TRIBUNTRAVEL.COM - Para ilmuwan telah membangun kembali otak dinosaurus yang dilakukan secara digital.
Dalam proses yang dilakukan tersebut, mereka mengungkap temuan mengejutkan tentang pola makan dan perilakunya.
Dengan menggunakan teknik pencitraan dan pemodelan 3D yang canggih, para peneliti dari Universitas Bristol di Inggris "membangun kembali" otak Thecodontosaurus, sauropoda yang hidup di tempat yang sekarang menjadi Inggris sekitar 205 juta tahun yang lalu.
Para ahli menemukan bahwa Thecodontosaurus berbeda dari kerabat pemakan tumbuhan Diplodocus dan Brontosaurus.
Thecodontosaurus kemungkinan cenderung memakan daging dan dapat berjalan dengan dua kaki.
"Analisis kami terhadap otak Thecodontosaurus menemukan banyak fitur menarik, beberapa di antaranya cukup mengejutkan," kata Antonio Ballell, seorang mahasiswa PhD di Fakultas Ilmu Bumi Universitas Bristol, dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Viral Video Dinosaurus Triceratops Diturunkan di Mojosemi Forest Park
“Sementara kerabatnya kemudian berpindah-pindah dengan merangkak, temuan kami menunjukkan bahwa spesies ini mungkin berjalan dengan dua kaki dan terkadang (termasuk jenis) karnivora,” Ballell, penulis utama studi tersebut, menambahkan.

Thecodontosaurus, yang namanya berarti "kadal bergigi rongga", adalah dinosaurus seukuran anjing besar dan hidup di akhir zaman Trias, menurut laporan CNN, Senin (14/12/2020).
Fosil besar dinosaurus, juga dikenal sebagai "Dinosaurus Bristol" yang ditemukan pada tahun 1800-an, tetapi para ilmuwan baru-baru ini dapat mempelajari spesimen secara rinci tanpa menghancurkannya.
Mereka menggunakan model 3D yang dihasilkan dari CT scan.
Para ahli secara digital mengekstraksi tulang dari batu tersebut, dan mengidentifikasi detail anatomi tentang otak dinosaurus dan telinga bagian dalam yang belum terlihat dalam fosil tersebut.
“Meskipun otak (dinosaurus) sebenarnya sudah lama hilang, perangkat lunak memungkinkan kita untuk menciptakan kembali otak dan bentuk telinga bagian dalam melalui dimensi rongga yang tertinggal,” jelas Ballell.
"Cangkang otak Thecodontosaurus terpelihara dengan indah sehingga kami membandingkannya dengan dinosaurus lain, mengidentifikasi ciri-ciri umum dan beberapa yang spesifik untuk Thecodontosaurus," kata Ballell.
TONTON JUGA:
Para peneliti menemukan fakta bahwa cetakan otak makhluk itu dapat mengungkapkan lobus flokular besar, yang berfungsi untuk keseimbangan.
Bagian itu pula yang bisa menunjukkan bahwa dinosaurus itu bergerak dengan dua kaki.
"Struktur ini juga terkait dengan kontrol keseimbangan dan gerakan mata dan leher, menunjukkan bahwa Thecodontosaurus relatif gesit dan bisa menjaga pandangan stabil saat bergerak cepat," kata Ballell.
"Analisis kami menunjukkan bagian otak yang terkait dengan menjaga kepala tetap stabil dan mata serta pandangan yang stabil selama gerakan berkembang dengan baik. Ini juga bisa berarti Thecodontosaurus kadang-kadang dapat menangkap mangsa, meskipun morfologi giginya menunjukkan tumbuhan adalah komponen utama makanannya. Bisa jadi itu mengadopsi kebiasaan omnivora,” imbuhnya.
Para ahli juga merekonstruksi telinga bagian dalam dinosaurus, lalu mereka memperkirakan bahwa Thecodontosaurus memiliki frekuensi pendengaran yang tinggi, yang memungkinkannya untuk mengenali suara yang dibuat oleh hewan lain.
Mereka juga bisa menunjukkan bahwa spesiesnya memiliki semacam kompleksitas sosial.
Penelitian tersebut dipublikasikan di Zoological Journal of the Linnean Society.
Baca juga: Bocah Ini Temukan Fosil Dinosaurus Berusia 69 Juta Tahun saat Mendaki Bukit
Baca juga: Viral di Medsos, Wanita Naiki Leher Patung Dinosaurus di Changi Jurassic Mile Dikecam Warganet
Baca juga: Sedang Liburan Keluarga, Bocah 5 Tahun Temukan Jejak Kaki Dinosaurus Berusia 130 Juta Tahun
Baca juga: Kerangka T-Rex Pecahkan Rekor Lelang Dinosaurus, Terjual Rp 469 Miliar
Baca juga: Mainan Dinosaurus hingga Tongkat Golf, Ini Sejumlah Benda Aneh yang Dibawa Astronaut ke Bulan
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)