TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi Covid-19 masih menimpa dunia.
Korban pandemi ini sudah mencapai jutaan orang di seluruh dunia.
Untuk mengenal lebih dekat tentang pandemi ini, di Kota Wuhan, China, kini berdiri museum anti Covid-19 yang telah dibuka untuk umum sejak 15 Oktober 2020.
Dikutip dari Kompas.com sejak dibuka hingga kini museum ini telah dikunjungi sekitar 3000 orang per hari.
Pengunjung yang datang akan mendapatkan gambaran detil dan sesuai urutan peristiwa saat virus ini mulai mewabah.
Museum ini dibangun di gedung yang dulunya merupakan rumah sakit sementara untuk para pasien Covid-19.
Sebelum jadi rumah sakit sementara, gedung ini merupakan gedung pameran.
Terdapat beberapa ranjang pasien Covid-19 yang sengaja tidak dipindahkan oleh pengelola.
Ada pula alat berat yang digunakan untuk membangun dua rumah sakit khusus Covid-19, Huoshenshan dan Leishenshan, yang jadi koleksi museum.
Di museum ini terdapat koleksi audio-visual yang menunjukkan rekaman rintihan kesedihan dan tangisan menyayat hati serta hiruk pikuk rumah sakit ketika virus tersebut mulai merajalela.
Selain itu, ada pula rekaman gambar situasi kalut yang dialami beberapa orang ketika mereka terjebak di dalam kota Wuhan ketika tiba-tiba bandara, stasiun kereta api, dan pintu masuk tol ditutup total.
Terlihat pula rekaman gambar yang menunjukkan orang-orang yang terkurung di dalam rumah.
Mereka hanya bisa melambaikan tangan dari balik jeruji jendela rumah mereka akibat lockdown yang diberlakukan di sana pada 23 Januari 2020 silam.
Wuhan diketahui sebagai kota di mana virus tersebut bermula.
Terpampang jelas potret hitam putih petugas garda terdepan penanganan Covid-19 di Wuhan.
Termasuk juga dr Li Wenliang yang dianggap sebagai pengungkap pertama pandemi ini
Tak itu saja, museum ini juga memiliki koleksi soal perkembangan teknologi medis dalam mitigasi bencana wabah yang dampaknya lebih dahsyat daripada peperangan di medan tempur.
Langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan yang jadi faktor penentu keberhasilan penanganan Covid-19 juga jadi perhatian para pengunjung museum.
Pesan dan seruan dari Presiden China Xi Jinping dan Partai Komunis China bertebaran pula di museum tersebut.
Baik dalam bentuk audio-visual maupun verbal yang diabadikan dalam tulisan di dinding.
Museum ini juga memiliki banyak diorama yang menggambarkan detik-detik krusial di ICU dalam penanganan pandemi.
Ada pula patung-patung petugas kesehatan seukuran manusia dengan berbagai tulisan penyemangat diri di baju hazmat yang jadi daya tarik tersendiri.
Sebelum meninggalkan museum, pengunjung akan disuguhi etalase yang di dalamnya berisi vaksin Covid-19 buatan sejumlah perusahaan farmasi asal China.
Tak lupa potret kebahagiaan warga dan kembali bersinarnya lampu-lampu kota Wuhan saat status lockdown Wuhan dicabut pada 8 April 2020.
“Saya tidak bisa mengungkapkan perasaan ini. Mengerikan, menakutkan mengharukan, semuanya campur aduk,” komentar Wang Tao, warga Wuhan yang sempat mengunjungi museum tersebut.
Baca juga: Menilik Museum Anti-Covid di Wuhan, Punya Koleksi yang Menguras Emosi
Baca juga: Harga Tiket Masuk Museum Perkebunan Indonesia, Wisata Edukasi untuk Liburan Akhir Pekan
Baca juga: Melihat Koleksi di Museum Solomon R. Guggenheim yang Populer di New York
Baca juga: Museum Ullen Sentalu Yogyakarta, Hiddem Gem di Jogja Bagi Pecinta Sejarah dan Budaya Jawa
Baca juga: Liburan Akhir Pekan ke Museum Uang, Bisa Lihat Koin Kerajaan dan ORIDA
Artikel ini telah tayang di Tribunsuryatravel.com dengan judul Kota Wuhan China Kini Punya Museum Anti Covid-19, Ada Rintihan Kesedihan dan Tangisan Pasien