TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah Hong Kong memberlakukan aturan baru pada penerbangan yang masuk ke wilayahnya.
Setiap penerbangan yang didalamnya ditemukan penumpang positif Covid-19, akan mendapat larangan selama 2 minggu.
Melansir laman Simple Flying, Minggu (13/12/2020), aturan ketat ini berlaku jika ada penumpang lain dalam penerbangan yang sama gagal mematuhi langkah-langkah pengendalian pandemi.
Baca juga: Maskapai Ini Luncurkan Penerbangan Virtual untuk Melihat Sinterklas di Tempat Asalnya
Akibatnya, KLM dilarang beroperasi dari Amsterdam ke Hong Kong selama 2 minggu dari 4 - 17 Desember 2020.
Namun, perlu diketahui bahwa maskapai penerbangan tersebut masih diperbolehkan mengoperasikan penerbangan dari Hong Kong menuju Amsterdam.
Menurut The South China Morning Post, KLM telah dilarang terbang ke Hong Kong sejak 4 Desember dan tidak akan dapat melanjutkan penerbangan hingga 17 Desember 2020.
Departemen Kesehatan Hong Kong mengatakan salah satu penumpang KLM tidak dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Kendati demikian, departemen itu tidak menjelaskan secara spesifik pelanggaran aturan yang dilakukan.
CNN mencatat bahwa penerbangan yang memicu larangan ini terjadi pada 27 November.
Sama halnya dengan maskapai lain, KLM masih diizinkan untuk mengoperasikan penerbangan dari Hong Kong kembali ke bandara asalnya.
Artinya, maskapai penerbangan harus mengoperasikan penerbangan keluar tanpa penumpang, sehingga lebih mengandalkan pendapatan dari kargo.
Melalui situs web KLM dan situs pencari penerbangan, penerbangan ke Hong Kong memang tidak tersedia untuk dipesan hingga 17 Desember 2020.
Sementara penerbangan ke Amsterdam dari Hong Kong untuk minggu depan masih dapat dibeli.

Maskapai lain yang dilarang
KLM bukan satu-satunya maskapai yang terkena imbas kebijakan baru Hong Kong.
British Airways juga dilarang terbang ke kota besar tersebut setelah ada penumpang ditemukan terinfeksi Covid-19.
Dengan 'triggering flight' yang diduga dilakukan pada hari Selasa, 8 Desember, dan kebijakan tersebut mulai berlaku pada hari-hari berikutnya, maka larangan tersebut akan berlangsung hingga tanggal 25 Desember.
“Kami kecewa telah diinstruksikan oleh otoritas Hong Kong untuk sementara menangguhkan penerbangan penumpang kami dari London ke Hong Kong dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk melanjutkan layanan ini," kata perwakilan British Airways melalui CNN.
"Kami menghubungi pelanggan kami untuk meminta maaf dan menawarkan opsi terbang dengan operator lain, bepergian bersama kami di kemudian hari atau menerima pengembalian dana penuh," tambahnya.
Larangan ini hanya berlaku satu arah karena maskapai penerbangan telah mencatat bahwa penerbangannya dari Hong Kong ke London terus beroperasi seperti biasa.
Baca juga: Alami Luka Serius hingga Kerugian Ekonomi, Wanita Ini Gugat Maskapai yang Ditumpanginya Tahun 2018
Baca juga: Maskapai Alitalia Sukses Lakukan Penerbangan Bebas Karantina Pertama dari Amerika Menuju Eropa
Baca juga: Maskapai Ini Tawarkan Layanan Tes Covid-19 yang Bisa Dilakukan di Rumah
Baca juga: Maskapai Ini Punya Layanan Terbang ke Mana Saja Buat Anak-anak yang Ingin Belajar Penerbangan
Baca juga: Maskapai Ini Ubah Kursi Kelas Ekonomi Jadi Tempat Tidur Nyaman untuk Penumpang
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)