, bahan kimia N-nitroso akan terbentuk.
Akibatnya, sel-sel yang melapisi usus rusak dan memicu kanker usus.
Bagaimana cara mencegah risiko kanker?
Untuk mencegah risiko kanker, Cancer Council merekomendasikan kita membatasi konsumsi daging, maksimal satu porsi saja setiap harinya.
Daging yang dipilih juga tidak boleh mengandung lemak. Selain itu, kita juga disarankan untuk benar-benar menghindari konsumsi daging olahan.
Apa yang kita makan memainkan peranan besar dalam risiko kita mengalami kanker.

Selain membatasi konsumsi daging, kita juga disarankan memperbanyak konsumsi buah, sayuran, dan ikan.
Menurut data Cleveland Clinic, mengonsumsi ikan, sayuran, dan buah, menurunkan risiko kanker hingga 45 persen.
"Pola makan yang sehat tak hanya baik untuk kesehatan jantung Anda tetapi juga bagus untuk mencegah risiko kanker," ucap Khorana.
Baca juga: Rekomendasi 5 Sate Kambing di Semarang, Daging Empuk dan Bumbunya Meresap Sempurna
Baca juga: Tips Membuat BBQ Sayuran buat Hidangan Malam Tahun Baru, Rasanya Tak Kalah Lezat dari BBQ Daging
Baca juga: 15 Tempat BBQ ala Korea di Bandung Harga Mulai Rp 30 Ribuan, Banyak Pilihan Daging dan Bumbunya Khas
Baca juga: 6 Soto Legendaris di Solo Buat Sarapan, Ada Soto Ndelik dengan Irisan Daging Sapi Melimpah
Baca juga: Fakta Unik Tradisi Makan Daging Kalkun saat Perayaan Natal, Ini Istimewanya
Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Mengapa Konsumsi Daging Berlebihan Bisa Memicu Kanker?