Breaking News:

Islandia Buka Pariwisata Internasional, Berlaku untuk Pekerja Jarak Jauh dengan Syarat Khusus

Islandia membuka kunjungan untuk turis di luar wilayah Schengen Eropa. Program ini diluncurkan untuk pekerja jarak jauh.

Instagram/ @grandedean
Reykjavík, Islandia 

TRIBUNTRAVEL.COM- Islandia mulai membuka kunjungan pariwisata internasional.

Kali ini, Islandia juga membuka kunjungan untuk turis di luar wilayah Schengen Eropa.

Program ini diluncurkan untuk pekerja jarak jauh.

Dengan visa pekerja jarak jauh, turis bisa tinggal di Islandia setidaknya enam bulan.

Itu berlaku bahkan saat perbatasan internasional di Islandia ditutup.

Baca juga: Mengenal Reynisfjara, Pantai Berpasir Hitam di Islandia yang Menakjubkan

“Saya pikir idenya adalah untuk menarik profesional berpenghasilan tinggi dari Silicon Valley atau San Francisco untuk membelanjakan uang mereka di sini, bukan di sana,” jelas mantan anggota parlemen dan politisi Islandia, Asta Gudrun Helgadottir

Meskipun tamu yang menginap lama secara teknis bukanlah turis, harapannya adalah mereka akan menyewakan Airbnbs yang tidak terpakai, mengisi meja kosong di restoran, dan pergi ke pedesaan pada akhir pekan untuk menjelajahi negara seperti pelancong.

Islandia bukanlah tempat pertama untuk memikat suasana kerja dari mana saja dengan penawaran menarik.

Bermuda, Barbados, Kepulauan Cayman, dan Estonia juga telah menggunakan strategi untuk mengumpulkan pendapatan asing selama pandemi yang tertekan oleh pariwisata.

Tapi penawaran Islandia unik karena hanya melayani orang kaya.

2 dari 2 halaman

Bermuda, misalnya, membutuhkan sedikit lebih dari 263 dolar amerika atau Rp 3,7 juta biaya pendaftaran bagi mereka yang ingin menukar kehidupan karantina mereka yang membosankan dengan petualangan pulau sementara.

Islandia membutuhkan bukti gaji bulanan 1 juta krona Islandia 7.360 dolar Amerika atau sekira Rp 104 juta, dan pelamar harus memenuhi persyaratan asuransi kesehatan tambahan.

Menteri Kehakiman, yang kantornya menangani visa kerja dan persyaratan masuk, telah merilis informasi terbatas tentang program baru dan alasan di balik pendekatannya, dan tidak menanggapi permintaan komentar.

Namun penduduk setempat yang diwawancarai percaya bahwa tujuannya adalah untuk mendorong investasi tanpa kerumuna dan yang lebih penting, tanpa membebani sistem perawatan kesehatan nasional, yang dapat dengan mudah dibebani, mengingat populasi negara itu sekitar 357.000.

Ada juga harapan bahwa, dengan pengangguran yang merajalela di seluruh dunia dapat berkurang di Islandia dengan program ini.

Menurut Helgadottir, peraturan visa baru cenderung mendukung pelancong kelas atas dari Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Namun ia menyebutkan mungkin Islandia di masa depan akan kurang fokus melayani turis yang banyak dan lebih senang menawarkan pariwisata mewah kepada segelintir orang.

Pada 2018, setelah satu dekade pertumbuhan pariwisata yang pesat, Islandia menghitung 2,3 juta pengunjung, dengan kedatangan internasional melebihi jumlah penduduk lokal tujuh banding satu.

Tidak ada yang menyangka bahwa di sebagian besar tahun 2020, satu-satunya penerbangan keluar akan membawa ekspor ikan.

Baca juga: Wisatawan yang Liburan ke Islandia Harus Tes Covid-19 Sebanyak 2 Kali

Baca juga: Norwegia, Islandia, dan 3 Negara yang Mengalami Fenomena Matahari Tengah Malam

Baca juga: 40 Fakta Unik Islandia, Pulau Terbesar Kedua di Eropa Setelah Inggris

Baca juga: Islandia Bersiap Sambut Wisatawan, Berencana Dibuka Kembali Mulai 15 Juni 2020

Baca juga: Setelah 6 Minggu Lockdown, Islandia Siap Dibuka Kembali

(TribunTravel/Arif Setyabudi)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
IslandiaEropaturis AS Trencin Pierogi
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved