Breaking News:

Ini yang Terjadi Jika Astronaut Lompat dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional

Astronot yang melompat dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional akan jatuh ke orbit Bumi.

Flickr/Caroline Davis2010
Ilustrasi astronot di Stasiun Ruang Angkasa Internasional. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Lingkungan di ruang angkasa tentu sangat berbeda dengan yang ada di Bumi.

Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah tidak adanya gaya gravitasi di ruang angkasa.

Jika melompat di Bumi, maka kita bisa dengan cepat kembali mendarat di permukaan tanah.

Hal ini disebabkan karena adanya gaya gravitasi yang membuat kita selalu akan jatuh ke bawah meskipun melompat dari tempat yang tinggi.

Baca juga: Astronaut Harus Menjalani Karantina Sebelum dan Sesudah Betugas, Ini Alasannya

Namun, hal itu tidak akan terjadi jika kita melakukan lompatan di ruang angkasa.

Lantas, apa yang akan terjadi kalau kita melakukan lompatan di ruang angkasa, misalnya dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional?

Pastinya hal yang berbeda akan terjadi saat kita melakukan lompatan di ruang angkasa, mengingat tidak ada gaya gravitasi di ruang angkasa.

Hal pertama yang akan terjadi kalau manusia melompat di ruang angkasa atau Stasiun Ruang Angkasa Internasional adalah tidak akan jatuh ke bawah.

Melakukan Lompatan di Ruang Angkasa Tidak Sama Seperti di Bumi

Meskipun astronaut melompat dari tempat yang rendah atau tinggi, astronaut akan tetap jatuh ke bawah.

2 dari 4 halaman

Namun yang membedakan adalah kecepatan tubuh untuk sampai ke permukaan tanah, yang ditentukan dari tingginya tempat kita melompat.

Hal berbeda terjadi kalau kita melompat di ruang angkasa, yaitu tubuh kita tidak akan jatuh ke permukaan.

Kalau seorang astronaut melompat dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional, maka tubuhnya tidak akan jatuh ke Bumi.

Justru astronaut akan jatuh ke orbit dan ikut mengorbit Bumi bersama benda langit lainnya, termasuk Stasiun Ruang Angkasa Internasional atau ISS.

Akibatnya, tubuh astronaut akan berputar mengelilingi Bumi seperti satelit lainnya yang mengorbit Bumi.

Hal ini terjadi karena ISS telah mengorbit Bumi dengan kecepatan tinggi, yaitu 27.680 kilometer per jam.

Sehingga saat tubuh astronaut keluar dari ISS, tubuhnya akan langsung ikut mengorbit.

Tubuh astronaut Akan Menabrak Sampah Ruang Angkasa

Selain ikut mengorbit Bumi, sama dengan ISS, hal lain juga akan terjadi pada tubuh astronaut atau manusia yang melompat dari ISS di ruang angkasa.

Selain di Bumi, sampah juga ada di ruang angkasa.

3 dari 4 halaman

Sampah ruang angkasa ini ada berbagai macam bentuknya.

Namun kebanyakan sampah ruang angkasa adalah serpihan dari badan pesawat ruang angkasa maupun satelit yang mengangkasa.

Nah, sampah ruang angkasa ini juga berputar-putar dan mengorbit Bumi, seperti satelit maupun ISS.

Astronot NASA Shannon Walker, Victor Glover, dan Mike Hopkins, serta astronot JAXA Soichi Noguchi bersiap meluncur ke ISS.
Astronot NASA Shannon Walker, Victor Glover, dan Mike Hopkins, serta astronot JAXA Soichi Noguchi bersiap meluncur ke ISS. (Twitter/@SpaceX)

Efek lain dari lompatan yang dilakukannya adalah astronaut bisa bertabrakan dengan sampah ruang angkasa atau debris yang juga mengorbit di Bumi.

Terdapat lebih dari 13.000 sampah ruang angkasa dengan berbagai ukuran dan bentuk yang mengorbit Bumi dengan kecepatan tinggi, mencapai 32.200 kilometer per jam.

ISS juga sebenarnya banyak bertabrakan dengan sampah ruang angkasa, namun karena bentuk dan ukuran ISS yang besar, maka tabrakan ini tidak menimbulkan kerusakan serius pada ISS.

Berbeda halnya dengan saat astronaut bertabrakan dengan sampah ruang angkasa, maka hal ini bisa menimbulkan kerusakan pada baju ruang angkasa yang digunakan astronaut.

Tubuh Manusia Akan Mengorbit Bumi untuk Waktu yang Lama

Tenang saja, meskipun tubuh manusia yang melompat dari ISS di ruang angkasa akan ikut mengelilingi Bumi, namun manusia tidak akan selamanya berada di orbit Bumi.

Nantinya tubuh manusia akan jatuh dan menembus atmosfer Bumi, tapi hal ini terjadi dalam waktu yang cukup lama setelah mengorbit Bumi.

4 dari 4 halaman

Meskipun di ruang angkasa tidak ada atmosfer, tapi benda di ruang angkasa tetap akan jatuh ke Bumi, seperti stasiun ruang angkasa milik Tiongkok, Tiangong 1.

Setelah dua tahun mengorbit Bumi, akhirnya Tiangong 1 yang mengorbit dengan ketinggian lebih rendah dari ISS jatuh ke Bumi.

Sedangkan kalau tubuh astronaut mengorbit dengan ketinggian yang lebih tinggi, maka diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar 2,5 tahun sampai tubuh astronaut jatuh ke Bumi.

Namun ada beberapa risiko atau hal yang terjadi ketika tubuh manusia jatuh ke Bumi dari ruang angkasa, nih.

Salah satunya adalah kita akan pingsan, karena darah dari kepala akan menuju kaki karena kekuatan yang sangat cepat dari ruang angkasa ke Bumi.

Selain itu, baju ruang angkasa yang digunakan oleh astronaut juga akan terbakar, karena bergesekan dengan molekul udara di atmosfer, yang bisa memanaskan baju ruang angkasa sekitar 1.650 derajat celsius.

Inilah sebabnya astronaut yang harus keluar dari ISS untuk memeriksa kerusakan atau memperbaiki ISS harus selalu berpegangan pada tubuh Stasiun Ruang Angkasa Internasional agar tidak jatuh ke ruang angkasa.

Baca juga: Piramida Giza dan 5 Tempat di Bumi yang Bisa Dilihat astronaut dari Ruang Angkasa

Baca juga: Sempat Dua Kali Ditunda, SpaceX Akhirnya Luncurkan astronaut NASA ke Stasiun Luar Angkasa

Baca juga: Ini yang Terjadi Jika astronaut Kentut di Ruang Angkasa, Ternyata Bisa Sebabkan Ledakan

Baca juga: 3 astronaut Ini untuk Pertama Kalinya Berhasil Meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional

Baca juga: Tubuh Astronaut Mengalami Perubahan Setelah Pulang dari Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Artikel ini telah tayang di Bobo.grid.id dengan judul "Apa yang Akan Terjadi kalau astronaut Melompat dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional, ya?"

Selanjutnya
Sumber: Grid.ID
Tags:
astronautBumiISS Gempa Megathrust Supermoon Sesar Cimandiri Sesar Lembang
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved