lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah kamu sadari, para pramugari yang bertugas dalam penerbangan selalu pakai lipstik berwarna cerah?
Ternyata, penggunaan lipstik berwarna terang ini bukan sekadar mode untuk pramugari, ada tujuan tertentu di baliknya, yakni tujuan keselamatan.
Dilansir oleh TribunTravel dari travel.nine.com.au, mantan anggota awak kabin, Heather Poole merinci tujuan penggunaan lipstik tersebut dalam bukunya Cruising Attitude.
Dia pun menguraikan aturan unik yang menentukan penampilan pramugari.
Penulis buku terlaris The New York Times, yang terbang dengan maskapai penerbangan utama Amerika selama 20 tahun itu mengungkapkan hal tersebut dia ketahui ketika melakukan pelatihan.
Baca juga: Mantan Pramugari Bagikan Proses Pelatihan Ketat dan Aturan Kecantikan dalam Pekerjaanya
Poole mengatakan bahwa instrukturnya menjelaskan, pramugari harus untuk memakai lipstik yang memungkinkan penumpang dapat membaca bibirnya selama keadaan darurat.
Dengan demikian, penggunaan lipstik berwarna cerah harus dipakai terus-menerus selama bertugas.
Poole mengklaim barang kosmetik itu adalah hal serius dalam industri penerbangan.
Poole menceritakan, pada suatu kesempatan, seorang gadis memakai lipstik nude glossy bukan warna merah khas, dia pun tidak muncul di kelas keesokan harinya.
"Kami tidak terkejut dengan kepergiannya yang tiba-tiba. Kami tidak tahu apakah dia telah berhenti atau dia telah diusir." Jelasnya.
Mantan pramugari itu mengatakan warna lipstik favoritnya adalah clinique red.
Dia pun mengakui dan mereka sering diingatkan bahwa penampilan tersebut harus dipertahankan mulai dari akademi hingga mereka bekerja.
"Sudah menjadi rahasia umum bahwa pramugari harus rela melakukan dua hal, memotong rambut dan pergi ke mana pun," ujar Poole.
Poole, yang memiliki campuran antara rambut bergelombang dan keriting diajari cara menjinakkan rambutnya.
Hal ini karena rambut kusut pada pramugari tidak dapat diterima.
"Saya dididik cara untuk menghaluskan dan menjinakkan rambut saya yang sulit diatur dengan menciptakan sentuhan Prancis klasik dengan tiga ratus jepit rambut dan satu kaleng hairspray," tambah Poole.
Poole mengungkapkan meskipun hal tersebut membuat dirinya tampil cantik, tetapi kepalanya merasa sakit karena mendapatkan perlakukan seperti itu.
Poole juga merinci pelatihan ketat yang terlibat untuk menjadi anggota awak kabin.
"Saat tidur, setiap detik dihitung," tambahnya.
Mereka belajar mengatur kereta minuman atau pentingnya mengucapkan halo dan selamat tinggal kepada penumpang menggunakan sapaan yang berbeda setiap kali.
Meskipun sekarang sudah pensiun, dalam sebuah posting di situs pribadinya, Poole merefleksikan pengalamannya di industri penerbangan.
"Sekali pramugari, selalu pramugari. Ini seperti Marinir." Tulis Poole.
Baca juga: Seorang Mantan Pramugari Beberkan Perilaku Para Artis Saat Jadi Penumpang Pesawat
Baca juga: Kesalahan Penumpang yang Paling Dibenci Pramugari, Termasuk Taruh Tas Seenaknya
Baca juga: Berani Langgar Instruksi Pramugari, Penumpang Pesawat Dapat Ditangkap Secara Hukum
Baca juga: Pramugari Ini Ungkap Hal yang Sebaiknya Tidak Kamu Lakukan di Pesawat
Baca juga: Pramugari Ungkap Efek Kesehatan yang Mereka Alami saat Pertama Kali Terbang
(TribunTravel.com/Gigih)
