TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika Jerman menutup restoran dan bar untuk memerangi penyebaran Covid-19 pada awal November, banyak restoran terkena dampak pandemi.
Bagaimanapun, musim liburan Natal dan Tahun Baru biasanya menjadi salah satu waktu paling meriah dalam setahun bagi negara Eropa.
Namun, salah satu restoran di Berlin memutuskan untuk menyalurkan semangat liburan dengan cara yang berbeda.
Melansir laman Travel + Leisure, Rabu(23/12/2020), Restoran terbesar di ibu kota Berlin, Hofbraeu, telah diubah menjadi tempat berlindung 150 tunawisma.
Baca juga: Beri Ulasan Negatif hingga Sebabkan Restoran Tutup, YouTuber Ini Dikecam Warganet
Restoran ini biasanya digunakan untuk 3.000 tamu berkerumun di ruang bir bergaya Bavaria pada malam-malam perayaan sebelum pandemi berlangsung.
“Biasanya, selama waktu Natal, kami akan memiliki banyak grup di sini untuk pesta Natal dan kemudian kami akan menyajikan daging babi, bebek, atau angsa," kata manajer Hofbraeu, Bjoern Schwarz, kepada Associated Press (AP).
Adanya peraturan yang mencegah restoran untuk beroperasi, membuat mereka bekerja sama dengan pemerintah dan organisasi kesejahteraan untuk mencoba membantu sekitar 2.000 hingga 12.000 tunawisma.
Para tunawisma tersebut akan ditempatkan di ruang terbuka di dalam restoran yang cukup luas.
Menurut AP, saat ini ada 34.000 tunawisma yang telah ditempatkan di tempat penampungan yang disediakan oleh pemerintah.
"Kami akan menawarkan mereka sesuatu yang berbeda dari makanan dapur umum, hidangan asli di piring porselen, dengan sisi yang berbeda, kami akan mencoba menawarkan hidangan gaya Natal dengan banyak rasa," tambah Schwarz.
Bagi Kaspars Breidaks, seorang Latvia berusia 43 tahun, yang datang ke Berlin untuk mencari pekerjaan dan menjadi tunawisma setelah paspornya dicuri, restoran tersebut telah memberikan sumber kegembiraan, katanya kepada AP.
Dia telah mendengar tentang lokasi itu dari para tunawisma lainnya di stasiun kereta api dan langsung menuju ke sana.
Awalnya, ia hanya berharap akan mendapat semangkuk sup panas.
Namun yang terjadi malah sebaliknya, Breidaks justru menemukan pilihan makanan, mulai bratwurst gaya Thuringia dengan kentang tumbuk dan sauerkraut, hingga sup vegetarian dengan kentang dan sayuran.
Sebagai pelengkap, ada strudel apel dengan saus vanilla untuk hidangan penutup.

Itu cukup berbeda dari malam-malam sebelumnya, ketika dia berjuang untuk tetap hangat dalam suhu di bawah nol derajat di sebuah department store.
Ide mulia ini datang dari seorang karyawan restoran yang bekerja di tempat penampungan lokal, dan Schwarz langsung menyukainya karena itu juga memberikan pekerjaan kepada karyawannya, serta pendapatan.
Selain makanan, restoran juga memungkinkan para tunawisma untuk mandi di toilet mereka dan menyediakan pakaian hingga konseling sesuai kebutuhan.
Semuanya kegiatan tersebut dilakukan sesuai protokol kesehatan Covid-19, AP melaporkan.
Semangat berbagi dari restoran Hofbraeu Berlin tidak berhenti sampai di situ.
Di halaman Facebook-nya, mereka sedang mengumpulkan donasi untuk membuat paket hadiah Natal bagi para tunawisma, bekerja sama dengan organisasi kesejahteraan GEBEWO-Soziale Dienste-Berlin.
Barang-barang seperti permen, kaus kaki hangat, pakaian hangat, sarung tangan, dan barang-barang kebersihan dapat diserahkan pada 22 dan 23 Desember 2020, antara pukul 12.00 dan 18.00 waktu setempat di restoran.
Baca juga: Panduan Pesan Makanan di Taco Bell, Restoran Meksiko yang Baru Buka Gerai Pertama di Indonesia
Baca juga: Restoran Taco Bell Indonesia Resmi Dibuka, Ini 10 Fakta Taco yang Belum Banyak Orang Tahu
Baca juga: Ini Alasan Beberapa Restoran McDonalds Pasang Kamera di Tempat Sampah
Baca juga: Bossman, Restoran Burger Asal Bali Sekarang Sudah Ada di Jakarta
Baca juga: Restoran Ini Larang Pelayannya Terima Tip Rp 28 Juta dari Pelanggan, Begini Alasannya
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)