TRIBUNTRAVEL.COM - Umat Kristiani di seluruh dunia hari ini merayakan Natal yang jatuh pada tanggal 25 Desember 2020. Banyak persiapan yang dilakukan termasuk rangkaian ibadah yang dilakukan sejak malam hingga tibanya hari Natal.
Di luar ibadah, ada banyak tradisi yang dilakukan di berbagai negara untuk menyambut dan merayakan Hari Natal ini.
Di antaranya yang tak pernah terlewatkan adalah menghias pohon cemara dengan ornamen-ornamen cantik lampu hias.
Ada pula yang saling bertukar kado antar keluarga maupun teman dekat.
Dari sekian banyak tradisi menyambut hari Natal di berbagai negara, berikut ini 5 tradisi yang paling populer untuk merayakan Natal ;
1. Pohon Natal
Pohon natal di gereja atau di rumah-rumah mungkin berhubungan dengan tradisi Mesir, atau Ibrani kuno.
Pohon Natal bukanlah suatu keharusan di gereja maupun di rumah sebab ini hanya merupakan simbol agar kehidupan rohani selalu bertumbuh dan menjadi saksi yang indah bagi orang lain.
Baca juga: Tak Cuma Ucapkan Selamat Natal, Ternyata Ada Tradisi Makan Kalkun Saat Perayaan Natal
2. Kartu Natal
Terdapat pula tradisi mengirim Kartu Natal, yang dimulai pada tahun 1843 oleh John Calcott Horsley dari Inggris.
Kartu ucapan yang dihiasi dengan gambar perayaan hari raya natal dengan tema gambar yang beranekan ragam.
Kartu Natal berkembang menjadi berbagai macam ukuran dan bahan kertas.
Berbagai macam gambar juga menjadi populer, seperti gambar binatang atau anak kecil yang lucu-lucu.
Kartu Natal sering digunakan berbagai organisasi sebagai sarana pengumpul dana.
Salah satu kegiatan pengumpulan dana yang paling terkenal adalah program kartu Natal UNICEF yang dimulai tahun 1949.
Baca juga: Cara Membuat Kue Natal dan Tahun Baru 2021, Pas Disajikan Saat Kumpul Keluarga
3. Sinterklas
Sinterklas (dalam bahasa lain juga dikenal dengan nama Santa Klaus, Santo Nikolas, Santo Nick, Bapak Natal, Kris Kringle, Santy, Sinyokolas atau Santa) adalah tokoh dalam berbagai budaya yang menceritakan tentang seorang yang memberikan hadiah kepada anak-anak, khususnya pada Hari Natal.
Dia terkenal karena kebaikannya memberi hadiah kepada orang miskin.
4. Kelompok Puritan
Demi menghapus elemen-elemen yang tidak alkitabiah, Inggris yang ketika itu dikuasai oleh Parlemen Puritan pernah melarang perayaan Natal.
Mereka menganggap perayaan Natal hanyalah festival kepausan (popish) yang tidak punya pembenarannya dalam Alkitab.
Akhirnya, kaum Puritan di Inggris menggantinya dengan satu hari puasa.
5. Ritus Timur
Ritus Suriah Timur atau Ritus Suryani Timur (disebut pula Ritus Asiria, Ritus Persia, Ritus Kaldea, atau Ritus Suriah Oriental) adalah ritus peribadatan Kristen Timur yang menggunakan dialek Suryani Timur sebagai bahasa liturgi, dan merupakan salah satu dari dua ritus peribadatan Kristen Suryani. (*)
Baca juga: Daftar Tempat Wisata dan Museum di Jakarta yang Tutup Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Rest Area dan Tempat Wisata Jateng Jadi Sasaran Operasi Yustisi Rapid Tes Antigen Saat Libur Nataru
Baca juga: Cara Ekstrem Menikmati Keindahan Gunung Fuji di Jepang, dari Dek di Puncak Rollercoaster Raksasa
Baca juga: Zona Merah Covid-19, Bojonegoro Tutup Seluruh Tempat Wisata Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul 5 Tradisi Perayaan Hari Natal di Berbagai Negara