TRIBUNTRAVEL.COM - PT Kereta Api Indonesia (Persero) tak hanya memiliki kereta api komersial seperti kereta api jarak jauh dan kereta angkutan barang, tetapi juga memiliki kereta kesehatan.
Kereta kesehatan milik PT KAI yang diberi nama Rail Clinic ini sudah ada sejak tahun 2015.
Tak jarang, PT KAI menggelar kegiatan bakti sosial berupa layanan pengobatan gratis kepada masyarakat kurang mampu dengan Rail Clinic.
Rail Clinic memiliki fasilitas yang terbilang cukup lengkap dan canggih.
Dalam satu rangkaian Rail Clinic generasi keempat ada dua gerbong layanan kesehatan serta dua gerbong perpustakaan atau Rail Library.
Baca juga: Catat! Ini Syarat Naik Kereta Api saat Libur Natal dan Tahun Baru di Tengah Pandemi Covid-19
Layanan kesehatan yang disediakan dalam Rail Clinic ini pun beragam.
Di gerbong pertama terdapat seluruh tindakan medis mulai dari pelayanan darurat yang meliputi bantuan hidup dasar atau CPR, tindakan bedah minor, alat monitoring pasien, alat kejut jantung, rekam jantung hingga penanganan kasus trauma.
Sementara, di gerbong kedua ada fasilitas ruang pemeriksaan ibu hamil dan bersalin, ruang menyusui, ruang pemeriksaan umum dan ruang farmasi.
Di ruang bersalin, petugas dapat melayani persalinan secara normal yang dibantu dengan dua orang bidan dan satu orang dokter kandungan dan anak.
Meskipun ruang bersalin hanya memiliki luas 2 x 3 meter, namun ruangan ini sudah dilengkapi dengan peralatan bersalin lengkap.
TONTON JUGA:
Misalnya seperti infus set, partus set atau alat persalinan, dopler untuk pemeriksaan jantung bayi, dan bed bersalin.
Sedangkan, di dalam Rail Library ada perpustakaan manual dengan beragam buku bacaan dari anak hingga dewasa.
Ada pula fasilitas e-library yang dilengkapi dengan enam buah monitor layar sentuh dengan database berbagai bacaan, video edukatif, serta lagu anak-anak.
Rail Clinic beroperasi dengan memanfaatkan jalur kereta api, sehingga mampu menembus daerah-daerah yang sulit dilalui oleh kendaraan bermotor.
Dengan demikian, masyarakat yang tinggal di daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan tetap bisa berobat.
Di dalam Rail Clinic terdapat tim kesehatan sebanyak 28 personil.
Jumlah personil tersebut terdiri dari 5 dokter umum, satu dokter gigi, satu ahli mata/optik, 2 tenaga laboratorium serta 17 personil termasuk perawat dan apoteker.

PT KAI berkomitmen untuk terus mengoperasikan Rail Clinic ke setiap pelosok dengan tujuan melayani kesehatan gratis bagi masyarakat di Jawa dan Sumatra.
Kereta kesehatan dari PT KAI ini tak hanya melayani pelayanan kesehatan masyarakat reguler.
Namun, Rail Clinic juga dapat digunakan bersama kereta penolong untuk dapat memberikan bantuan apabila terjadi situasi gawat darurat ataupun bencana alam.
Seperti misalnya pada Maret 2020 lalu saat Covid-19 mulai masuk ke Indonesia.
Saa itu, PT KAI mengoperasikan Rail Clinic dan Kereta Inspeksi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pelayanan tersebut mulai dari layanan kesehatan umum, pembagian masker hingga penyuluhan kesehatan tentang Covid-19.
Pada saat itu, Rail Clinic beroperasi di Stasiun Semarang Poncol, Cirebon, Depok dan Bogor.
Baca juga: Baru Diresmikan, Kereta Mewah di Jepang ini Siap Bawa Turis Menjelajahi Pulau Kyushu
Baca juga: Potret Uniknya Bandara Gisborne Selandia Baru, Ada Jalur Kereta Api Melintas di Tengah Landasan Pacu
Baca juga: Beruntung, Wanita Ini Selamat Seusai Didorong Pria Tak Dikenal Saat Kereta Bawah Tanah Melaju
Baca juga: Viral di Medsos, Pria Ini Tiba-tiba Dorong Penumpang Lain Tepat saat Kereta Datang
Baca juga: Kronologi Rangkaian Gerbong Kereta Tanpa Lokomotif Berjalan Sendiri Menuju Stasiun Malang Kotalama