TRIBUNTRAVEL.COM - Ragu liburan ke Jakarta selama masa pandemi Covid-19?
Jangan khawatir, ratusan hotel dan restoran di Jakarta sudah menerapkan protokol kesehatan.
352 hotel dan restoran di Jakarta telah memperoleh sertifikat I Do Care dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Sebagaimana dilansir dalam siaran pers Kemenparekraf, sampai saat ini 205 hotel dan 120 restoran di Jakarta sudah terjamin dalam hal kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan (cleanliness, health, safety, environmental sustainability/CHSE).

Sementara 552 lainnya masih dalam proses audit, untuk memperoleh sertifikat I do Care itu.
Salah satu restoran yang sudah memperoleh sertifikat ini adalah Toko Kopi Tuku di Cipete, Jakarta Selatan.
Pada Minggu (22/11) siang tadi, kedai kopi kekinian itu mendapat kunjungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio.
Inspeksi
Tentu saja Pak Menteri ini datang ke sana bukan sekadar ngopi, melainkan untuk menginspeksi pelaksanaan protokol CHSE di kedai kopi itu.
“Upaya ini dilakukan supaya dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, saat menggunakan fasilitas hotel dan restoran yang sudah melakukan sertifikasi CHSE. Sertifikasi ini diberikan gratis melalui proses audit yang sudah diselaraskan dengan berbagai macam organisasi pariwisata dunia, seperti UNWTO dan TTCI, serta Kementerian Kesehatan,” kata Wishnutama yang dilansir siaran pers Kemenparekraf.
Dia menambahkan, saat ini sertifikasi CHSE merupakan hal yang sangat penting bagi industri pariwisata, khususnya bagi pelaku usaha hotel dan restoran, untuk memulihkan kepercayaan wisatawan.
Kemenparekraf sendiri telah melaksanakan program sertifikasi CHSE gratis bagi industri pariwisata, di 34 provinsi di Indonesia.
Dalam kunjungannya, Menparekraf Wishnutama menerapkan sendiri secara ketat alur protokol CHSE.

Sebelum masuk, semua pengunjung diminta untuk mencuci tangan, memeriksa suhu tubuh, dan antre berjarak dengan rambu dan marka yang jelas.
Proses pemesanan minuman, pembuatan minuman, penyajian makanan kecil, pembayaran, juga sudah dipastikan memenuhi empat dimensi audit CHSE.
"Secara umum pelaksanaannya (protokol kesehatan) sangat baik, aman, sesuai dengan yang diperlukan saat ini. Sehingga semua para pelaku usaha di sektor pariwisata termasuk restoran hotel, kedai Kopi, bisa bangkit kembali," kata Wishnutama.
Dibutuhkan kedisiplinan
"Sekali lagi, dalam kondisi sekarang ini, seperti yang disampaikan presiden, kesehatan harus dijaga, dan kita harus hambat penyebaran Covid-19. Tapi ekonomi harus tetap berjalan," kata Wishnutama lagi.
Dia menjelaskan bahwa menjaga jarak, pakai masker, cuci tangan, dan sebagainya adalah hal sederhana. Sayangnya masih banyak yang tidak disiplin mpelaksanakannya.
Wisata kopi
Selain mengutamakan sertifikasi CHSE, Wishnutama menuturkan bahwa kunjungannya ke Toko Kopi Tuku ini sekaligus mempromosikan industri kopi Indonesia.
Tuku, katanya, menggunakan bahan dasar produk kopi asli dari Indonesia, sehingga juga mendukung program Bangga Buatan Indonesia.
"Kopi menjadi salah satu kekuatan yang bisa menjadi daya tarik pariwisata Indonesia, dan ini (wisata kopi) akan jadi salah satu program unggulan ke depan untuk menciptakan daya tarik pariwisata," kata Wishnutama.
Sertifikasi mudah
Direktur Toko Kopi Tuku, Andanu Prasetyo, menjelaskan, sertifikasi ini akan sangat membantu bisnisnya sehingga semakin dipercaya pelanggan. Mereka tidak perlu khawatir untuk datang ke toko kopinya.
“Proses pendaftarannya juga sangat mudah, informasinya jelas. Dengan sertifikasi CHSE, kami siap dan akan berupaya menjamin kesehatan, keselamatan, dan keamanan tiap orang yang berkunjung ke toko kopi kami,” kata Andanu Prasetyo yang biasa disapa Tyo.
Sticker dan QR code bukti bahwa tokonya sudah tersertifikasi juga terpampang di pintu masuk.
Mulai ke depan, industri pariwisata dan ekonomi kreatif akan didorong agar menggunakan pemanfaatan teknologi digital.
Dengan memanfaatkan aplikasi Indonesia Care, pengguna dapat mengetahui industri kreatif dan destinasi wisata mana saja yang sudah tersertifikasi CHSE.
Senada dengan Tyo, Adisti, Chief People and Legal Officer Toko Kopi Tuku, mengatakan, Toko Kopi Tuku selain mengedepankan kualitas kopi Indonesia yang terjaga, juga menyajikan rasa nyaman, aman, dan suasana bersih bagi pengunjung.
Dia berharap Sertifikasi CHSE akan semakin memperkuat keyakinan pelanggannya.
Ia melanjutkan mulai 2015 – 2020 sudah ada 14 toko Tuku di Jakarta dan Tangerang, yang kesemuanya mengambil konsep seperti flagship store di Cipete, dengan dimensi tidak besar namun nyaman.
“Sebagian besar masyarakat Indonesia suka malu-malu kalau datang ke toko kopi yang terlalu besar dan terkesan eksklusif. Toko Kopi Tuku berusaha menawarkan suasana yang nyaman untuk berbagai kalangan” tandas Adisti.
Baca juga: Jakarta Aquarium Tawarkan Melukis Glow In The Dark, Hanya Sampai Akhir November
Baca juga: 7 Kuliner di Senopati Jakarta Selatan dengan Harga Makanan yang Relatif Terjangkau
Baca juga: 7 Nasi Goreng Enak di Jakarta, Ada Nagor Gila dengan Topping Keju Mozarella
Baca juga: 16 Bioskop XXI di Jakarta Kembali Dibuka, Tayangkan Film Rilisan 2018 hingga 2020
Baca juga: Daftar Tarif Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek, Simak Rinciannya
Artikel ini telah tayang di Tribunwartakotatravel.com dengan judul Jangan Ragu-ragu Berlibur ke Jakarta, 352 Hotel dan Restoran di Ibu Kota Sudah Lulus Audit CHSE