lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Dalam satu setengah dekade terakhir, kota Visoko di Bosnia telah menjadi tujuan wisata populer berkat keberadaan beberapa piramida berenergi.
Piramida berenergi ini merupakan perbukitan yang ditumbuhi pohon.
Menurut beberapa orang, tempat ini sebenarnya merupakan bagian dari kompleks piramida terbesar yang pernah dibangun.
Ialah Bukit Pljesevica setinggi 350 kaki alias Piramida Bulan dan Bukit Visocica setinggi 720 kaki yang dijuluki Piramida Matahari yang berbatasan dengan Visoko.
Bukit ini adalah dua landmark yang sangat kontroversial di Bosnia dan Herzegovina tengah.
Keduanya disebut "piramida" karena diduga membentuk kompleks buatan manusia kuno yang memiliki "kekuatan energi" besar dan memiliki pengaruh positif pada kehidupan orang-orang.
Meski para ilmuwan telah membantah klaim ini selama bertahun-tahun, para penganutnya memasukkan sejumlah nama terkenal, termasuk pejabat Bosnia dan bahkan petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic.
Piramida-mania Bosnia dimulai oleh Semir 'Sam' Osmanagic, seorang penjelajah yang "menemukan" piramida Visoko pada tahun 2005.
Pria berusia 60 tahun itu memiliki banyak lahan di daerah itu, mengebor terowongan ke dalam perbukitan dan membangun taman piramida yang kontroversial.
Ia juga menerima ribuan pengunjung setiap tahun.
Meskipun ia tidak menjamin energi dari "piramida" ini akan menyembuhkan semua penyakit, namun ia mengklaim beberapa orang telah sembuh dari hipertensi, diabetes atau bahkan kanker setelah mengunjungi tempat ini.
Dikutip TribunTravel dari laman Odditycentral, Sabtu (12/5/2020), "aku melihat bukit ini ditutupi dengan pohon cemara dan vegetasi, lerengnya berorientasi sempurna ke arah mata angin," kata Osmanagic baru-baru ini kepada AFP.
"Jelas itu bukanlah bukit alami, tetapi konstruksi dari sebuah peradaban yang secara teknologi lebih unggul," ujarnya.
Selama bertahun-tahun, Osmanagic sering diundang di televisi hingga membuatnya menjadi selebriti nasional.
Ceritanya tentang piramida kuno yang dibangun sekitar 12.000 tahun yang lalu oleh peradaban yang telah lama hilang yang rahasianya terkubur di bawah bumi telah memperoleh ribuan pengikut di seluruh dunia.
Sebagaimana dibuktikan dengan dukungan dan sumbangan dari Yayasan Piramida Matahari miliknya, di Sarajevo dan telah diterima dalam satu setengah dekade terakhir.
Pada tahun 2006, setahun setelah Osmanagic menemukan piramida energi yang sekarang terkenal dan teorinya mulai menyebar, sekelompok arkeolog menulis surat ancaman bagi yang mendukung penipuan publik tanpa penjelasan ilmiah yang jelas.
Beberapa penelitian yang dilakukan oleh ahli geologi, arkeolog, dan ilmuwan lain menemukan struktur ini adalah bentukan alam yang dikenal sebagai 'flatirons', yang jumlahnya ratusan di seluruh dunia.
"Penemuannya itu tidak ada yang luar biasa atau spektakuler dari sudut pandang geologi," kata ahli geologi Robert Schoch dari Universitas Boston, kepada Majalah Smithsonian.
"Ini sangat mudah dan biasa-biasa saja."
Namun kritik dari komunitas ilmiah tidak menghalangi Semir Osmanagic.
Justru itu hanya memicu ambisinya.
Dengan bantuan ratusan sukarelawan asing, Osmanagic melakukan penggalian yang mengarah pada penemuan jaringan terowongan yang katanya memancarkan kekuatan "energi" khusus, tetapi banyak yang mengatakan itu hanyalah sisa-sisa tambang tua.
Musim gugur ini, taman piramida Visoko mengalami peningkatan pengunjung, setelah bintang tenis Serbia Novak Djokovic mengunjunginya dua kali, pada bulan Juli dan Oktober.
Ia menyebutnya sebagai "surga di bumi".
Jumlah pengunjung meroket setelah Djokovic mengunjunginya.
Pengusaha lokal memuji Djokovic karena menarik kembali orang berkunjung ke sana.
"Aku tahu ada banyak keraguan dan dilema tentang keaslian tempat ini," kata Djokovic.
"Untuk memahami sepenuhnya apa yang terjadi di sini, maka kamu harus datang dan melihatnya langsung."
Piramida energi Visoko tetap kontroversial dan menarik bagi ribuan bahkan jutaan orang yang percaya jika ada suatu energi istimewa di tempat ini.
Semua bukti ilmiah di dunia pun tidak berarti apa-apa.
"Saya merasa baik, bisa bernapas dengan baik dan merasa lebih ringan. Saya merasa seperti menerima energi di sana, " kata seorang pengunjung berusia 67 tahun setelah mengunjungi terowongan piramida.
"Saya biasa datang setiap Sabtu untuk melewati terowongan antara 40 dan 60 menit," kata seorang wanita yang menderita asma sependapat.
Untuk memasuki taman, pengunjung perlu membayar biaya masuk lima euro atau sekitar enam dolar, sudah termasuk akses ke jaringan terowongan bawah tanah.
Baca juga: Setelah Hilang di Utah dan Ditemukan di Rumania, Monolit Misterius Kembali Muncul di California
Baca juga: Ribuan Lukisan Prasejarah Ditemukan di Gua Amazon, Jadi Bukti Perburuan di Jaman Es
Baca juga: Pramugari Ini Ungkap Susahnya Sajikan Makanan di Pesawat hingga Sisa Telur Ditemukan di dalam Bra
Baca juga: Fakta Unik Jembatan Khusus Hewan yang Dibangun di Atas Jalan Raya yang Sibuk di India
TribunTravel.com/tyas
