TRIBUNTRAVEL.COM - Kabar buruk menyertai kapal pesiar SeaDream yang berlayar melintasi perairan Karibia.
SeaDream I merupakan salah satu kapal pesiar pertama yang melintasi perairan Karibia sejak pandemi berlangsung.
Melansir laman thenational.ae, Sabtu (14/11/2020), para pejabat mengonfirmasi bahwa setidaknya ada lima penumpang yang dinyatakan positif Covid-19.
Kapal pesiar SeaDream membawa 66 awak dan lebih dari 50 penumpang, dengan mayoritas penumpang berasal dari Amerika Serikat, menurut Sue Bryant, yang juga berada di kapal.
Baca juga: Perusahaan Kapal Pesiar Mewah Ini Mencari Sukarelawan untuk Uji Coba Pelayaran
Sue Bryant adalah editor kapal pesiar untuk The Times dan The Sunday Times di Inggris.
Dia mengatakan satu penumpang jatuh sakit pada Rabu (11/11/2020) dan memaksa kapal untuk kembali ke Barbados, tempat kapal itu berangkat pada Sabtu (7/11/2020).
Namun, kapal itu belum berlabuh di Barbados saat otoritas setempat menguji mereka yang ada di dalamnya.
Kapten mengumumkan bahwa setidaknya lima penumpang dinyatakan positif, kata Bryant.
Insiden itu menandai pertama kalinya SeaDream melanjutkan perjalanan Hindia Baratnya sejak pandemi.
Kapal pesiar tersebut semula dijadwalkan kembali ke Barbados pada hari Sabtu (14/11/2020), menurut itinerary online.
Kapal itu telah berhenti beberapa kali di St Vincent dan Grenadines sebelum berbalik arah ke Barbados.
Perusahaan induk kapal, SeaDream Yacht Club yang bermarkas di Norwegia, tidak akan mengatakan berapa banyak penumpang yang dinyatakan positif pada putaran pengujian awal.
Bryant mengatakan penumpang diharuskan memiliki tes PCR negatif untuk memasuki Barbados dan menjalani tes lain di dermaga yang dikelola oleh staf medis kapal.
“Kami semua merasa sangat aman,” kata Bryant.
Ia juga menambahkan bahwa kapal tersebut telah menerapkan protokol kebersihan yang ketat.
“Namun entah bagaimana, Covid-19 tampaknya ikut serta,” tambahnya.
Pada Kamis (12/11/2020), SeaDream mengatakan staf medis kapal telah menguji semua anggota awak dan semuanya dinyatakan negatif.

Perusahaan juga mengatakan saat ini sedang menguji ulang semua tamu, mengumumkan bahwa mereka semua berada di bawah karantina bersama dengan para anggota kru yang tak berkepentingan.
“Kami bekerja sama dengan kesehatan lokal dan otoritas pemerintah untuk menyelesaikan situasi ini dengan cara terbaik,” kata SeaDream.
"Prioritas utama kami adalah kesehatan dan keselamatan kru, tamu, dan komunitas yang kami kunjungi.” jelasnya.
Perairan di sekitar Karibia sebagian besar telah kehilangan pelayaran kapal pesiar tahun ini.
Itu karena Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menangguhkan operasi kapal pesiar di pelabuhan AS pada pertengahan Maret.
Aturan 'no-sail' dari CDC tersebut baru berakhir pada 31 Oktober.
Pekan lalu, Cruise Lines International Association, yang mewakili 95 persen dari kapasitas pelayaran global, mengatakan anggotanya secara sukarela menangguhkan operasi kapal pesiar di AS hingga Kamis, 31 Desember.
SeaDream adalah salah satu jalur pelayaran pertama yang melanjutkan layanan di Eropa.
Pada Agustus lalu, perusahaan melaporkan bahwa penumpang tanpa gejala telah dites positif mengidap Covid-19 setelah turun dari SeaDream I di Denmark.
Semua penumpang dan awak lainnya dinyatakan negatif, kata perusahaan itu.
Baca juga: Berlayar Tahun Depan, Kapal Pesiar Ini Akan Dilengkapi Laboratorium Covid-19 Pertama di Laut
Baca juga: Perbandingan Titanic dan Kapal Pesiar Terbesar Saat Ini, Mana yang Lebih Mewah?
Baca juga: Jarang Diketahui Penumpang, Ini Peristiwa Mengerikan yang Diungkap Mantan Kru Kapal Pesiar
Baca juga: Mantan Kru Kapal Pesiar Ungkap Perilaku Penumpang yang Paling Menjengkelkan
Baca juga: 5 Lokasi Kabin Terbaik di Kapal Pesiar, Kabin Tengah Cocok untuk yang Mabuk Laut
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)