Breaking News:

Sate Jando Lagi Booming di Bandung, Laris Manis hingga Pembeli Harus Siap Antre Berjam-jam

Sate Jando ini booming di Bandung hingga pembeli harus rela mengantre lama untuk menyantapnya.

Instagram/bdgsociety
Sate Jando 

TRIBUNTRAVEL.COM -  Masyarakat Indonesia tentu sudah tak asing dengan salah satu makanan utama yakni sate.

Kuliner yang berbahan dasar daging ayam, sapi, maupun kambing ini, sangat familiar.

Namun, pernahkah anda mendengar nama Sate Jando ?

Sate ini booming di Bandung hingga pembeli harus rela mengantre lama untuk menyantapnya.

Sate Jando terbilang berbeda, sebab jika umumnya sate sapi dibuat dengan daging atau lemak maka jando adalah bagian lemak susu sapi.

Jando berwarna putih mirip lemak sapi pada bagian lain, tetapi ketika dibakar lemak sehingga tak habis meleleh. 

Dikutip dari wawancara Kompas TV, Rabu (1/7/2020), Sate Jando harus berasal dari sapi betina.

Sebagi jando sapi jantan akan lebih alot.

Jando didapat dari jagal sapi langganan karena sudah 50 tahun menjual jando.

Bagian ini juga tak banyak diminati orang karena bukan bagian umum untuk diolah.

2 dari 3 halaman

Sate Jando nan laris manis

Lantaran keunikannya ini, calon pembeli diketahui rela antre berjam-jam untuk bisa menyantap Sate Jando.

Menurut pemilik Sate Jando, Sri Rejeki, pada akhir pekan ada pelanggan yang berbaris sampai satu jam demi bisa menyantap hidangan itu.

Saking larisnya, Sri pernah menjual 2.000 tusuk sate hanya dalam waktu empat jam.

Saat itu, Sate Jando mulai buka pukul 05.00 dan sudah tak tersisa pukul 09.00. Pada hari biasa, normalnya sate sudah terjual habis pukul 12.00.

"Pernah ada juga pembeli yang marah-marah karena ada orang yang langsung pesan saja ke depan, padahal banyak yang ngantre," ucap Sri Rejeki, dikutip dari Tribun Jabar, Kamis (13/4/2017.

Selain karena dibuat dari bagian lemak susu sapi, bumbu kacang Sate Jando berbeda dengan sebagian besar bumbu kacang yang biasa dipakai sate.

Sri membuatnya dengan tekstur sangat kental, hingga tak sedikit pembeli yang meminta tambah bumbu kacang.

Sebelum dibakar, daging sate dilumuri bumbu kuning yang dibuat dari jahe, kunir, sirih, dan rempah lainnya.

"Bumbu kacang ini asli kacang sama cabai tanjung, tanpa aron atau ubi," kata dia.

Ada tiga macam sate yang bisa dipilih di sini, yaitu sate ayam, sapi, dan jando sapi.

3 dari 3 halaman

Nama Jando berasal dari konsumen yang sering menyebut sate tersebut sebagai jando.

Seporsi sate berisi 10 tusuk termasuk lontong yang disajikan dengan daun pisang.

Tak perlu merogoh kocek dalam-dalam, karena satu porsi Sate Jando lengkap dengan potongan lontong, bisa dibeli dengan harga Rp 25.000.

Awal mula Sate Jando

Menurut Sri, Sate Jando memang sudah lama eksis di Bandung.

Sate ini pertama kali dijajakan oleh Katemi, ibu dari Sri Rejeki, 25 tahun yang lalu dengan berkeliling di sekitar Bandung.

Dari konsep digendong, kini sate tersebut dijual di pinggir jalan. 

Tertarik menikmati Sate Jando?

Kamu cukup datang ke Jalan Cimandiri, Bandung tepatnya di Belakang Gedung Sate.

Sate ini dijajakan mulai pukul 08.00-21.00 WIB.

Baca juga: Rekomendasi 5 Bakmi Jawa Enak dan Terkenal di Semarang, Nikmat Disantap saat Musim Hujan

Baca juga: Burung Enggang Dianggap Penting oleh Suku Dayak, Ini Alasannya

Baca juga: Pop Mie Hadirkan Varian Baru Mi Rasa Soto Dimakan Pakai Nasi, Praktis Tinggal Seduh

Baca juga: Pria Ini Marah Usai Kedainya Viral dan Ramai Pembeli, Laporkan Blogger yang Ulas Makanannya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bikin Pembeli Rela Antre Berjam-jam, Ini Sate Jando yang Trending di Bandung"

Selanjutnya
Sumber: Kompas.com
Tags:
sate jandoTribunTravel.comBandung Rabbit Town Wahoo Waterworld Seroja Asia
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved