TRIBUNTRAVEL.COM - Seekor anak paus sikat Atlantik Utara baru-baru ini ditemukan terdampar di pesisir pantai, sebuah pulau penghalang di lepas pantai Carolina Utara pada Jumat.
Saat ditemukan, anak paus itu dalam keadaan sudah mati.
Paus sikat adalah salah satu spesies mamalia laut terlangka di dunia, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Jumlahnya diprakirakan hanya tersisa 400 saja di lautan lepas.
Anak paus berjenis kelamin jantan yang baru saja lahir itu ditemukan di pantai di North Core Banks, bagian dari Cape Lookout National Seashore.
Laporan awal menunjukkan bahwa hewan itu mati saat lahir atau tidak lama setelah lahir, menurut NOAA.
Baca juga: Viral Video Turis Nyaris Ditelan Paus saat Asyik Bermain Kayak di Lepas Pantai
Para ilmuwan melakukan nekropsi pada hewan tersebut dan mengambil sampel DNA untuk menentukan induk anak paus.
Dilaporkan CNN, Senin (23/11/2020), saat ini adalah awal musim beranak paus sikat, yang dimulai pada pertengahan November dan berlangsung hingga pertengahan April.

NOAA menyebut jika kematian spesies ini sebagai awal musim yang "menghancurkan".
"Setiap anak paus sikat baru (yang baru lahir) membawa begitu banyak harapan bagi spesies yang terancam punah ini, dan kehilangan (kematian) seperti ini berdampak besar pada pemulihan mereka," kata NOAA dalam siaran persnya, Senin.
"Populasi mereka telah mengalami penurunan yang signifikan dan kematian di usia remaja dan dewasa yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir," imbuhnya.
Tidak ada indikasi interaksi manusia sebagai faktor penyebab kematian anak paus ini, menurut NOAA.
Spesies paus ini telah mengalami peristiwa kematian yang tidak biasa selama tiga tahun terakhir, menurut NOAA.
Sejak 2017, setidaknya 32 paus mati dan 13 paus yang terluka parah telah didokumentasikan oleh organisasi tersebut.
"Ini mewakili lebih dari 10 persen dari populasi yang tersisa," menurut rilis berita NOAA.
Diyakini, penyebab utama kematian dan cedera paus pada umumnya terjadi karena adanya interaksi dengan manusia termasuk serangan kapal dan belitan alat tangkap.
NOAA memposting rilis berita pada Senin, di hari yang sama saat mereka mengumumkan kematian anak paus sikat.
Rilis berita itu juga untuk memperingatkan pelaut agar waspada saat paus bermigrasi hampir 1.000 mil di sepanjang Pantai Atlantik.
Organisasi tersebut mendesak pelaut untuk waspada, memperlambat dan memberi paus yang terancam punah ini banyak ruang.
Mereka juga meminta semua nelayan untuk melepaskan peralatan yang tidak digunakan dari laut untuk membantu menghindari keterikatan, menurut rilis tersebut.
TONTON JUGA:
Populasi Betina Berkurang
Musim beranak sangat penting bagi spesies paus langka untuk memperbanyak kembali jumlah populasinya.
Populasi paus sikat betina menyusut karena belitan dan serangan kapal, menurut NOAA.
Hanya ada sekira 100 betina yang tersisa.
Paus tidak mencapai kematangan reproduksinya sampai sekitar 10 tahun, menurut Oceana, sebuah kelompok advokasi samudra nirlaba.
Dan mereka biasanya hanya menghasilkan satu anak setelah satu tahun hamil setiap tiga sampai lima tahun.
Tetapi NOAA telah memperhatikan bahwa sekarang rata-rata, betina melahirkan anak setiap enam sampai 10 tahun.
Salah satu alasan mengapa ahli biologi percaya bahwa betina lebih jarang melahirkan, menurut NOAA, adalah tekanan tambahan yang ditimbulkan oleh keterikatan pada paus.
Hanya ada 22 kelahiran, yaitu sekitar sepertiga dari rata-rata angka kelahiran tahunan, dalam tiga musim beranak terakhir, menurut NOAA.
Sebuah laporan oleh Oceana tahun lalu para peneliti memperingatkan spesies tersebut akan segera punah kecuali ada sesuatu yang dilakukan untuk menyelamatkannya.
Baca juga: Enam Paus Berukuran Besar Seberat 1 Ton Terdampar Secara Misterius, Diduga Akibat Pandemi COVID-19
Baca juga: Viral di Medsos, Paus Bungkuk Jatuhkan Dua Turis yang Sedang Asyik Berkayak
Baca juga: Ratusan Paus Pilot Terdampar di Lepas Pantai Sri Lanka, Penyebabnya Masih Jadi Misteri
Baca juga: Viral di Medsos, Patung Ekor Paus Selamatkan Kereta yang Hampir Terjun Keluar Jalur
Baca juga: Tawarkan Atraksi Baru, Liburan ke Islandia Bisa Berenang dengan Paus, Tertarik?
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)